Sejarah Garudafood, Produsen Tepung Tapioka yang Bawa Pemiliknya Jadi Miliarder

Konsisten menjual produk makanan dan produk minuman, Garudafood kini sudah resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GOOD.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi logo Garudafood (GOOD) (Dok: Istimewa)
Ilustrasi logo Garudafood (GOOD) (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Garudafood adalah salah satu perusahaan makanan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 1958. Awalnya, perusahaan ini didirikan oleh Darmo Putro dalam bentuk perseroan dengan nama PT Tudung Pati di Pati, Jawa Tengah sebagai produsen tepung tapioka.

Garudafood akhirnya berkembang dengan menjajaki bisnis melalui PT Tudung Putra Jaya dengan kacang kulit Garuda sebagai produk utamanya. Terus berkembang, produksi kacang akhirnya dikembangkan menjadi produk kacang bersalut di bawah perusahaan PT Garuda Putra Putri Jaya.

Mereka tak mau berhenti menjadi produsen, perusahaan logistik pun dikembangkan agar bisa membantu operasional logistik Perseroan di Pulau Jawa bernama PT Sinar Niaga Sejahtera.

Konsisten menjual produk makanan dan produk minuman, Garudafood kini sudah resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GOOD.

Kinerja terbaru, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 213,61 miliar, turun dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 232,46 milir. 

Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 180,82 miliar. Turun 10,48 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 201,99 miliar.

Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi tercatat Rp 4,95 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,50.

Namun, walau sudah sedemikian terkenal di mata masyarakat Indonesia, apakah kamu tahu merek produk apa saja yang dimiliki Garudafood?

 

Produk apa Saja yang Terkenal?

Garudafood Bagikan Dividen Rp 17 Per Lembar
Atiff Ibrahim Gill dan Hartono Atmadja selaku komisaris dan Paulus Tedjosutikno selaku Direktur Garudafood berbincang seusai mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (30/4/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Produsen makanan dan minuman, PT Garudafood Putra Putri jaya Tbk terus berupaya meningkatkan penjualan produknya ke berbagai wilayah, termasuk ekspor ke luar negeri.

Berikut ini Produk Makanan dan Minuman yang terkenal hingga saat ini:

Garuda Merek Garuda merupakan merek produk Garudafood untuk kacang kulit, kacang bersalut, pilus, dan makanan ringan yang terbuat dari kentang dan jagung. Per 31 Desember 2020, merek Garuda memiliki sekitar 41 SKU.

Gery Merek Gery merupakan merek Garudafood yang diluncurkan pada tahun 1997 untuk produk biskuit bersalut dan confectionery. Per 31 Desember 2020, merek Gery memiliki 36 SKU.

Chocolatos Merek Chocolatos, pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, yang merupakan inovasi Garudafood untuk menghadirkan wafer stick yang lebih besar dan isi krim coklat yang lebih padat. Per Juli 2021, merek Chocolatos memiliki 20 SKU.

Clevo Merk Clevo pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 untuk minuman susu UHT berukuran 115 ml untuk anak-anak dengan berbagai macam varian rasa.

Leo Merek Leo pertama kali diluncurkan oleh Garudafood pada tahun 2005 untuk produk keripik kentang.

Prochiz Keju PROCHIZ menjadikan setiap makanan menjadi lebih spesial dan nikmat. Keju PROCHIZ hingga saat ini telah menghasilkan berbagai varian produk keju cheddar olahan dan semua produk Keju PROCHIZ tahan di suhu ruang tanpa lemari pendingin.

Perusahaan ini juga memiliki produk-produk musiman yang hanya dijual pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Produk-produk tersebut diproduksi dengan memakai merek Gery, Chocolatos dan Hollanda.

 

Pemilik Garudafood Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Garudafood Bagikan Dividen Rp 17 Per Lembar
Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno (kanan) memberikan keterangan seusai mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Dari rapat tersebut menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 17 per lembar saham yang akan dibagikan pada Mei 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seperti diketahui Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto tercatat memiliki kekayaan senilai USD 995 juta atau setara dengan Rp 14,22 triliun. Inilah yang menjadikannya menduduki peringkat 42 orang terkaya Indonesia versi Forbes.

Sumber Kekayaan Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto yang utama tentu berasal dari perusahaan cemilannya, Garudafood. Sudhamek menjalankan Garudafood Putra Putri Jaya yang terdaftar sebagai salah satu produsen makanan dan minuman utama di Indonesia.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana produk produk Garudafood telah menguasai beberapa warung kelontong, swalayan, hingga kantin kantin sekolah.

Adapun Garudafood sendiri merupakan bagian dari grup Tudung yang dibuat ayah dari Sudhamek, Darmo Putro yang mendirikan di tahun 1958.

Tak hanya itu, Garudafood telah memiliki usaha patungan dengan perusahaan minuman Jepang Suntory untuk membuat minuman non-alkohol, sedangkan Tudung juga memiliki perkebunan kacang tanah dan pengolah kelapa sawit.

Selain itu, di tahun 2020, Garudafood mengakuisisi 55% produsen keju Mulia Boga Raya senilai USD 67 juta.

Dengan demikian dipastikan sumber kekayaan Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto tidak hanya di Garudafood. Meski demikian, sumber kekayaan masih bersifat makanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya