Bank Muamalat Pimpin Sindikasi Rumah Sakit NU di Jabar Senilai Rp 240 Miliar

Rumah sakit milik Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat ini diproyeksikan akan menjadi rumah sakit modern dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Nov 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 15:30 WIB
Chief Wholesale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Irvan Y. Noor (kanan) berfoto bersama CEO Edelweiss Hospital Group Syauqi Mujahid Rabbani (kiri) pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) di Cianjur.
Chief Wholesale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Irvan Y. Noor (kanan) berfoto bersama CEO Edelweiss Hospital Group Syauqi Mujahid Rabbani (kiri) pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) di Cianjur, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memimpin sindikasi pembiayaan pembangunan rumah sakit milik Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat. Total dana yang disalurkan senilai Rp 240 miliar.

Chief Wholasale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor mengatakan, rumah sakit yang berlokasi di Cianjur tersebut menggandeng Edelweiss Healthcare Group dan merupakan RS pertama milik NU di Provinsi Jawa Barat.

Rumah sakit ini diproyeksikan akan menjadi rumah sakit modern dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat saat ini. Kami berharap pembangunan rumah sakit ini dapat membantu masyarakat di Jawa Barat untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Penandatanganan mandate letter Bank Muamalat sebagai lead arranger pembiayaan sindikasi ini telah dilaksanakan di Cianjur belum lama ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Adapun proyek ini direncanakan akan tuntas pada tahun 2023.

 

Akad

Pembiayaan ini menggunakan akad Ijarah Maushufah Fii Dzimmah (IMFD) dengan tenor antara 8 hingga 10 tahun. Selain itu, dalam pengoperasian rumah sakit akan menggunakan layanan perbankan milik Bank Muamalat di antaranya cash management system, payroll, dan pembayaran QR code Muamalat.

Pasca aksi korporasi berupa injeksi modal dari BPKH senilai Rp 3 triliun, Bank Muamalat semakin gencar melakukan penyaluran pembiayaan baik secara bilateral maupun sindikasi. Hal ini dalam rangka memperkuat portofolio perseroan khususnya di segmen korporasi.

Sebagai informasi PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo belum lama ini memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan instrumen sukuk mudharabah 2021 Bank Muamalat.

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya