Puji Dirut PLN untuk Menkeu: Bu Sri Mulyani Selamatkan Keuangan PLN

Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

oleh Tira Santia diperbarui 26 Okt 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 16:00 WIB
Bersama Menteri ESDM, DPR Bahas Pasokan Batu Bara untuk PLN
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Rapat membahas progres realisasi entitas khusus batu bara serta strategi dan kebijakan pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara untuk PT PLN (Persero). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo, mengungkapkan dukungan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam membantu operasional kinerja PLN menjadi lebih baik.

Salah satunya Menteri Keuangan memberi dukungan untuk segera mencairkan pembayaran kompensasi Rp 31 triliun kepada PLN. Dulu, kata Darmawan pembayaran kompensasi sangat lambat, namun kini cepat.

“Dukungan Bu Sri Mulyani ke kita, dulu pembayaran kompensasi bisa tertunda sampai bertahun-tahun. Hari ini pembayaran kompensasi jedanya hanya 3 bulan, dan kemarin bu Sri Mulyani melakukan rapat 3 menteri, dan dalam rapat itu beliau memberi dukungan keputusan segera mencairkan pembayaran kompensasi Rp 31 triliun,” kata Darmawan dalam Leaders Talk Series #2 dengan tema "Indonesia Energy Investment Landscape", Rabu (26/10/2022).

Menurutnya, dengan dukungan tersebut mampu menyelamatkan PLN ketika menghadapi kesulitan cashflow, sehingga operasional PLN menjadi tidak terganggu.

“Dukungan beliau tidak kurang-kurang,” imbuhnya.

Selain itu, Darmawan juga berterima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memberikan dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PLN dinaikkan menjadi Rp 10 triliun untuk tahun depan.

“Terus juga beliau memberikan dukungan PMN di tahun depan dinaikkan dari Rp 5 triliun menjadi RP 10 triliun,” ujarnya.

 

Kompensasi Mencukupi

PLN
Gedung PLN. Dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (Capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN. Dari sisi pengelolaan utang, PLN mampu menurunkan utang dari Rp 451 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 417 triliun pada Juni 2022. PLN memprediksi bisa mengurangi beban utang Rp 5 triliun per tahun. (Dok. PLN)

Dia mengatakan, hal ini merupakan wujud nyata PLN bukan hanya diberi tugas untuk melistriki di daerah-daerah terpencil di pedesaan tapi PLN juga diberi dukungan penuh agar tugas yang diberikan tugas ke PLN itu bisa dijalankan dengan baik.

Lebih lanjut, dia mengatakan selama 3 tahun ini pembayaran subsidi dan kompensasi bukan hanya tepat waktu, tetapi dengan jumlah yang mencukupi sehingga PLN bisa juga melakukan manajemen dengan baik.

“Selama 3 tahun kita mampu mengurangi utang kita sebesar Rp 62,5 triliun dan mengurangi biaya opex kita sebesar Rp 5 triliun. Jadi luar biasa,” ujarnya.

Disamping itu, dengan dukungan Menteri Keuangan Sri Mulyani pula, PLN memiliki kredit modal kerja yang jumlahnya cukup besar dengan bunga yang lebih tinggi daripada bunga global bond-nya.

“Dengan dukungan seperti itu maka outstanding kredit modal kerja PLN sampai hari ini mencapai nol,” pungkas Darmawan.

Pemerintah Bayar Kompensasi ke Pertamina dan PLN Rp 163 Triliun

Gedung Pertamina. Dalam rangka memberi kesempatan bagi para pencari kerja, Pertamina Group membuka program internship 2022. Dok Pertamina
Gedung Pertamina. Dalam rangka memberi kesempatan bagi para pencari kerja, Pertamina Group membuka program internship 2022. Dok Pertamina

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah akan membayarkan kompensasi energi kepada PT Pertamina dan PT PLN sebesar Rp 163 triliun. Kompensasi tersebut dibayarkan untuk penugasan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik.

"Kita akan bayar ke Pertamina dan PLN ini diperkirakan Rp 163 triliun untuk kompensasi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA, di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Sri Mulyani menyebut bulan ini Pertamina akan mendapatkan pembayaran yang besar yakni Rp 132,1 triliun. Begitu juga dengan PLN yang mendapatkan pembayaran kompensasi listrik sebesar Rp 32,2 triliun.

"Pertamina ini akan mendapatkan pembayaran yang cukup besar dan demikian juga dengan PLN," kata dia.

Sri Mulyani mengatakan pembayaran kompensasi tersebut akan dibayarkan dalam waktu dekat. Sebab semua prosedur telah dilakukan.

"Ini akan kita usahakan tercairkan bulan Oktober ini karena seluruh persyaratan sudah. Kita akan cairkan minggu-minggu ini dari Dirjen Anggaran," tutur Sri Mulyani.

Sesuai Prosedur

Kantor Pusat PT PLN (Persero). PLN memastikan tarif tenaga listrik pada Oktober - Desember 2022 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik Juli - September 2022. (Dok PLN)
Kantor Pusat PT PLN (Persero). PLN memastikan tarif tenaga listrik pada Oktober - Desember 2022 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik Juli - September 2022. (Dok PLN)

Dia menjelaskan sejumlah prosedur telah dilakukan. Proses peninjauan tagihan kompensasi yang diajukan Pertamina dan PLN telah selesai. Bahkan hasil pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah diterimanya.

Selain itu pertemuan tiga menteri juga sudah dilakukan Sri Mulyani dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Pertemuan tiga menteri ESDM, BUMN dengan Menkeu untuk koordinasi sudah dilakukan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya