Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan kesiapsiagaan personil serta alat berat untuk melakukan evakuasi dan pengamanan infrastruktur kelistrikan memasukin musim penghujan ini. Personel PLN terus siaga jika terjadi kebanjiran, pohon tumbang maupun pengamanan jaringan kelistrikan.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan, langkah pengamanan untuk mengantisipasi bahaya kelistrikan dan mengutamakan keselamatan warga ketika terjadi hal emergency.
Baca Juga
Berdasarkan peta prakiraan curah hujan BMKG, wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.
Advertisement
"Kami sudah menyiapkan lebih dari 50 ribu personil untuk tetap siaga mulai dari Aceh hingga Papua. Peralatan berat tetap kami siagakan untuk bisa gerak cepat melakukan pengamanan dan evakuasi jika terjadi hal yang diluar kontrol," ujar Gregorius.
Ia juga menjelaskan untuk bisa mengantisipasi terjadinya kerusakan infrastruktur jaringan listrik, PLN telah melakukan pemeliharaan dan juga peninggian level gardu induk di wilayah potensi banjir. Selain itu, PLN secara konsisten melakukan pemeriksaan di sisi distribusi listrik untuk memastikan pada posisi yang aman dan tidak membahayakan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bisa memastikan instalasi kelistrikan di rumah rumah aman dan rutin melakukan pengecekan," ujar Gregorius.
Lebih lanjut, Gregorius menyampaikan bagi masyarakat yang ingin melaporkan informasi gangguan maupun keluhan bisa melalui aplikasi PLN Mobile.
"Seluruh layanan kelistrikan dapat diakses masyarakat melalui PLN Mobile, kami terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," ujarnya.
PLN Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menggelar Apel Siaga Menghadapi Cuaca Ekstrem. Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan wilayah Indonesia berpotensi cuaca ekstrem hingga 8 Oktober 2022. Cuaca ekstrem ini ditandai curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir serta angin kencang.
Selain itu, PLN Jakarta juga melakukan inspeksi gardu distribusi yang memasok Rumah Pompa Sunter Utara bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara.
PLN UID Jakarta Raya mengerahkan 2.209 personil, 13 unit perahu karet, 41 unit Uninterrupted Power Supply (UPS) dengan total daya 7.070 KVA, 7 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 2.600 KM dan 15 unit Unit Trafo Bergerak (UTB) total daya 1.745 KVA.
Selain itu juga terdapat 8 unit mobil 4WD, 23 unit Unit gardu Bergerak (UGB) total daya 17.080 KVA, 10 unit genset kapasitas 1.745 KVA, 7 unit kendaraan deteksi dan 104 motor stand by di Jakarta dan sekitarnya.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, PLN telah melakukan perkuatan pasokan listrik ke 210 gardu distribusi rumah pompa dan peninggian gardu-gardu distribusi sebanyak 518 gardu, sebagai antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
“Tercatat ada 6 pintu air, 210 titik pompa stasioner, dan 6 lokasi gardu rumah pompa yang telah dilengkapi peralatan switching otomatis. Kami berkomitmen menjaga pasokan listrik yang aman untuk 5 juta pelanggan listrik di Jakarta” ungkap Doddy dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10/2022).
Advertisement
Rumah Pompa Prioritas
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara Adrian Mananta Maulana, menyatakan terima kasihnya kepada PLN.
“Rumah pompa selalu diprioritaskan listriknya dan selama ini selalu terjalin kordinasi yang baik”, ungkap Adrian.
PLN mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan karena bisa mengancam keselamatan. Apabila air sudah memasuki rumah, pelanggan diimbau segera mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) untuk menghindari bahaya tersengat listrik.