Rekonstruksi Pasca Bencana Badai Seroja di NTT dan NTB Capai 87,8 Persen

Terdapat 563 kegiatan pembangunan infrastruktur terdampak Badai Seroja di NTT dan NTBdengan progres keseluruhan saat ini sekitar 87,81 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Mar 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2022, 16:40 WIB
Kementerian PUPR terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di NTT dan NTB. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di NTT dan NTB. (Dok PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Seroja dan Banjir Bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Total, terdapat 563 kegiatan pembangunan infrastruktur terdampak di kedua provinsi tersebut, dengan progres keseluruhan saat ini sekitar 87,81 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak. Tapi juga sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki, Minggu (13/3/2022).

Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto mengatakan, seluruh kegiatan pada 38 lokasi di Provinsi NTB sudah selesai dan untuk Provinsi NTT 525 kegiatan/lokasi telah diselesaikan 461 kegiatan. Sedangkan sisa kegiatan di 24 lokasi diharapkan dapat segera diselesaikan.

“Khusus kegiatan relokasi permukiman, dari 2.214 unit di 20 Desa, 8 Kabupaten/Kota, telah selesai 4 lokasi sebanyak 515 unit, yaitu di Desa Waesasa Kabupaten Lembata NTT sebanyak 173 unit, Desa Oyang Barang Adonara Kabupaten Flores Timur NTT 50 unit, Desa Tambe Kabupaten Bima NTB 185 unit, dan Desa Daha Kabupaten Dompu NTB 107 unit,” terang dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Relokasi Permukiman

Kementerian PUPR terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di NTT dan NTB. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR terus menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja dan Banjir Bandang di NTT dan NTB. (Dok PUPR)

Widiarto menyebutkan, sisa kegiatan di 24 lokasi tersebut diantaranya rehab Bendung Haekesak & Sub DI Beabo Kabupaten Belu dengan progres 99,10 persen, Bendung Mena (98,97 persen), Bendung Kambaniru & Jaringan Irigasi Kabupaten Sumba Timur (98,6 persen).

Kemudian, Bendung Waisika Kabupaten Alor (99,3 persen), Bendung Mainang Cs Kabupaten Alor (99,1 persen), Jembatan Termanu Kabupaten Kupang (99,74 persen), Jembatan Sungai Siumate Besar Kabupaten Kupang (99,19 persen), SD Wardabi Kabupaten Alor (30,13 persen).

Sisanya terdapat kegiatan relokasi permukiman yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Flotim, dan Kabupaten Alor.

Secara keseluruhan, dukungan pembangunan huntap Kementerian PUPR di Provinsi NTT sebanyak 1.922 unit meliputi Kabupaten Lembata 700 unit, Flores Timur (Adonara) 300 unit, Alor 386 unit, Sumba Timur 194 unit, Kota Kupang 173 unit, dan Kabupaten Kupang 169 unit. Sementara untuk Provinsi NTB sebanyak 292 unit tersebar di Kabupaten Dompu 107 unit dan Kabupaten Bima 185 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya