Harga BBM Terbaru di Pertamina, Ada yang Naik Mulai 1 Februari 2023

Pertamina memutuskan kenaikan harga BBM nonsubsidi di awal Februari. Disimak harga BBM terbaru Pertamina yang naik,

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Jan 2023, 23:12 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 23:11 WIB
Harga BBM terbaru
Petugas mengisi BBM di SPBU Pertamina. PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi mulai 1 Februari 2023. Harga BBM naik untuk jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.Dok Pertamina

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi mulai 1 Februari 2023. Harga BBM naik untuk jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex. Sementara harga BBM jenis lain masih belum berubah.

Sebelumnya, seluruh SPBU yang beroperasi di Indonesia telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal Januari 2023 ini. 

Melansir laman Pertamina, Selasa (31/1/2023), berikut rincian kenaikan harga BBM terbaru di Pertamina di seluruh Indonesia untuk kedua jenis BBM tersebut:

1. Harga Pertamax Turbo (RON 98)

Harga BBM Pertamax Turbo naik dari Rp 14.050 per liter menjadi Rp 14.850 per liter.

Kenaikan berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

Sementara wilayah lain naik dari Rp 14.350 per liter menjadi Rp 15.150 per liter. Ini berlaku di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

Sedangkan di Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu, harga BBM Pertamax Turbo naik dari Rp 14.650 per liter menjadi Rp 15.450 per liter.

 

2. Pertamina Dex (CN 53)

Sedangkan harga BBM Pertamina Dex naik dari Rp 16.750 per liter menjadi Rp 16.850 per liter. Harga ini berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sementara harga naik dari Rp 17.100 per liter menjadi Rp 17.200 seliter. Harga dipatok untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat.

Selain itu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

Sedangkan harga Pertamina Dex naik dari Rp 17.450 per liter jadi Rp 17.550 per liter untuk wilayah Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ) dan Bengkulu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga BBM Tak Berubah

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu beberapa jenis BBM lain tak mengalami perubahan harga di awal Februari 2023. Beriku rinciannya:

1. Pertalite (RON 90):

Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)

2. Pertamax (RON 92):

- Rp 12.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 13.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

 4. Solar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 (seluruh Indonesia)

5. Dexlite (CN 51)

- Rp 16.150 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, FTZ Sabang)

- Rp 16.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 16.850 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

 


Harga BBM Pertamax Cs Bakal Berubah Tiap Minggu, Bisa Naik atau Turun

Petugas mengisi BBM di SPBU Pertamina. Dok Pertamina
Petugas mengisi BBM di SPBU Pertamina. Dok Pertamina

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkap alasan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang akan dilakukan setiap pekan. Ini disebut jadi salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat.

Khususnya, kata Pahala, mengenai skema penentuan harga BBM Nonsubsidi atau Jenis BBM Umum (JBU). JBU sendiri melingkupi Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex.

"Ini kan sesuai dengan arahan pak Erick dan pak Menteri ESDM bahwa bagaimana kita bisa melihat bahwa ya harga BBM itu kan sangat tergantung sama harga minyak dunia, khususnya untuk jenis BBM yang tidak termasuk dalam jenis BBM Khusus gitu kan atau JBKP ataupun JBT," urainya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan penurunan harga Pertamax Cs di awal Januari 2022. Ini sebagai respons menurunnya harga minyak dunia. Maka sudah seharusnya penurunan harga jual JBU dilakukan.

 


BBM Subsidi

Pertamina Turunkan Harga BBM
Petugas SPBU melayani pengisian BBM di SPBU Jakarta, Minggu (10/2). Harga Dex diturunkan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Sementara itu, belum ada penyesuaian harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) alias Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM Subsidi alias Solar. Alasannya, keduanya masih menerima subsidi karena harga jual keekonomiannya masih berada diatas harga jual saat ini.

Pahala menjelaskan kembali, kalau penyesuaian harga Pertamax Cs ini perlu diketahui masyarakat. Namun, hal itu tak melulu mengenai penurunan harga, tapi juga ada kemungkinan kenaikan harga kembali.

"Tapi yang JBU inikan memang boleh dikatakan merupakan jenis BBM yang seharusnya ini memang kita bagaimana sosialisasi, pemahaman kepada masyarakat bagaimana bahwa penyesiaian harga ya memang kalau dulu misalnya penyesuaiannya keatas, ya saat ini bisa disesuaikan ke bawah," kata dia.

"Tapi nanti kalau misalnya keatas lagi ya itu bagian dari konsekuensi," sambung Pahala.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya