Anggarkan Rp 13,76 T, Program Padat Karya Bakal Serap 650 Ribu Pekerja di 2023

Kementerian PUPR tetap mempertahankan alokasi anggaran Rp 13,76 triliun untuk program padat karya tunai tahun 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Jun 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 15:00 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan terkait penembakan terhadap 31 pekerja yang tengah membangun Trans Papua saat konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyampaikan, Kementerian PUPR tetap mempertahankan alokasi anggaran Rp 13,76 triliun untuk program padat karya tunai tahun 2023.

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (9/6/2022). Menteri PUPR menyebut, angka tersebut masih sama dengan anggaran tahun 2022.

"Rencana kegiatan dengan pola padat karya pada tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp13,76 triliun. Pada tahun 2022, ini juga sekitar Rp 13 triliun. Sehingga kami pertahankan walaupun indikasi DIPA kita Rp 98 triliun, untuk padat karya tetap kami akan pertahankan sebesar Rp13 triliun," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, dari anggaran program padat karya tunai itu diperkirakan dapat menyerap sekitar 650 ribu orang tenaga kerja.

Sementara, rincian lainnya dalam program padat karya tunai di bidang sumber daya air dialokasikan sebesar Rp4,7 triliun dengan serapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 328 ribu orang.

Selanjutnya, di bidang jalan dan jembatan alokasi anggarannya sebesar Rp4,5 triliun untuk preservasi jalan, preservasi jembatan, dan revitalisasi drainase. Diperkirakan serapan tenaga kerja mencapai 54 ribu orang.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perumahan

Pembangunan Sejuta Rumah Bersubsidi Masih Berlanjut
Anak-anak bermain di depan pembangunan rumah bersubsidi di Kompleks Perumahan Grand Viona, Ciseeng, Bogor, Selasa (8/6/2021). Kementerian PUPR memastikan pembangunan rumah bersubsidi dalam program sejuta rumah tahun ini masih berlanjut meski di tengah pandemi Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kemudian, di bidang permukiman dialokasikan sebesar Rp2,11 triliun, diperkirakan serapan tenaga kerjanya sebanyak 62 ribu orang. Sedangkan di bidang perumahan dialokasikan sebesar Rp2,45 triliun dan diperkirakan serapan tenaga kerja mencapai 206 ribu orang.

Sebelumnya, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, pada TA 2022 Kementerian PUPR menganggarkan Rp13,91 triliun untuk PKT. Salah satunya adalah kegiatan PKT bidang Cipta Karya yang ditargetkan menyerap 60 ribu tenaga kerja dengan anggaran Rp2,11 triliun.

Program Padat Karya Tunai (PKT) pada TA 2022 dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.  

Padat Karya Tunai Kementerian PUPR Targetkan Serap 60 Ribu Tenaga Kerja

FOTO: Program Bantuan Pemerintah untuk Pekerja Informal
Pekerja informal melakukan pengerjaan menarik kabel di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Untuk pekerja informal, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memiliki dua program yakni Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan Padat Karya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 13,91 triliun untuk program Padat Karya Tunai (PKT) di 2021. Targetnya, kegiatan PKT bidang Cipta Karya mampu menyerap 60 ribu tenaga kerja dengan anggaran Rp 2,11 triliun.

"Terdapat enam kegiatan PKT yang diperkirakan dapat menyerap 60 ribu tenaga kerja, yakni Sanimas, Pamsimas, Sanitasi Pendidikan Keagamaan, TPS3R, Kotaku dan PISEW," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).

Adapun rincian kegiatan PKT bidang Cipta Karya yakni Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 1.156 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 17.340 tenaga kerja dengan anggaran Rp 578 miliar.

Kemudian, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan di 1.381 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 8.286 tenaga kerja dengan anggaran Rp 290,2 miliar.

Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di 106 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 1.590 tenaga kerja dengan anggaran Rp 63,6 miliar.

Selanjutnya, Kotaku di 265 kelurahan yang diperkirakan dapat menyerap 6.000 tenaga kerja dengan anggaran Rp 264,7 miliar. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 1.725 desa yang diperkirakan dapat menyerap 17.250 tenaga kerja dengan anggaran Rp 690 miliar.

Selanjutnya

Padat Karya Tunai (PKT)
Penanganan sampah melalui program Padat Karya Tunai (PKT) atau biasa dikenal program Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS-3R). (Dok. Kementerian PUPR)

Terakhir, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 450 kecamatan yang diperkirakan dapat menyerap 10.000 tenaga kerja dengan anggaran Rp 225 miliar.

"Proses rekrutmen dan pelatihan fasilitator direncanakan dimulai pada akhir Februari hingga akhir April 2022. Sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sarana prasarana diharapakan dapat dilaksanakan mulai Mei hingga Oktober 2022. Sehingga proses serah terima aset diharapkan dapat dilakukan pada November-Desember 2022," terang Diana.

Pada tahun anggaran 2021, kegiatan PKT bidang Cipta Karya berhasil menyerap 417.381 orang tenaga kerja dengan realisasi Rp 5,53 triliun.

Adapun rincian kegiatan meliputi Pamsimas di 5.780 lokasi yang menyerap 67.244 tenaga kerja, Sanimas di 1.771 lokasi yang menyerap 53.328 tenaga kerja dan sanitasi ponpes/lembaga pendidikan keagamaan di 5.417 lokasi menyerap 40.979 tenaga kerja.

Selanjutnya, TPS3R di 162 lokasi menyerap 4.200 tenaga kerja, PISEW di 1.500 lokasi menyerap 55.680 tenaga kerja dan Kotaku di 2.104 lokasi menyerap 168.128 tenaga kerja. Sementara kegiatan kontraktual dengan pola PKT dilaksanakan di 1.224 lokasi yang menyerap 27.822 tenaga kerja. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya