Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam sektor kesehatan nasional, terutama dalam menyediakan pelayanan medis yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Acara bertajuk 'Building a Thriving Healthcare Workforce for a Stronger Economy' yang berlangsung di vOffice Event Space, Centennial Tower, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025), menjadi ajang diskusi mendalam mengenai langkah strategis untuk memperkuat sektor kesehatan nasional.
Baca Juga
Acara yang diselenggarakan oleh Sandilogi bersama vOffice, SPH Alumni, dan UPH Alumni itu menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya mantan Menparekraf Sandiaga Uno, CEO Vi Office Erwin Soerjadi serta CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut Sandiaga Uno berbagi wawasan dan solusi terkait peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk mengurangi ketergantungan warga Indonesia terhadap fasilitas medis di luar negeri. Pasalnya, potensi ekonomi yang hilang dari banyaknya warga Indonesia yang berobat ke luar negeri mencapai Rp160 triliun per tahun.
Terkait hal tersebut, dirinya membuka luas ruang kolaborasi untuk menjadikan Bali sebagai pusat wisata kesehatan di Indonesia. Karena menurutnya, untuk bergerak lebih cepat, dirinya perlu berupaya menciptakan peluang ekonomi dari sektor swasta.
Sehingga, tak hanya menawarkan layanan kesehatan yang mumpuni, tetapi juga menciptakan ekosistem yang membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Kami telah berupaya membangun sistem pelayanan kesehatan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga dipercaya oleh masyarakat. Salah satu upaya yang kami dorong adalah menjadikan Bali sebagai pusat wisata medis yang dapat bersaing dengan negara-negara lain,” ujar Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Selasa (18/2/2025).
Ia juga menekankan pentingnya perubahan regulasi yang mendukung kolaborasi internasional dalam sektor medis, agar Indonesia dapat meningkatkan standar layanan kesehatan dan menarik lebih banyak pasien, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Meningkatkan Kualitas Rumah Sakit di Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Caroline Riady menggarisbawahi masih kurangnya rumah sakit berkualitas di Indonesia serta pentingnya inovasi dalam industri kesehatan.
“Kami di Siloam Hospitals terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan, tidak hanya dengan membangun rumah sakit baru, tetapi juga dengan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki modal dan lahan, namun belum memiliki keahlian dalam operasional rumah sakit,” jelas Caroline.
Alumni Sekolah Pelita Harapan (SPH) ini juga menambahkan bahwa dalam industri kesehatan, kepercayaan adalah faktor utama yang harus dibangun antara penyedia layanan dan pasien.
"Diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk membangun layanan kesehatan prima di Indonesia," ujarnya.
Advertisement
Infografis
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)