Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan atau Pansela Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Korlantas Polri akan melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran 2023.
Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan, tim cek jalur Pansela Jawa yang melewati Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.
"Secara umum, jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," terang Cucu, Minggu (22/1/2023).
Advertisement
Dalam satu pekan ke depan, ia menyatakan, timnya akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa-apa saja yang harus kita lakukan.
Pasalnya, perjalanan sambil liburan itu tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tapi juga pada waktu liburan sekolah pada bulan Juni dan Juli, serta liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dari hasil tinjauan lapangan itu, Cucu mengklaim bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).
"Secara kasat mata kita sudah bisa tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan tanggung jawab siapa. Misalnya seperti lampu penerangan jalan, lampu delineator, guardrail dan dalam satu minggu ini akan kita hitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan Jawa," tuturnya.
Prioritas Dana
Terkait dengan dana yang dibutuhkan untuk perambuan jalur Pansela Jawa yang terbentang dari provinsi Banten hingga provinsi Jawa Timur sepanjang km lebih, Kemenhub akan melakukan strategi berdasarkan skala prioritas karena dana yang dibutuhkan pasti sangat besar.
"Misalnya, tidak semua ruas jalan dipasang lampu penerangan jalan tapi kita pilih di ruas jalan yang lebih rawan saja yang dapat kita pasang," kata Cucu.
Ada ruas jalan yang belum direkomendasikan untuk mudik, yakni pada ruas jalur Cilacap hingga Kebumen sepanjang 15 km karena medannya terlampau ekstrim.
Advertisement
Ruas Cilacap sampai Kebumen
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi menambahkan, khusus ruas Cilacap sampai Kebumen akan dilakukan evaluasi lebih mendalam. Jalan yang terlalu terjal mungkin akan dipangkas dan jalan yang curam akan ditinggikan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
"Jalan yang lebarnya hanya 5 meter akan di perlebar menjadi 7 meter sebagai mana standar jalan nasional," pungkas Akhmad.