Petronas Ingin Garap Proyek Blok Masela

Blok Masela tadinya akan digarap oleh Shell tetapi kemudian menyatakan mundur dari proyek pengembangan Blok Masela.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 16:30 WIB
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Fatar Yani Abdurrahman (kanan). (Siti Ayu Rachma/Merdeka)
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Fatar Yani Abdurrahman (kanan). (Siti Ayu Rachma/Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Malaysia Petronas berminat untuk mengelola lapangan gas bumi abadi Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar Maluku. Blok ini tadinya akan digarap oleh Shell tetapi kemudian menyatakan mundur dari proyek pengembangan Blok Masela.

"Ada yang nawarin Petronas dia tertarik, kita masih kaji. Petronas tinggal nunggu komitmen pemerintah, mekanisme masih diomongin lanjut. Cuma menyatakan berminat," ujar Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Fatar Yani Abdurrahman, kepada media, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Menurut Fatar pemerintah kecolongan karena keputusan yang diambil Shell untuk mundur dari Blok Masela. "Kita kecolongan ketika Shell, pada waktu itu kita yang pertama kali bikin dan bagus sekali di Indonesia dalam term on condition fiskal-nya, dia tidak menerapkan sampai produksi," terang Fatar.

Pemerintah, lanjutnya, merasa sangat kecewa dengan Shell, padahal Shell sebenarnya mampu untuk melanjutkan proyeknya di Indonesia.

"Jadi gini kita harapkan dengan bagusnya term and condition dia Shel kan perusahaan besar, itu dijalankan harusnya ya di tengah jalan dia exit padahal bagus," jelad Fatar.

Oleh karena itu, pemerintah bersama SKK migas dan regulator minyak dan gas lainnya ke depannya sedang melakukan dan membuat aturan bagi perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam proyek, tetapi tidak bisa keluar begitu saja.

"Ke depan kalau dapat insentif sampai produksi selesai nggak boleh keluar," tandasnya.

Jepang Tertarik Bangun Blok Masela, Tapi Ada Syarat

20151007-Rizal Ramli bahas blok Masela-Jakarta
Seorang melintas di depan layar peta usai pertemuan antara Menko Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli dengan perwakilan masyarakat Maluku di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (7/10/2015). Pertemuan membahas Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak Jepang untuk ikut berinvestasi ke Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor minyak dan gas bumi (migas). Proyek yang ditawarkan adalah Blok Masela Maluku.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, Menko Airlangga di sela kunjungan kerja ke Jepang bertemu dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga Hartarto menawarkan investasi pengembangan Blok Masela. Mengingat, JBIC memiliki spesialisasi dalam pembiayaan di sektor energi.

"Masela setelah mitranya Shell mengundurkan diri, pemerintah sedang mencari penggantinya siapa," ujar Wahyu dalam Media Briefing: Pencapaian Proyek Strategis Nasional (PSN) Semester I 2022 di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

 

Mencari Mitra yang Tepat

Dari hasil pertemuan tersebut pihak Jepang tertarik untuk berinvestasi di PSN Blok Masela. Meski begitu, pihak Jepang membutuhkan mitra kerja untuk menyelesaikan PSN tersebut.

"Saya tidak tahu hasil pembicaraan Pak Menko, tapi isunya itu. Dari pihak investor Jepang akan tetap membangun di Masela, tapi tidak bisa sendiri, harus ada mitranya," bebernya.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM saat ini tengah berupaya keras untuk mencari mitra kerja yang tepat untuk berkolaborasi dengan JBIC guna melanjutkan pengembangan PSN blok Masela.

"Temen-temen ESDM sedang mencarikan siapa yang paling layak dan ESDM terus mencari mitranya agar Marsela ini terus dibangun," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya