Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan layanan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Tak hanya di dalam negeri, saat ini QRIS sudah bisa digunakan di beberapa negara lain.Â
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, sistem pembayaran QRIS terbukti menguntungkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini karena turis asing yang berkunjung ke Indonesia tak perlu lagi repot menukarkan uang tunai di money changer. Mengingat, pengguna tinggal menyalin kode QR untuk membayar produk yang diinginkan.
Baca Juga
Saat ini, sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sudah bisa dilakukan di lima negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Yakni, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina
Advertisement
"Jadi, turis Thailand yang ke Bali bisa langsung klik (QRIS). Tak perlu lagi repot ke money changer," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Selain itu, QRIS juga bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia saat berpelesiran ke luar negeri. Seperti Thailand yang telah bekerja sama dalam penggunaan QRIS.
"Jadi, kita kalau ke luar negeri, Thailand juga bisa pakai QRIS. Gak perlu repot menukarkan uang ke money changer," ucapnya.
Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk memperluas kerja sama pemanfaatan QRIS karena terbukti menguntungkan kedua belah pihak. Untuk itu, Perry meminta pemerintah daerah lebih aktif mengajak UMKM bergabung dalam ekosistem QRIS untuk meningkatkan omzet penjualan.
"Jadi, ayo para gubernur dorong go digital. Sekarang QRIS sudah sampai di pasar-pasar tradisional, dan pengguna QRIS sekarang sudah 30 juta," katanya.
Sistem Pembayaran 5 Negara ASEAN Terkoneksi, Jokowi: Perluas ke Tingkat Global
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kesepakatan 5 bank sentral negara Asean terkait regional digital payment connectivity, yang diinisiasi Bank Indonesia bersama pihak bank sentral dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Namun, Jokowi ingin konektivitas sistem pembayaran lintas negara itu terus diperluas hingga ke tingkat global. Hal itu diutarakannya melalui siaran video pada acara G20 Side Event, Advancing Regional Digital Payment Connectivity, Senin (14/11/2022).
"Saya mendukung inisiatif regional payment connectivity ini terus diperluas hingga ke tingkat global, karena kemudahan akses pembayaran akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian, khususnya sektor pariwisata, perdagangan dan UMKM," kata Jokowi.
"Sehingga akan mendorong akselerasi pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif," imbuh Jokowi.
Menurut dia, agenda transformasi digital di sektor keuangan merupakan prioritas bersama. Ini merupakan salah satu kunci ekonomi berkelanjutan dan sangat bermanfaat bagi pemulihan ekonomi, agar lebih kuat, inklusif dan kolaboratif.
"Di Indonesia sendiri telah dilakukan berbagai langkah terobosan sistem pembayaran, yaitu melalui pengembangan QRIS, BI Fast, dan tim percepatan perluasan digitalisasi daerah untuk mempercepat digitalisasi transaksi pemerintah," paparnya.
Â
Advertisement
Selangkah Lebih Maju
Jokowi menilai, ASEAN telah selangkah lebih maju dibandingkan negara kawasan lainnya dalam implementasi interkoneksi pembayaran lintas batas. Itu terwujud melalui kerjasama QR crossborder antara Indonesia dan Thailand, serta interkoneksi fast payment antara Singapura dan Thailand.
"Sudah saatnya kerjasama ini diformalkan dalam regional payment connectivity, sebagai wujud konkret implementasi G20 roadmap for enhancing crossborder payment," pinta Jokowi.
Â