Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik dan mengukuhkan Kepala dan Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Terdapat beberapa nama baru yang masuk susunan pimpinan SKK Migas.
Dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM, Senin (5/12/2022), Arifin Tasrif melantik pengurus baru di di Gedung Chairul Saleh, Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jakarta. Pelantikan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga
Dwi Soetjipto ditunjuk lagi sebagai Kepala SKK Migas. Ini adalah periode kedua ia menjabat posisi tersebut. Mantan Direktur Utama pertamina dan Semen Indonesia ini menduduki jabatan Kepala SKK Migas Sejak 3 Desember 2018.
Advertisement
Sedangkan Nanang Abdul Manaf yang sebelumnya adalah Tenaga Ahli Komisi Pengawas Bidang Operasi SKK Migas ditunjuk menjadi Wakil Kepala SKK Migas.
Pejabat selanjutnya adalah Shinta Damayanti yang sebelumnya merupakan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Pencapaian Target Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM yang dilantik menjadi Sekretaris SKK Migas.
Menteri ESDM juga menunjuk Irjen (Purn) Eko Indra Heri yang merupakan Pati Bareskrim Polri Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjadi Pengawas Internal SKK Migas.
Benny Lubiantara yang sebelumnya adalah Deputi Perencanaan SKK Migas dilantik menjadi Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas.
Wahju Wibowo yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Perencanaan Eksploitasi SKK Migas ditunjuk menjadi Deputi Eksploitasi SKK Migas.
Kurnia Chairi yang merupakan pejabat di luar SKK Migas ditunjuk menjadi Deputi Keuangan Dan Komersialisasi SKK Migas. Sebelumnya Kurnia adalah Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.
Terakhir Rudi Satwiko Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas menjabat sebagai Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas.
Berikut ini susunan lengkap pengurus baru SKK Migas:
- Kepala SKK Migas: Dwi Soetjipto
- Wakil Kepala SKK Migas: Nanang Abdul Manaf
- Sekretaris SKK Migas: Shinta Damayanti
- Pengawas Internal SKK Migas: Eko Indra Heri
- Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja: Benny Lubiantara
- Deputi Eksploitasi: Wahju Wibowo
- Deputi Keuangan dan Komersialisasi: Kurnia Chairi
- Deputi Dukungan Bisnis: Rudi Satwiko.
Capai Ketahanan Energi Butuh Kolaborasi Semua Pihak
Perlu ada kolaborasi dari para stakeholder untuk menjaga iklim serta meningkatkan kembali gairah investasi migas demi tetap menjaga ketahanan energi. Hingga kini, industri hulu migas masih punya potensi besar.
Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta,dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai masa depan ketahanan energi berkelanjutan dan kemandirian ekonomi. Diyakini, migas masih memiliki peran kunci untuk memastikan ketahanan energi nasional terutama di era transisi energi seperti sekarang.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi(SKK Migas), Dwi Soetjipto mengungkapkan para stakeholder telah memiliki pemahaman yang sama dan menyepakati fundamental utama bisnis hulu migas saat ini.
Pertama adalah semua pihak sepakat bahwa industri hulu migas punya peranan penting dalam masa transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE). Atas dasar itu juga akhirnya semua pemangku kepentingan juga memiliki pandangan bahwa Indonesia harus memperbaiki iklim investasinya untuk mengamankan investasi hulu migas di tengah persaingan yang ketat.
Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terkait akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mendorong iklim investasi.
“Pemerintah Indonesia diakui telah melakukan berbagai hal yang diperlukan untuk mendorong iklim investasi. Beberapa kemajuan positif seperti pemberian insentif serta sikap pemerintah menunjukkan sudah terbuka untuk membuka ruang diskusi dengan investor dan keinginan untuk menerima masukan. Kolaborasi dari para stakeholder merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan investasi di industri hulu migas. Oleh karena itu, upaya untuk membangun kolaborasi yang lebih vital harus terus dilakukan,” jelas Dwi di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Kolaborasi apik serta pembahasan fundamental dalam bisnis hulu migas itu terlihat dalam forum hulu migas migas internasional terbesar di tanah air yakni 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) yang digelar pada 23-25 November lalu.
Advertisement
Pesan Bos SKK Migas
Menurut Dwi, ada beberapa pesan penting yang dapat menjadi pegangan para pelaku usaha bisa tetap menjaga komitmen untuk mengejar produksi migas diantaranya tentang pentingnya penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) demi kegiatan operasi yang sesuai dengan Climate Change Adopted Operations (CCAO). “Pemerintah saat ini fokus siapkan insentif fiskal untuk mendorong peningkatan produksi migas berdasarkan CCAO,” ungkap Dwi.
Selanjutnya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga telah menyiapkan strategi terutama untuk gas sebagai energi alternatif utama dalam transisi energi sebagai bahan bakar dan konsumsi industri, konversi pembangkit listrik dari tenaga diesel menjadi gas serta pengembangan pipa gas untuk berbagai segmen konsumen.
Dwi mengutip Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga mengakui bahwa tools yang tepat seperti kebijakan fiskal, instrumen perpajakan, dan kebijakan kepabeanan sangat penting untuk membantu industri hulu migas memastikan ketahanan energi sekaligus mewujudkan komitmen kami terhadap transisi energi.
“Ibu Menteri menambahkan bahwa transisi yang sukses untuk Indonesia membutuhkan koordinasi antara kebijakan, teknologi, ilmu pengetahuan, dan modal serta kemitraan antara sektor publik dan swasta,” jelas Dwi.
Hingga triwulan ketiga 2022 realisasi investasi mencapai US$ 7,7 miliar dari target US$ 13,2 miliar atau menjadi investasi hulu migas terbesar secara rata-rata dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir sejak tahun 2016. Dengan masih masifnya pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, maka akan ada penambahan investasi yang signifikan hingga akhir tahun nanti. Sementara untuk mengejar target produksi migas di 2030 Indonesia membutuhkan investasi hulu migas paling sedikit senilai US$20 miliar hingga US$26 miliar per tahun. Itulah sebabnya, salah satu agenda utama pemerintah adalah meningkatkan gairah investasi di hulu migas.
Mohammad Kemal, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, sekaligus Chairman Organizing Committee IOG 2022, mengungkapkan bahwa peningkatan investasi hulu migas merupakan keniscayaan dan tidak akan terwujud tanpa adanya peran dari para pemangku kepentingan lainnya. “Kita bisa meningkat investasi dengan dukungan dari seluruh Stakeholders yang kuat.