Alokasi KUR 2022 Meningkat, Ini Strategi BRI untuk Penuhi Target Penyaluran

Menerima alokasi KUR yang lebih tinggi dari tahun lalu, BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Jan 2022, 12:13 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 12:13 WIB
Bank Indonesia Nobatkan BRI  Sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik
Ilustrasi pelayanan Bank Rakyat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI telah menetapkan kuota penyaluran KUR 2022 yang meningkat menjadi sebesar Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 6%. Dari jumlah tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp260 triliun atau mencapai 70% dari total KUR nasional yang dialokasikan tahun ini.

Menerima alokasi KUR yang lebih tinggi dari tahun lalu, BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa berbagai strategi telah dirancang untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022. pihaknya optimistis, kapasitas dan kemampuan BRI dapat mengantarkan perseroan mencapai target penyaluran KUR tersebut.

“Selama ini BRI terus menjalankan strategi untuk mewujudkan business process yang optimal dan efisien. Keduanya terbukti berhasil mendukung upaya BRI dalam menyalurkan kredit di segmen mikro, termasuk KUR,” ungkapnya.

BRI Buka Akses Pengajuan KUR Lewat E-Commerce, Plafon Hingga Rp 50 Juta
Bantu UMKM, pengajuan KUR BRI bisa secara online.

Di samping itu, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, BRI mampu menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal.

Berkaca dari Keberhasilan Penyaluan KUR 2021

Pegang 67,4% Pasar Kredit UMKM Nasional, BRI Optimis 2022 UMKM Tumbuh Lebih Baik
Pelaku UMKM. (Dok. BRI)

Keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR ini juga dibuktikan dengan realisasi penyaluran KUR sepanjang tahun 2021. Hingga akhir Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Jumlah tersebut mencapai 99,65% dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun. Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp138,5 triliun.

Tercatat jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro saja, jumlahnya mencapai 61% hingga Desember 2021. Selain itu, untuk nasabah baru KUR Supermikro jumlahnya mencapai 97,6% per Desember 2021

Jumlah yang besar tersebut menunjukkan keberhasilan BRI dalam melaksanakan revitalisasi Mantri yang membuat pelayanan lebih efektif. Catur menambahkan, BRI terus berupaya memperluas cakupan dan potensi di wilayah kerja yang selama ini belum tergarap. Dari sisi sebaran KUR juga terus meningkat, pada tahun 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI, dan pada tahun 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI. 

Dari sisi sektor ekonomi, BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16%. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp85,4 triliun, sektor pertanian Rp61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp19,5 triliun.

Bank BRI
Holding Ultra Mikro Hadirkan 150 Co-location SENYUM

Catur menambahkan bahwa alokasi KUR tersebut merupakan hal positif bagi BRI dalam mendukung pengembangan ekosistem ultramikro melalui outlet co-location SENYUM-nya. Selanjutnya, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya