Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tengah mengambil ancang-ancang menghadapi kenaikan harga komoditas menjelang bulan puasa atau Ramadan mendatang. Harga telur ayam hingga cabai masuk ke radar pantauannya.
Diketahui, menjelang ramadan, biasanya terjadi kenaikan harga bahan pangan di pasaran. Sejumlah komoditas yang biasa naik diantaranya telur ayam, daging ayam, cabai, hingga daging sapi.
Baca Juga
"Memang, pasti (antisipasi kenaikan harga). Kalau produksi kan stabil. Justru kalau kebutuhan cepat (permintaan masyarakat), harga (akan) tinggi, (solusinya) itu pemerintah siapkan subsidi untuk transportasi dan harga," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Selasa (10/1/2023).
Advertisement
Dua komoditas yang jadi perhatiannya adalah telur ayam dan cabai. Untuk telur, Mendag Zulkifli menyoroti soal produksi telur yang terbatas. Maka, hal ini perlu diantisipasi.
Kemudian, harga cabai yang dipengaruhi dari produksinya yang tengah menurun. Salah satunya karena faktor cuaca yang belakangan ini mengganggu waktu panen.
"Biasanya telur (harganya naik), kan nelur enggak bisa dua (menetasnya), kalau nelur satu, kan butuhnya dua sehari, telurnya tetap satu kan gitu. Sama cabai, takut (terdampak produksinya karena) cuaca, sama bawang," sambung Mendag.
Ramadan sendiri diperkirakan akan jatuh pada 22-23 Maret 2023 mendatang. Artinya, hanya ada waktu kurang lebih 2 bulan lagi sebagai ancang-ancang.
Peternak Ayam Rugi Rp 3,2 Triliun, Mendag Bakal Panggil Pengusaha
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi keluhan peternak ayam mandiri soal kerugian hingga Rp 3,2 triliun sepanjang 2022. Guna menindaklanjuti hal itu, Mendag akan memanggil pengusaha terkait.
Diketahui, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengeluhkan kerugian kolektif tersebut. Di sisi lain, peternak juga mengeluhkan anjloknya harga ayam di awal tahun ini.
Mendak Zulkifli Hasan menegaskan akan memanggil pengusaha terkait. Tujuannya mencari jalan tengah atas persoalan yang terjadi.
"Oh iya nanti kita tindak lanjuti, kita undang pengusaha-pengusaha terkait, seperti kemarin," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Selasa (10/1/2023).
Advertisement
Dihadapkan 2 Pilihan
Menyoal harga ayam di pasaran ini, dia dihadapkan dengan 2 pilihan. Jika harga murah, peternak akan mengalami kerugian, namun jika harga terlalu mahal, konsumen akhir yang akan keberatan.
"Harga terlalu murah ya? Jadi (harga jual) ayam kemurahan, telur kemurahan (peternak) marah, kalau (harga ayam dan telur) kemahalan ibu-ibu yang marah. Nanti kita panggil pengusaha terkait agar ini bisa diatasi," ujarnya.
Informasi, KPUN melayangkan protes karena harga ayam yang anjlok di awal tahun. Bahkan, menurut hitungan Ketua KPUN Alvino Antonio, kerugian secara kolektif dari peternak mandiri mencapai Rp 3,2 triliun di 2022.
Atur Waktu Audiensi
Usai aksi yang dilakukan KPUN, Alvino menuturkan kalau pihaknya sudah diterima untuk diskusi oleh Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag, Bambang Wisnubroto.
Dalam pertemuan itu, Alvino diminta untuk bersurat ke Kemendag sebagai permohonan untuk audiensi. Nantinya, akan diatur pertemuan antara para peternak tersebut dengan Mendag Zulkifli Hasan.
“Saran dari Pak Wisnu, besok kami disuruh membuat surat ke Pak Mendag untuk minta audiensi insyaallah Pak Mendag mau terima terkait itu. Waktunya belum (ditentukan), besok kami disuruh bersurat,” bebernya.