Masuk Daftar Orang Terkaya di Korea Selatan Gara-Gara Produk Anti Kerut, Begini Kisah Chung Yong-ji

Chung Yong-ji yang tepat berusia 53 tahun pada akhir Februari 2023 menjadi pemegang saham terbesar Caregen. Dia pun kini menyandang miliarder sekaligus orang terkaya di Korsel.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 19 Feb 2023, 21:05 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 21:05 WIB
Pendiri sekaligus CEO Caregen Chung Yong-ji salah satu orang terkaya di Korea Selatan. Foto: Youtube.
Pendiri sekaligus CEO Caregen Chung Yong-ji salah satu orang terkaya di Korea Selatan. Foto: Youtube.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kegelisahan pasar, saham perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan Caregen justru naik tiga kali lipat selama setahun terakhir. Hal itulah yang menjadikan pendiri sekaligus CEO Chung Yong-ji salah satu orang terkaya di negaranya.

Miliarder Chung menjadi miliarder atas usaha sendiri pertama di Korea Selatan sejak Juli 2022.

Bermula dari mendirikan Caregen sejak 2001 dan terdaftar di bursa saham Kosdaq Korea pada 2015. Dari sini berhasil mengumpulkan hingga USD 160 juta dari sahamnya.

Melansir Forbes, Minggu (19/2/2023), dia memperoleh gelar doktor ilmu hewan di Universitas Cornell, gelar master biologi di Texas State University dan gelar sarjana rekayasa genetika di Universitas Sungkyunkwan di Seoul.

Chung yang tepat berusia 53 tahun pada akhir Februari 2023 menjadi pemegang saham terbesar Caregen. Hampir 64 persen saham atas namanya sendiri.

Sementara anak-anaknya Min-woo dan Yeon-woo masing-masing memiliki 0,05 persen. Forbes memperkirakan kekayaan bersih keluarga Chung mencapai USD 1,1 miliar.

Produk

Berlokasi di Anyang, tepatnya Seoul selatan, Caregen mengembangkan kosmetik dan produk perawatan kesehatan berdasarkan peptida, yang merupakan rantai pendek asam amino yang menyusun protein.

Produknya yang paling populer adalah dermal filler yang dapat disuntikkan untuk mengatasi kerutan. Perusahaan menjual dan mengirimkan produknya ke lebih dari 130 negara. Pasar terbesarnya berada di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Miliarder Meski Pasar Saham Memburuk

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

 

Perlu diketahui, pasar saham Korea Selatan saat ini menjadi pemain terburuk kedua di Asia selama setahun terakhir setelah Hong Kong, dengan indeks patokan Kospi negara turun 10 persen.

Sebelum kemerosotan pasar saham tahun lalu, Korea Selatan mencetak delapan miliarder dalam waktu sekitar enam bulan, termasuk dua miliarder pertama negara itu dari industri crypto.

Dua miliarder lain dalam daftar 50 Orang Terkaya di Korea yaitu Seo Jung-jin dan Cho Young-sik juga memperoleh kekayaan dari biotek.

Seo sebagai salah satu pendiri pembuat obat Celltrion pada 2002 menduduki peringkat kekayaan Korea tahun 2021 dengan kekayaan bersih sebesar USD 12,5 miliar.

Saat ini dia menduduki peringkat keempat dalam daftar miliarder terbaru dengan kekayaan USD 6,9 miliar.

Sementara itu, Cho menjadi miliarder pada Juli 2021 setelah membawa tes Covid-19 SD Biosensor miliknya ke publik di Kosdaq.

Kemudian dia berhasil mengumpulkan USD 680 juta. Cho memulai debutnya dalam daftar tahun lalu di posisi ke-18 dengan kekayaan bersih USD 2,35 miliar.

 


Kinerja Keuangan

Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik
Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik

Perusahaan melaporkan bahwa pendapatan naik menjadi hampir 50 miliar won atau setara USD 40 juta dalam tiga kuartal pertama 2022, melonjak 13,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara laba bersihnya meningkat 2,1 persen menjadi 21 miliar won atau senilai USD 16 juta. Produk antikerutnya menjadi pendorong pendapatan terbesar, terhitung 45 persen dari total penjualan Caregen.

Sumber pendapatan utama lainnya adalah produk suntik yang disebut Dr. CYJ Hair Filler, diklaim dapat membantu menumbuhkan kembali rambut.

Pendapatan dari produk rambutnya tersebut pun tumbuh menjadi 10,5 miliar won atau setara USD 8 juta dalam tiga kuartal pertama 2022. Naik 15 persen dari periode tahun sebelumnya dan berkontribusi terhadap 22 persen dari total penjualan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya