Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan hari Senin. Penurunan harga emas ini terjadi karena tekanan dari kenaikan imbal hasil obigasi AS dan juga kenaikan nilai tukar dolar AS.
Sementara itu, meredakan kekhawatiran pasokan menjelang pembicaraan damai Rusia dengan Ikraina, harga paladium jatuh hampir 8 persen.
Mengutip CNBC, Selasa (29/3/2022), harga emas di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD 1.933,12 per ounce pada pukul 18.08 GMT. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen ke level USD 1.939,80 per ounce.
Advertisement
Imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 10 tahun mencapai level tertinggi sejak April 2019 pada perdagangan Senin. Kenaikan ini didukung oleh pertaruhan kenaikan suku bunga yang agresif oleh Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Kenaikan bunga itu dilakukan untuk melawan inflasi.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga AS menekan emas karena memegang emas batangan tidak memberikan dua keuntungan yaitu kenaikan harga dan imbal hasil. Berbeda dengan obligasi yang memberikan dua kesempatan.
Namun analis senior Kitco Metals Jim Wycoff mengatakan bahwa pelemahan emas terbatas karena pelaku masyarakat masih memiliki kekhawatiran akan inflasi.
"Setiap kali mengalami tekanan inflasi seperti yang kita lihat sekarang, sejarah menunjukkan bahwa pasar logam terutama emas tetap dicari dan saya menduga itu akan terus terjadi." jelas dia.
Daya tarik emas sebagai safe haven juga ditekan oleh harapan kemajuan dalam pembicaraan damai dengan adanya pertemuan tatap muka pertama antara Ukraina dan Rusia.
“Kami telah melihat sebagian besar premi perang dalam emas sudah diambil, tapi mungkin masih ada sedikit lagi yang harus dilakukan. Jadi, emas saat ini menghadapi hambatan yang signifikan,” kata analis independen Ross Norman.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Paladium
Harga paladium turun 4,5 persen ke level USD 2.231,24 per ounce setelah sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 25 Januari. Harga logam ini telah kehilangan hampir 34 persen sejak mencapai rekor tertinggi pada 7 Maret.
“Pada paladium, terlepas dari penutupan wilayah udara antara Rusia dan AS dan Eropa, rute alternatif memungkinkan Rusia masih mengekspor paladium. Jadi saya kira beberapa kekhawatiran gangguan pasokan hilang, ”kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Advertisement