Program Makmur BUMN Sudah Tanami 168 Ribu Hektare Lahan selama Semester I 2022

Khusus untuk 3 komoditas pangan seperti jagung, tebu dan padi, Program Makmur BUMN hingga semester I 2022 ini capai tanam 82.886 Ha dari target 180 ribu Ha.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Jul 2022, 13:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2022, 13:15 WIB
Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)
Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)

Liputan6.com, Jakarta - Program Makmur yang jadi sinergi perusahaan pelat merah berhasil menanami 168.550 hektare lahan selama semester I 2022. Tujuan adanya Program Makmur yang diusung BUMN ini adalah mewujudkan ketahanan pangan.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan merinci progres Program Makmur. Diantaranya tercapainya luas lahan tanam seluruh komoditas pangan hingga Semester I 2022 seluas 168.550 Ha dari target 250 ribu Ha. Dengan jumlah petani yang mengikuti program sejumlah 85.605 orang.

“Khusus untuk 3 komoditas pangan seperti jagung, tebu dan padi Hingga semester I 2022 ini capai tanam 82.886 Ha dari target 180 ribu Ha, yakni untuk komoditas tebu terealisasi perluasan tanam tebu dari target luas 112.631 Ha terealisasi 12.221 Ha atau capai 10,9 persen, didukung dengan pasokan pupuk sebanyak 1.859 ton dan jumlah Petani tebu 2.903 orang,” tuturnya mengutip keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).

Salah satu dukungan capaian tersebut melalui kolaborasi Holding Pangan ID FOOD bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) melalui PT Petrokimia Gresik dan PT PG Rajawali I. Keduanya melakukan kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur.

Kegiatan dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas Petani Tebu seperti yang dihasilkan panen melalui lahan percontohan metode demplot yang berhasil memproduksi tebu sebanyak 160 - 165 ton per ha.

“Program Makmur untuk komoditas tebu pada Musim Tanam (MT) 2021/2022 sudah menghasilkan panen Tebu sebanyak 286.338 Ton sedangkan pada MT 2022/2023 telah dilakukan perluasan tanam seluas 5.700 Ha dengan jumlah Petani Tebu 1140 orang yang dikelola Anggota holding PT PG Rajawali I serta sinergi suplai pupuk dari PT Petrokimia Gresik sebanyak 200 ton,” kata dia.

Lebih lanjut Frans menyebut kontribusi perbaikan hulu pangan komoditas padi telah dilakukan perluasan tanam pada MT 2022/2023 terealisasi sekitar 13.084 hektar. Ini juga didukung dengan jumlah Petani padi sebanyak 12.959 orang.

Selanjutnya, telah menghasilkan hasil panen padi sebanyak 20.733 Ton pada masa tanam 2021/2022. Sedangkan jagung telah dilakukan perluasan tanam 4.213 Ha dan pada masa tanam 2021/2022 telah menghasilkan panen jagung sebesar 5.033 Ton.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Capai 97,5 Persen

Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)
Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)

Sementara itu untuk komoditas padi berdasarkan data gabungan BUMN yang tergabung dalam sinergi makmur dari target luas 47.369 ha terealisasi tanam padi seluas 46.162 ha atau tercapai 97,5 persen. Dengan suplai pupuk sebanyak 8.859 ton dan jumlah Petani padi sebanyak 47.354 Petani padi.

Selain padi dan tebu, Frans melanjutkan melalui program Makmur juga melirik komoditas jagung. Tercatat perluasan tanam jagung dari target 20.000 Ha terealisasi 24.503 Ha atau capai 122,5 persen. Didukung dengan suplai pupuk sebanyak 6.805 ton dan jumlah Petani jagung sebanyak 19.329 Petani.

“Sehingga khusus ketiga komoditas padi, tebu dan jagung pada program makmur gabungan data sinergi BUMN di semester pertama 2022 ini mencapai progress perluasan tanam seluas 82.886 Ha didukung dengan suplai pupuk 17.522 ton serta jumlah Petani sebanyak 69.586 Petani,” terang Frans.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumbangan Panen

Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)
Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)

Frans menambahkan, dari masing-masing komoditas tadi, telah menyumbang panen dari masa tanam 2021/2022 sampai dengan Semester I 2022.

Diantaranya panen padi di 3.570 Ha dengan hasil 20.733 Ton padi, komoditas tebu dengan luas 5.485 Ha dan hasil panen tebu sebanyak 464.569 Ton. Sementara panen Jagung juga berkontribusi panen sebanyak 5.033 ton dari luas lahan 857 ha.

Frans optimistis sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan, melalui program makmur kolaborasi BUMN Holding pangan sebagai project leader, Pupuk Indonesia Holding company, PTPN Holding dan Perhutani sebagai agro input, offtaker dan pendampingan budidaya dan sinergi lintas BUMN seperti Bank BRI sebagai Lembaga keuangan yang akan memberikan modal usaha IFFRI (Indonesian Food & Fertilizer Research Institute) sebagai lembaga riset serta asuransi Jasindo dan Askrindo untuk perlindungan jika gagal panen pada program sinergi Makmur dan stakeholder terkait lainnya.

 

Komoditas Lain

Sementara itu Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Holding Company, Supriyoto, menambahkan selain 3 komoditas pangan seperti tebu, jagung dan padi, terdapat komoditas lainnya yang terhimpun dalam program Makmur.

Hingga capaian luasan sampai semester I 2022 total tanam 168.550 Ha dari target 250 ribu hektar. Meliputi padi, jagung, tebu, kopi, kentang, dan hortikultura yang tersebar hampir di semua kabupaten.

"Pupuk Indonesia melalui program Makmur merupakan dukungan untuk peningkatan produktivitas tanaman pertanian serta komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya pertanian. Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kenaikan produktivitas dan pendapatan petani," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya