Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah membangun infrastruktur dasar untuk proyek Ibu Kota Negara Nusantara, atau IKN Nusantara. Salah satunya Bendungan Sepaku Semoi yang diproyeksikan bakal menyuplai kebutuhan air baku bagi penduduk IKN Nusantara hingga 5.000 liter per detik.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan suplai air baku itu untuk memenuhi kehidupan penduduk setempat, yang pada 2035 diproyeksikan bisa mencapai 2 juta orang.
Baca Juga
"Dari sungai sama bendungan kapasitas airnya 5.000 liter per detik, (untuk) sekitar 2 jutaan, atau 1,9 juta (penduduk IKN Nusantara)," ujar Danis saat dijumpai di proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kalimantan Timur, Jumat (13/1/2023).
Advertisement
Secara rencana, pemenuhan kebutuhan air baku nantinya bukan hanya untuk wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) saja. Namun juga untuk seluruh wilayah IKN Nusantara dengan total luas lahan 256 ribu ha.
Setelah 2035, Danis melanjutkan, akan dibangun lagi bendungan di sisi utara, yakni Bendungan Batu Lepek di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan kapasitas suplai air baku 4.300 liter per detik.
Â
"Jadi, target 2035-2045 tersedia air 9.300 liter air per detik untuk memenuhi jumlah populasi yang akan ada di daerah ibu kota sampai 2045," terang Danis.
Pemenuhan air dalam jumlah besar itu dimaksudkan untuk memberi suplai kepada seluruh kawasan IKN Nusantara, yang secara masterplan akan terpisah menjadi 9 wilayah pengembangan.
"Kalau kita bicara ikn, kita bicara 9 wilayah pengembangan. Ada yang berkaitan dengan industri enegi baru terbarukan (EBT), berhubungan dengan pertanian, energi rendah karbon, perikanan, farmasi. Di gambar besarnya ada 9 wilayah pengembangan," tuturnya.
"Air baku itu selalu buat masyarakat dan buat industri. Termasuk untuk listrik, basic infrastruktur untuk menunjang kehidupan masyarakat dan aktivitas-aktivitas yang dikembangkan," pungkas Danis.
Waskita Karya Gondol Kontrak Rp 639 Miliar Proyek Pengolahan Air Limbah di IKN
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menunjuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN), dengan kontrak senilai Rp 639 miliar.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menyampaikan, sejak awal perseroan terus mengikuti setiap tender yang ada di IKN.
"Alhamdulillah, Waskita kembali memenangkan tender pekerjaan proyek di IKN. Proyek ini adalah salah satu dari sekian beberapa tender yang kami ikuti di IKN," kata Novianto, Jumat (30/12/2022).
"Pembangunan IPAL ini tentu saja akan menjadi support utama dalam pengelolaan air limbah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara. Sehingga tetap menjaga kualitas air tanah dan mengurangi pencemaran lingkungan," sambungnya.
Pekerjaan proyek ini rencana akan dikerjakan dalam waktu 742 hari, dan selesai pada akhir 2024. Sementara lingkup pekerjaan Waskita antara lain, pekerjaan persiapan, unit IPALD, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, jalan dan lanskap, serta dehidrator lumpur.
"Perolehan ini tentunya menambah nilai kontrak baru perseroan per bulan Desember 2022. Sampai akhir tahun ini kami masih menunggu pengumuman tender dan optimis bisa memenangkannya," tutur Novianto.
Pemerintah tercatat memang terus mengejar pembangunan berbagai sarana infrastruktur dan pendukungnya di kawasan IKN Nusantara.
Â
Advertisement
Kontrak Milik Waskita
Adapun sampai dengan Oktober 2022, Waskita berhasil memperoleh Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp 13,38 triliun.
Raihan ini meningkat 10,64 persen YoY (year on year) dibandingkan periode yang sama atau pada tahun 2021 sebesar Rp 12,09 triliun.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar hingga Oktober 2022 masih didominasi proyek IKN. Antara lain, Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan, Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang, pembangunan jalan kerja/logistik IKN paket pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dengan total nilai kontrak seluruhnya Rp 2,55 triliun.
"Selain IKN ada pembangunan jaringan SPAM Regional Umbulan Provinsi Jawa Timur senilai Rp 115 miliar," pungkas Novianto.Â