Petani Cilacap Dapat Pasokan Energi Bersih dari Pertamina

Teknologi Solar Home System (SHS) rancangan tim Politeknik Negeri Cilacap (PNC) merupakan salah satu teknologi pemenang dari kompetisi inovasi teknologi berbasis EBT dari Program PFSains 2022.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jun 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2022, 13:00 WIB
Kilang Pertamina Internasional bersinergi dengan Politeknik Negeri Cilacap memasok teknologi Solar Home System (SHS) bagi petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. (Dok Pertamina)
Kilang Pertamina Internasional bersinergi dengan Politeknik Negeri Cilacap memasok teknologi Solar Home System (SHS) bagi petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap bersinergi dengan Pertamina Foundation (PF) dan Politeknik Negeri Cilacap (PNC), memasok teknologi Solar Home System (SHS) bagi petani di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.

Teknologi yang sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah yang digunakan sebagai pengairan.

Simbolis penyerahan teknologi ini dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina Foundation, Medianto T. Hermawan kepada perwakilan kelompok tani setempat. Disaksikan VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Abdul Aziz; Area Manager Commrel & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna; Direktur PNC, Aris Tjahyanto dan Kades Kalijaran, Sudarsono, pada Rabu 15 Juni 2022.

VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Abdul Aziz, mengapresiasi teknologi energi baru terbarukan (EBT) yang dikembangkan oleh PNC dan diterapkan di wilayah kerja PT KPI RU IV Cilacap.

"Sehingga bisa menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Menjadi dukungan untuk Proper & CSR PT KPI RU IV, mendukung program pengadbian masyarakat kampus PNC dan manfaatnya jelas dirasakan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Sementara Direktur Keuangan Pertamina Foundation Medianto T Hermawan mengungkapkan, teknologi SHS rancangan tim PNC merupakan salah satu teknologi pemenang dari kompetisi inovasi teknologi berbasis EBT dari Program PFSains 2022.

"Kompetisi yang diadakan oleh Pertamina Foundation ini bertujuan untuk mengapresiasi para praktisi energi yang concern dalam mengembangkan dan/atau menciptakan inovasi teknologi berbasis energi bersih yang dapat dijangkau oleh semua kalangan," jelasnya.

Senada, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna mendukung sepenuhnya kehadiran teknologi EBT di area persawahan Desa Kailjaran.

"Sejalan dengan komitmen kami yang juga mengembangkan EBT, teknologi ini sangat terbuka peluang untuk dikembangkan di wilayah lain yang memiliki karakter persawahan yang sama," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terbesar di Indonesia, Kepri Bakal Punya PLTS Senilai Rp 71,8 Triliun

PLTS di Sekolah Jadi Media Pembelajaran dan Pasokan Listrik
Siswa kompetensi keahlian Teknik Energi Surya Hidro dan Angin (TESHA) melakukan praktek perawatan solar panel di SMK Negeri 1 Kemang Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/5/2022). Solar panel teserbut selain sebagai media pembelajaran siswa juga menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk kebutuhan pasokan listrik di lab sekolah tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, peberapa perusahaan energi berskala dunia menandatangani nota kesepahaman untuk membangun proyek energi bersih di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Pemilihan Kepri sebagai tempat pembangunan energi terbarukan merupakan keputusan tepat, dikarenakan Kepri memiliki kurang lebih 2.000 pulau tak berpenghuni yang dapat digunakan untuk lahan pertanian dan energi terbarukan," kata Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo usai menyaksikan penandatanganan dua MoU di Singapura,dikutip dari Antara, Rabu (20/4/2022).

MoU pertama yaitu terkait rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar dunia di Indonesia oleh Quantum Power Asia dan ib vogt bersama dengan Pemerintah Provinsi Kepri.

Dalam keterangan KBRI Singapura disebutkan, proyek pembangunan PLTS ini bernilai sebesar Rp71,8 triliun.

Dan MoU yang kedua yaitu antara Sunseap Group dan Pemerintah Kepri terkait pembangunan tenaga solar skala besar yang akan menyalurkan listrik ke Kepri dan Singapura.

Nota kesepahaman itu mencakup ketersediaan 3.000 hektare lahan untuk membangun pembangkit energi surya dan sistem penyimpanan energi.

Dubes Suryo Pratomo menyampaikan penandatangan kerja sama menunjukkan dukungan antara Indonesia dan Singapura dalam sektor energi bersih dan memastikan pertumbuhan ekonomi kedua negara.

 

Dukungan KBRI Singapura

Dubes menegaskan, negara-negara harus saling bekerja sama untuk mengurangi emisi gas.

Indonesia memberikan komitmen kontribusi pengurangan 29 persen emisi gas, namun dengan adanya kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan pengurangan dapat mencapai 41 persen.

KBRI Singapura, kata dia, siap memberikan dukungan yang dibutuhkan dalam upaya implementasi kerja sama.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Ansar Ahmad menyatakan bahwa dukungan terhadap proyek energi terbarukan di wilayah yang dipimpinnya sangat penting, karena kerja sama energi terbarukan dan energi bersih antara Indonesia dan Singapura merupakan mandat Presiden Joko Widodo.

"Semoga proyek ini dapat terimplementasi dengan cepat, tentunya Pemerintah Kepri bersama dengan KBRI Singapura akan terus memantau perkembangan proyek energi bersih antara Indonesia dan Singapura," kata dia.

 

Infografis Ladang Gas
10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya