Gencar Ekspansi, Industri Elektronik Lokal Target Penjualan Naik 30 Persen di 2023

Industri elektronik dalam negeri, PT Indo Surya Kencana menargetkan pertumbuhan penjualan 30 persen di 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi online shopping.
Toko elektronik Best Denki kini hadir di iLOTTE.com. Cek, yuk! (foto: shutterstock.com)

Liputan6.com, Jakarta Industri elektronik dalam negeri, PT Indo Surya Kencana menargetkan pertumbuhan penjualan 30 persen di 2023. Hal ini berkaca dari pertumbuhan penjualan hingga akhir November 2022 yang telah menyentuh 25 persen secara year on year.

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, produsen elektronik yang terkenal dengan merek Sanex ini akan memperluas area penjualan, dengan membuka cabang di wilayah yang selama ini belum tercover, diantaranya di Pulau Maluku, Irian maupun Nusa Tenggara Barat.

“Kami juga akan buka cabang di Jawa Timur, selama ini produk kita sudah dipasarkan di sana oleh distributor, namun kami akan perkuat penetrasi pasar dengan membuka cabang pada Januari 2023,” ungkap Direktur Sanex, Handoyo Setiawan dalam konfrensi pers soft launching logi baru Sanex, dikutip Sabtu (10/12/2022).

Dengan membuka cabang di daerah-daerah tersebut, pada 2023 mendatang Sanex akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Meski begitu Sanex belum berencana memperluas pasar ke manca negara atau ekspor.

“Kita masih fokus mengoptimalkan potensi padsar dalam negeri,” lanjut dia.

Tercatat, Sanex hingga saat ini telah mampu memproduksi sebanyak 400 ribu unit peralatan elektronik per tahun. Dari berbagai produk yang diproduksi, kontribusi trebesar dari produk kipas angin.

“Dalam satu dua bulan terakhir penjualan antena televisi dan set top box naik empat kali lipat karena ada kebijakan migrasi ke saluran digital,” paparnya.

Sanex sendiri bukan pemain baru dibidang produk elektronik dan juga home appliances. Sejak berdirinya perusahaan pada tahun 1984, Sanex memiliki pabrik yang terletak di wilayah Tangerang, dengan luas mencapai 16.000 meter persegi dan menghasilkan produk-produk elektronik dan peralatan rumah tangga guna memenuhi pasar di Indonesia seperti Kipas Angin, Kompor, Setrika, Dispenser, Antena dan produk-produk lainnya.

 

 

Logo Baru

PT Indo Surya Kencana atau Sanex
PT Indo Surya Kencana atau Sanex

Seiring perkembangan waktu, PT Indo Surya Kencana yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui brand Sanex melakukan soft launching logo baru Sanex, Kamis, 8 Desember 2022 bertempat di Hotel Holiday In Kemayoran, Jakarta.

Handoyo, Direktur PT Indo Surya Kencana mengatakan peluncuran logo baru Sanex merupakan spirit baru bagi Sanex untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik, sejalan dengan visi Sanex yaitu menciptakan kehidupan sehari hari yang lebih baik bagi orang banyak.

Tidak hanya perubahan logo baru Sanex, tahun 2022 ini merupakan momentum bagi PT Indo Surya Kencana untuk melakukan perubahan organisasi perusahaan mulai dari peningkatan kualitas dan inovasi produk, pembaruan manajemen, hingga memperluas distribusi produk hingga ke seluruh nusantara.

Perubahan dan inovasi yang dilakukan PT Indo Surya Kencana dengan tujuan agar Sanex yang dikenal sebagai brand lokalnya menjadi market leader produk elektronik dan home appliances disegmennya sehingga semakin dikenal luas oleh masyarakat berkat produk – produk berkualitas dengan harga yang terjangkau dan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Industri Furnitur dan Elektronik Bisa Jadi Andalan di Tengah Pandemi

Kipas Angin - Vania
Ilustrasi Kipas Angin/https://unsplash.com/Andrew George

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri furnitur dan elektronik untuk tumbuh selama pandemi Covid-19. Sebab, selama ini sektor manufaktur mampu memberikan sumbangsih cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia.

"Salah satu sektor tersebut adalah industri furnitur, lantaran berorientasi ekspor dan padat karya. Kami melihat, telah menjadi kebanggaan bagi bangsa, dengan mampu menghasilkan produk-produk yang klasifikasinya high-end," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, Senin (22/6/2020).

Kementerian Perindustrian fokus mendorong sektor industri agar lebih berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Seperti menjaga keberlangsungan produktivitas dan memastikan sektor manufaktur tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan.

Capaian industri manufaktur terlihat pada triwulan I 2020. Sektor industri masih menjadi kontributor paling besar terhadap struktur PDB nasional hingga 19,98 persen, meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Untuk itu, pihaknya telah memetakan sejumlah sektor yang perlu dipacu kinerjanya karena berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi saat ini. Hal tersebut juga membuktikan bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia berkualitas.

Pacu Daya Saing

Barang Elektronik
Ilustrasi Barang Elektronik Credit: pexels.com/Skitterphoto

Menperin menambahkan, pihaknya bertekad untuk terus memperdalam struktur industri elektronik di dalam negeri sehingga bisa memacu daya saing hingga kancah global. Diantaranya dalam proses produksi TV, di supply chain-nya, semaksimal mungkin komponen yang digunakan adalah dari dalam negeri.

"Menurut pandangan kami, itu bisa membantu pada aspek supply chain. Sedangkan, untuk industri seperti Polytron, bisa menekan biaya karena tidak menggunakan mata uang dolar untuk pembelian komponen. Hal ini juga akan memperkuat kondisi rupiah kita. Jadi, banyak sekali multiplier effect yang bisa kita capai dengan pendalaman struktur industri," tandasnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya