Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya menghadirkan program-program yang tepat sasaran tepat manfaat dan tepat waktu kepada masyarakat untuk kembali membangkitkan ekonomi dan memulihkan lapangan kerja.
Hal itu juga yang didorong Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menurut data yang ia himpun, pelatihan dan pendampingan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang paling ditunggu para pelaku parekraf tanah air di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Seni Rupa SDM Ekonomi Kreatif, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022) menjelaskan, berbagai program pemerintah terus digulirkan untuk membangkitkan ekonomi dan memulihkan lapangan kerja pelaku parekraf di tengah pandemi.
Advertisement
“Saya berkeliling Indonesia dan melihat kebangkitan ekonomi kita yang didukung oleh SDM yang andal. Dari beberapa program-program pemerintah selain bantuan, pemasaran, dan lainnya. Ternyata yang paling ditunggu adalah pelatihan dan pendampingan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Sandiaga, program pelatihan dan pendampingan ini diharapkan bisa memberikan wawasan dan inspirasi agar pelaku parekraf bisa meningkatkan daya saingnya.
“Dari segi pelatihan dan pendampingan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan omzet yang lebih baik, terbuka lapangan kerja, dan ekonomi bangkit,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Ekraf Naik Kelas
Menparekraf juga menjelaskan, ada beberapa hal, untuk membuat produk para pelaku ekraf naik kelas dan berdaya saing. Pertama, peluang, yang saat ini sudah di depan mata harus bisa didapatkan.
Kedua adalah brand atau merek dagang yang betul-betul melekat pada diri sendiri dan mudah diingat oleh masyarakat. Ketiga adalah value untuk menciptakan nilai tambah bagi produk yang akan dipasarkan.
“Keempat adalah digitalisasi saat era digital, untuk memasarkan produk pelaku parekraf harus bertransformasi melalui digital agar hasil-hasil karya seni rupa seperti ini bisa naik kelas dan harganya bisa semakin bersaing diiringi dengan kualitas produk yang baik,” ujarnya.
Advertisement