Manajamen JD.ID Buka Suara, Ini Alasan Tutup Permanen 31 Maret 2023

Keputusan menghentikan operasional JD.ID adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2023, 09:31 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 09:31 WIB
JD.id
JD.id berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik meskipun di tengah situasi penyebaran corona (COVID-19) di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Platform belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan akan memberhentikan layanan pesanan mereka mulai 15 Februari 2023. Selain itu, e-commerce JD.ID juga akan menutup total usahanya pada 31 Maret 2023.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menjelaskan, keputusan menghentikan operasional JD.ID adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara.

"JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023 adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya," kata Setya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Selanjutnya JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023.

"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," ujar Setya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

JD ID Tutup Total 31 Maret 2023

Intip Kesibukan Kantor e-Commerce Saat Harbolnas
Aktivitas pekerja melayani konsumen via telepon dan internet saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di kantor perusahaan e-Commerce JD.ID, Jakarta, Rabu (12/12). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Platform belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan akan memberhentikan layanan pesanan mereka mulai 15 Februari 2023.

Selain itu, e-commerce tersebut juga akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang. Pengumuman tutupnya layanan di JD.ID tercantum di website resminya ketika diakses pada Senin, 30 Januari 2023.

"Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai tanggal 15 Februari 2023. JD.ID dan semua layanannya akan diberhentikan pada 31 Maret 2023," tulis pengumuman JD.ID, dikutip Senin (30/1/2023).

Namun, tidak diungkapkan alasan diberhentikan dan ditutupnya layanan JD.ID.

JD.ID memberitahukan penggunanya bahwa mereka akan memenuhi pesanan sebelum tanggal penghentian layanan.

Untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan, perusahaan aka memenuhi pesanan seperti biasa, layanan purna jual dan dukungan akan tetap tersedia, Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan hubungi layanan pelanggan kami di 1500 618," terang perusahaan itu.

Platform e-commerce itu pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawannya atas dukungan yang didapat selama beroperasi.

"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," tuturnya.

"Kami berharap dapat kembali melayani Anda di masa depan," demikian akhir pernyataan JD.ID.

 

Selain Indonesia, JD.com Tutup Layanan di Thailand Mulai 3 Maret 2023

Berlomba Berbenah Di Tengah Permasalahan Ekonomi Global, Perusahaan E-Commerce Ini Keluar Sebagai Juaranya
(c) Shutterstock

Selain Indonesia, ritel online asal China JD.com Inc menutup layanan e-commerce di Thailand. Langkah ini dilakukan JD.Com karena perusahaan tersebut mengalihkan strategi luar negeri ke layanan rantai pasokan dan logistik.

JD.ID di Indonesia akan berhenti menerima pesanan mulai pertengahan Februari 2023. JD.ID tutup semua layanan pada akhir Maret 2023, sedangkan JD Central di Thailand akan berhenti operasi mulai 3 Maret 2023, berdasarkan pernyataan di situs bisnis perseroan. Demikian mengutip Yahoo Finance, Senin (30/1/2023).

Perusahaan saingan terbesar Alibaba Group Holding Ltd memutar bisnis internasionalnya menuju layanan seperti manajemen rantai pasokan dan pergudangan. Itu adalah salah satu raksasa teknologi China yang membatasi pengeluaran untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh pembatasan selama tiga tahun untuk cegah penyebaran COVID-19 dan tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan internet yang kuat.

“JD.com akan terus melayani pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui infrastruktur rantai pasokannya. Kami berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasokan lintas batas dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya,”

JD.Com meluncurkan JD.ID pada 2015 dengan investor termasuk Provident Capial yang mulai beroperasi 2016. Pada 2018, JD Central dimulai di Thailand dengan Central Group, konglomerat ritel terbesar di Thailand.

Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Infografis 4 Unicorn di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya