Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) akan menyelenggarakan Indonesia Shopping Festival 2022 pada 11 Agustus sampai 21 Agustus 2022 yang diadakan di seluruh pusat belanja di Indonesia.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut ulang tahun Republik Indonesia ke -77
Ketua Tim Direktorat Bina Usaha Perdagangan, Widiarto, mengatakan acara Indonesia Shopping Festival 2022, merupakan kolaborasi antar para pelaku ritel guna mempercepat pemulihan ekonomi.
Advertisement
Widiarto, menjelaskan sektor ritel sangat berdampak akibat pandemi covid-19 yang menyerang selama 2 tahun belakangan. Kemudian ketika pandemi beralih menjadi endemi justru diterpa kembali dengan ketidakpastian global akibat perang Rusia dan Ukraina.
"Kami mendukung penuh kegiatan Indonesia Shopping Festival 2022, mengingat pada masa pandemi menuju endemi ini menjadi momen bagi kami untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya para pelaku usaha retail untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional," ujar Widiarto, dalam Konferensi Pers Indonesia Shopping Festival 2022, Jakarta, (3/8/2022).
Ketua Umum DPP APPBI, Alphoznzus Wijaja, mengungkapkan bahwa dirinya sangat optimis dengan adanya kegiatan tersebut akan meningkat transaksi sebesar 70 persen hingga 90 persen dari rata-rata nasional.
“Tahun 2020 itu hanya 50 persen transaksi pusat pemberlanjaan, kemudian tahun 2021 hanya 60 persen. Kita optimis dengan adanya kegiatan ini bisa mencapai 70 hingga 90 persen,” tuturnya.
Kota Surakarta menjadi kota pilihan Pembukaan Indonesia Shopping Festival 2022 pada 11 Agustus pukul 14.00 WIB.
"Kota Surakarta kali ini dipilih sebagai lokasi utama pembukaan Indonesia Shopping Festival 2022, di Solo Paragon Lifestyle Mall yang akan dibuka oleh wali kota Surakarta Bapak Gibran Rakabuming Raka," jelasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Transaksi E-Commerce Indonesia Rp 108,54 Triliun di Kuartal I-2022
Pertumbuhan ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja, seperti yang tertulis dalam laporan Bank Dunia “Global Economic Prospect June 2022” bahwa kondisi perekonomian global mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina.
Untuk itu, Indonesia perlu siap menghadapi risiko global terjadinya inflasi, resesi, dan stagflasi hingga tahun depan.
Menghadapi itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, para pelaku usaha tidak bisa hanya berada di dalam comfort zone, perlu melihat dan mengambil peluang untuk berekspansi digital menghadapi ancaman resesi global dengan memanfaatkan platform B2B e-commerce seperti Ralali.
"Kontribusi e-commerce terhadap GDP Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 2-3 persen pada 2022. Pelaku usaha khususnya UMKM dapat mengambil kesempatan itu untuk saling bersinergi dalam menggairahkan dunia digital dengan mendukung perdagangan digital,” jelas Jerry, Jumat (29/7/2022).
Menanggapi urgensi tantangan ekonomi saat ini, Joseph Aditya selaku CEO & Founder Ralali Group dan Michael Agoes W sebagai Deputi CEO Ralali Group mengawali sesi diskusi nasional dengan bertemakan “The Last Man Standing Approach in Facing Current Global Condition” membahas bagaimana cara efektif menaklukan tantangan kondisi ekonomi global terkini.
“Dengan kekuatan yang Ralali miliki saat ini, 600 ribu Ralali Agent tersebar di seluruh Indonesia, 2 Juta user telah memercayakan digital solutionnya kepada kami, 11 juta visitor rata-rata per bulannya mengunjungi platform Ralali," kata Joseph.
Advertisement
Kontribusi E-Commerce ke Pertumbuhan Ekonomi 2022 Diprediksi Capai 3 Persen
Pertumbuhan ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja, seperti yang tertulis dalam laporan Bank Dunia “Global Economic Prospect June 2022” bahwa kondisi perekonomian global mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina.
Untuk itu, Indonesia perlu siap menghadapi risiko global terjadinya inflasi, resesi, dan stagflasi hingga tahun depan.
Menghadapi itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, para pelaku usaha tidak bisa hanya berada di dalam comfort zone, perlu melihat dan mengambil peluang untuk berekspansi digital menghadapi ancaman resesi global dengan memanfaatkan platform B2B e-commerce seperti Ralali.
"Kontribusi e-commerce terhadap GDP Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 2-3 persen pada 2022. Pelaku usaha khususnya UMKM dapat mengambil kesempatan itu untuk saling bersinergi dalam menggairahkan dunia digital dengan mendukung perdagangan digital,” jelas Jerry, Jumat (29/7/2022).
Menanggapi urgensi tantangan ekonomi saat ini, Joseph Aditya selaku CEO & Founder Ralali Group dan Michael Agoes W sebagai Deputi CEO Ralali Group mengawali sesi diskusi nasional dengan bertemakan “The Last Man Standing Approach in Facing Current Global Condition” membahas bagaimana cara efektif menaklukan tantangan kondisi ekonomi global terkini.
“Dengan kekuatan yang Ralali miliki saat ini, 600 ribu Ralali Agent tersebar di seluruh Indonesia, 2 Juta user telah memercayakan digital solutionnya kepada kami, 11 juta visitor rata-rata per bulannya mengunjungi platform Ralali," kata Joseph.
Solusi
Dirinya menyiapkan tiga solusi utama yakni Ralali Direct sebagai solusi bagi para brand owner dan pebisnis agar terhubung secara langsung dengan end customer melalui jaringan Agent dan Reseller Ralali yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selanjutnya Ralali Tender yang merupakan solusi akses pasar bagi bisnis yang baru tumbuh untuk mendapatkan kesempatan project dari perusahaan yang lebih besar.
Terakhir Ralali Pavilion, yakni kumpulan katalog bisnis untuk mempermudah pengguna dalam mencari kebutuhan bisnisnya mulai dari produk, jasa, franchise, lisensi kemitraan, serta katalog berdasarkan area dari lokal, regional hingga Internasional,” ungkap Joseph Aditya.
Advertisement