Liputan6.com, Jakarta Harga BBM atau bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, Shell, Vivo, dan BP pada pekan ketiga Maret tidak mengalami perubahan atau tetap sejak awal Maret 2025.
Dari laman resmi Pertamina Senin (17/3/2025), harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami perubahan sejak 1 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Rincian harga BBM SPBU Pertamina di provinsi dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, termasuk Jakarta, sebagai berikut seperti dikutip dari Antara:
Advertisement
- Pertalite: Rp10.000 per liter;
- Pertamax: Rp12.900 per liter;
- Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter;
- Pertamax Green 95: Rp13.700 per liter;
- Dexlite: Rp14.300 per liter; dan
- Pertamina Dex: Rp14.600 per liter.
Sementara itu, harga BBM Shell juga tidak mengalami perubahan sejak 1 Maret 2025. Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:
- Shell Super: Rp13.590 per liter;
- Shell V-Power: Rp14.060 per liter;
- Shell V-Power Diesel: Rp14.760 per liter; dan
- Shell V-Power Nitro+: Rp14.240 per liter.
Harga BBM BP dan Vivo
Selanjutnya, harga BBM di SPBU BP juga tercatat tidak berubah sejak 1 Maret 2025. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:
- BP 92: Rp13.300 per liter;
- BP Ultimate: Rp14.060 per liter; serta
- BP Diesel Ultimate: Rp14.760 per liter.
Di sisi lain, harga BBM di SPBU Vivo sempat turun Rp190 per liter untuk BBM jenis Revvo 90 pada awal Maret 2025. Dikutip dari akun resmi instagram SPBU Vivo dari Jakarta, Selasa (4/3), harga Revvo 90 turun Rp190 per liter, dari yang sebelumnya Rp13.390 per liter menjadi Rp13.200 per liternya.
Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Vivo:
- Revvo 90: Rp13.200 per liter;
- Revvo 92: Rp13.590 per liter;
- Revvo 95: Rp14.060 per liter; dan
- Diesel Primus Plus: Rp14.760 per liter.
Advertisement
Soal Kualitas BBM Pertamina, Bahlil Buka Suara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut masyarakat tidak perlu meragukan kualitas bahan bakar yang disiapkan oleh Pertamina baik RON 90 maupun RON 92 dan 98.
“Saya tadi didampingi oleh Lemigas juga dengan Pak Dirut Pertamina mengecek langsung kualitas daripada minyak kita. Kita mengecek dan semuanya dengan teknologi, dengan lab rata-rata semuanya di dalam batas aturan di atas 725. Sementara dalam peraturan Dirjen itu 715 sampai 770,” kata Bahlil dalam dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025) usai kunjungan ke Kota Cilegon, Provinsi Banten untuk meninjau kesiapan sektor ESDM pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025.
Terkait dinamika yang terjadi pada Pertamina baru-baru ini, Bahlil menjelaskan hal tersebut adalah pelajaran bagi semuanya. Ia menegaskan pemerintah melalui Kementerian ESDM bertanggung jawab terhadap pengujian kualitas.
“Kami dari ESDM sebagai pihak atau pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengujian kualitas lewat Lemigas itu kami akan melakukan pengetatan. Jadi nggak perlu ada keraguan masyarakat.,” ujarnya.
Mengawal Ketat Distribusi Minyak
Berkomitmen untuk menjaga PT Pertamina (Persero) dalam hal kualitas produk BBM yang dijual ke masyarakat, Bahlil menegaskan pihaknya akan terus mengawal ketat proses distribusi minyak dari hulu sampai hilir.
Bahlil menjelaskan pihaknya akan mengawasi kapal impor masuk yang berisi minyak yang sudah jadi. Tak sampai di situ, pemerintah juga akan melakukan pengawasan kepada minyak mentah yang masuk ke kilang untuk melakukan proses blending.
“Itu langsung dari Pertamina, dari ESDM akan turun mengecek dari lemigas kualitasnya. Sebelum didistribusikan ke konsumen itu, nanti Lemigas juga akan mengecek. Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin kualitas minyak yang akan dijual ke tengah-tengah masyarakat," pungkas Bahlil.
Advertisement
