Pelaku Usaha Waralaba Optimis Bisa Raup Cuan dari Pasar Domestik

Sebanyak 170 merk waralaba nasional maupun internasional, ikuti Pameran Rangkaian Nasional Franchise and Business Concept (IFBC) 2023, di Hall 1 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, hingga 12 Maret 2023.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Mar 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 14:40 WIB
waralaba
Sebanyak 170 merk waralaba nasional maupun internasional, ikuti Pameran Rangkaian Nasional Francshise and Business Concept (IFBC) 2023, di Hall 1 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, hingga 12 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 170 merk waralaba nasional maupun internasional, ikuti Pameran Rangkaian Nasional Franchise and Business Concept (IFBC) 2023, di Hall 1 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, hingga 12 Maret 2023.

Penyelenggara acara Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Neo Expo Promosindo mengklaim, bila ada 170 merek waralaba nasional dan internasional yang bergabung dalam kegiatan di tahun ini.

"Kegiatan yang disponsori oleh IDE, Indosat Digital Ecosystem by Indosat Business, menawarkan dukungan bagi para pelaku usaha untuk memaksimalkan bisnis mereka di era digital secara mudah dan murah, seperti informasi terkait pelanggan yang akurat, lokasi bisnis yang popular, dan masih banyak lagi," tutur Fredi Ferdianto, Head of PR Neo Expo Promosindo, dikutip Jumat (10/3/2023).

Sejumlah merek usaha ternama dan usaha milik pesohor negeri pun hadir pada gelaran pameran 3 hari yang buka pukul 10.00-20.00 WIB. Pada penyelenggaraan tahun ke-18 dan kali ke-160 tersebut, bersamaan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Asosiasi Franchise Indonesia dengan Pemerintah Selangor Malaysia.

"Sehingga, dengan adanya MoU ini, kami ingin mengembangkan usaha lokal, ke luar negeri, terutama ke Malaysia," ujarnya.

Untuk pameran kali ini, ditargetkan akan dikunjungi oleh 8 sampai 10 ribu pengunjung selama tiga hari ke depan. Padahal pada 2022, pengunjung yang hadir sebanyak 12 ribu orang.

"Kami targetkan pada pameran kali ini terjadi transaksi sebanyak Rp 2 triliun," ujar Fredi.

Sebab, pada pameran ini menghadirkan ratusan merek waralaba, peluang usaha, investasi, distributor, keagenan dan kemitraan dukung masyarakat berwirausaha di masa endemik. Banyak penawaran menarik untuk investasi dimulai dari 5 jutaan hingga ratusan juta rupiah.

 

Pasar Waralaba di Indonesia

waralaba
Sebanyak 170 merk waralaba nasional maupun internasional, ikuti Pameran Rangkaian Nasional Francshise and Business Concept (IFBC) 2023, di Hall 1 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, hingga 12 Maret 2023.

Sementara, menurut Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia, pasar waralaba di Indonesia masih terbilang menjanjikan. Sebab, pasar domestik apalagi menengah, masih sangat menggeliat saat ataupun selepas pandemi COVID-19.

"Selama pandemi memang sempat ketar ketir, tapi kita bisa lalui dengan baik, bahkan di 2022 kemarin malah mulai plus. Karena apa? Indonesia ini memiliki konsumen domestik yang cukup kuat, konsumen kelas menengahnya saja bisa sampai 100 juta orang," tuturnya.

Makanya, di 2023 ini, diprediksi pasar domestik akan meningkat lagi, meskipun harus tetap waspada dengan ancaman resesi global.

"Tapi saya yakin, dengan kekuatan pasar domestik Indonesia, bisa mendorong orang berinvestasi, jadi roda ekononomi berputar," katanya.

Ssmentara, dalam pameran tersebut, ada banyak ragam usaha kekinian, viral dan menguntungkan tersedia pada Pameran IFBC 2023, diantaranya sejumlah usaha milik selebriti seperti Ngopi Right milik Rio Dewanto, Burger Bangor milik Denny Sumargo, Warkop Naik Kelas kepunyaan Handika Pratama, Tentang Kopi milik Dwi Handika, dan lainnya. (Pramita Tristiawati)

Saatnya Bisnis Waralaba Indonesia Bangkit Usai 2 Tahun Pandemi Covid-19

Gerai Mandiri Pertama Texas Chicken di Jakarta Berbagi Lokasi dengan Waralaba Internasional Lainnya
Gerai Mandiri Pertama Texas Chicken di Jakarta Berbagi Lokasi dengan Waralaba Internasional Lainnya.  foto: istimewa

Sekarang ini, waralaba menjadi salah satu peluang bisnis yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bisnis waralaba dinilai mempunyai risiko kerugian yang lebih minim jika dilihat dari segi konsepnya.

Dimana pada bisnis waralaba atau franchise, menerapkan metode pendistribusian produk atau layanan yang melibatkan franchisor sebagai pemilik merek dagang dan nama bisnis.

Penerima waralaba yang ingin memasarkan produk, diharuskan untuk membayar royalti dan seringkali juga membayar biaya investasi awal untuk bisa memperoleh hak atas kekayaan intelektual di bawah nama serta sistem franchisor.

Kerjasama yang terjadi ini akan melimpahkan pengolahan produk tanpa mengubah ciri khas yang dimiliki, izin penggunaan merek produk, hingga penggunaan sistem operasional yang ada.

Disamping itu, penggunaan hak kekayaan intelektual tersebut dilindungi oleh peraturan pemerintah mengenai waralaba yang tertuang dalam (PP) No 42 Tahun 2007, sehingga melalui perjanjian yang resmi penerima waralaba termasuk pelaku bisnis yang legal.

Terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan membeli bisnis waralaba, diantaranya adalah lebih santai dan fleksibel, dapat menjadi sumber pendapatan kedua, mudah mengajukan pinjaman di bank, minim risiko, mendapatkan akses ke program pelatihan dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, adanya pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia semenjak tahun 2020 bisnis waralaba sempat mengalami pukulan, terutama adalah waralaba theme park, travel, pendidikan, makanan, minuman, dan hotel.Hingga sekarang, hal tersebut menyisakan kepiluan tersendiri khususnya bagi para pebisnis di tanah air.

Hampir setiap hari terdengar berita berbagai bisnis yang akhirnya gulung tikar, PHK massal hingga bangkrut dan tutupnya bisnis startup yang bahkan sudah terima gelontoran dana puluhan bahkan ratusan miliar rupiah dari berbagai modal ventura.

Tidak hanya itu saja, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda di tahun 2022 sekarang ini, masyarakat masih dibayang-bayangi oleh ancaman resesi global pada tahun 2023 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya