Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses menggelar grand launching program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) For Cities pada 24 Agustus lalu, tercatat 74 dari 98 kota di Indonesia telah mendaftar dan melakukan pengisian mandiri sampai dengan tanggal 21 Oktober 2022.
Baca Juga
Sebuah pencapaian yang sangat baik di tahun pertama mengingat sudah lebih dari 50 persen kota antusias mengikuti program ini. Selanjutnya, pada 1-4 November lalu juga sudah terlaksana proses verifikasi, baik offline maupun online.
Advertisement
Kini, program I-SIM for Cities telah memasuki proses penilaian oleh panelis. Program I-SIM For Cities ini merupakan bagian dari I-SIM terintegrasi untuk pemerintah kota, korporasi, kawasan industri dan komoditas berkelanjutan.
Adapun penilaian mencakup I-SIM for Cities (Skema rating dan awarding pencapaian SDGs di tingkat pemerintah kota), I-SIM for Corporations (Skema rating dan awarding ESG dan SDGs, untuk pelaku bisnis dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, akses pembiayaan berkelanjutan dan daya saing menghadapi perubahan iklim), I-SIM for Industrial Parks (Skema rating dan awarding ESG dan SDGs, untuk mendorong industri hijau dan sesuai aspek pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan lingkup pengawasan dan pengendalian industry), dan I-SIM for Commodities (Rating dan ketertelusuran untuk komoditas berkelanjutan berbasis ESG dan SDGs).
I-SIM for Cities merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat kota.
Melalui program ini, pemerintah kota dapat mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam rangka akselerasi performa capaian tersebut.
Dengan semangat inklusivitas atau no one left behind, I-SIM for Cities menciptakan keterlibatan pentahelix multi-stakeholders, seperti: pemerintahan, akademisi, komunitas, bisnis, filantropi dan media. Lebih dari itu, program ini pun mendorong pengembangan kapabilitas pemerintah kota terhadap standar kota yang berkelanjutan.
“I-SIM For Cities ini diharapkan dapat mendorong berbagai pihak, khususnya sektor swasta dalam penerapan ESG dalam proses bisnis dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadikan SDGs sebagai Gerakan Bersama,” ujar Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono.
Ia menambahkan bahwa metode pemeringkatan juga diharapkan bisa menginspirasi dan menjadi contoh inovatif pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta mendorong replikasi, scale up dan inovasi baru.
Selanjutnya, sebagai bagian dari integrasi SDGs Nasional, penilaian dari I-SIM for Cities akan menjadi bagian dari SDGs Action Awards (SDGs Award) kategori Pemerintah Daerah yang akan disampaikan pada acara SDGs Annual Conference pada tanggal 30 November samapai dengan 2 Desember oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi pihak dalam SDGs Indonesia.
Surveyor Indonesia Kawal Misi SDGs Indonesia 2030
Di usianya yang menyentuh 31 tahun, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menjadi salah satu BUMN yang terus bertransformasi. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan bisnis berkelanjutan.
Kini, PTSI terus bertransformasi guna mengakselerasi protofolio yang ada dan terus bergerak maju dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi dari kekuatan brain capital dan digitalisasi.
Transformasi terbesar yang terjadi di PTSI ketika Pemerintah secara resmi membentuk Holding BUMN Jasa Survei, dengan telah dikeluarkannya PP No 66 Tahun 2021 dan dilaksanakannya inbreng saham PT Sucofindo dan PTSI ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, selaku induk holding.
Hingga Mei 2022, PTSI menyiapkan sejumlah agenda transformasi, mulai dari Bussiness Portfolio Management, Organization and Bussiness Process, HC & Capabilities, Culture & Communication Strategy, hingga Asset Optimisation.
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), perseroan menargetkan adanya peningkatan pendapatan yang signifikan, melalui perubahan model bisnis dan efisiensi yang diterapkan.
Advertisement
Selanjutnya
Direktur Utama SI, M. Haris Witjaksono mengatakan, sebagai agent of development, sekaligus menjawab berbagai tantangan, Surveyor Indonesia telah mengembangkan Layanan Jasa SURE atau Sustainability Services guna mendukung keberlanjutan multi-stakeholders.
Tak hanya itu, PTSI juga menyelenggarakan program rating and awarding melalui Integrated-Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) untuk Pemerintah Kota, Korporasi, Kawasan Industri dan Komoditas Berkelanjutan.
"I-SIM ini terdiri atas I-SIM for Cities yaitu skema rating & awarding pencapaian SDGs di tingkat Pemerintah Kota, I-SIM for Corporations adalah skema rating & awarding ESG & SDGs, untuk pelaku bisnis dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, akses pembiayaan berkelanjutan & daya saing menghadapi perubahan iklim," ujar M. Haris.