Liputan6.com, Jakarta - Memasuki minggu pertama awal puasa, terpantau berbagai jenis pangan mengalami kenaikan harga. Perubahan ini juga sudah terjadi sejak beberapa minggu menuju puasa.
Berdasarkan pantauan harga pangan di Pasar Tradisional Medang, Tangerang Selatan, pada Jumat (24/3/2023), harga pangan yang saat ini naik drastis secara mengejutkan adalah bawang putih, bawang merah, cabai rawit merah, dan telur. Diikuti kenaikan harga sayuran hijau.
Baca Juga
Harga cabai rawit merah tembus di Rp 90.000 per kilogram dari sebelumnya sekitar Rp 50.000 per kilogram. Begitu pula bawang merah dan bawang putih yang berada di Rp 48.000-50.000 per kilogram.
Advertisement
Meski begitu, di Pasar Tradisional Medang harga cabai selain rawit masih sesuai standar.
Kenaikan drastis juga terjadi pada sayuran hijau, yaitu kangkung dan bayam yang sebelumnya seharga Rp 3.000 per satu ikat, kini menjadi Rp 8.000 untuk satu ikatnya.
Menurut pedagang, kenaikan harga ini sudah terjadi sebelum memasuki masa puasa dan faktor penyebabnya adalah berkurangnya stok bahan dari pemasok. Dampak dari hujan juga menyebabkan harga pangan yang mereka jual naik karena hanya sedikit dari barang tersebut yang masih dalam kondisi bagus.
“Liat aja itu kangkung, bayem, saya gaada, gak kebagian! Udah gitu kalau ada, lagi jelek [kondisi barangnya], ‘kan otomatis kalau udh mahal, jelek, kasian. Gara-gara dari kemarin tuh hujan-hujan juga.” ujar seorang pedagang perempuan kepada tim Liputan6.
Di sisi lain, harga bahan pokok lainnya yang mengalami kenaikan adalah telur. Dari harga sebelumnya di sekitar Rp 28.000 menjadi Rp 31.000.
Pedagang juga mengakui bahwa kenaikan harga pangan kali ini termasuk parah, mengingat selisih nominal yang cukup jauh dari biasanya.
Harga Daging Naik Drastis
Pedagang daging ayam juga mengakui bahwa harga ayam mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Saat ini, harga ayam naik sebesar Rp 5.000 padahal umumnya hanya naik sebesar Rp 2.000.
Sebelumnya, harga ayam berada di angka Rp 50.000 untuk yang berukuran sedang.
Penyebab kenaikan harga ini pun tidak menentu, bisa disebabkan stok dari pemasok yang berkurang atau harga pakan ayam yang naik.
Kenaikan harga ini juga memengaruhi gaya beli para pelanggan.
“[Daya beli] malah kurang karena orang ibaratnya nih ya, aturan orang bisa beli dua, malah jadi satu aja, yang beli satu jadi sebelah gitu karena harga juga,” jelas Marta (37) saat ditemui di Pasar Tradisional Medang, Jumat (23/3/2023).
Meski begitu, pedagang merasa bersyukur karena laba yang diperoleh masih stabil dan masih ada peminat.
Pedagang juga menyiasati hal ini dengan cara tidak membawa barang dagangan yang terlalu banyak dan ada pula yang membawa kembali ayam sisa dagangannya untuk dibumbui dengan bumbu kuning, seperti ayam ungkep untuk dijual kembali.
“Tadi saya bawa juga gak banyak, ngeri takut gak habis. Kalau gak habis ‘kan jelek, yang namanya ayam ‘kan gabisa dua hari, tiga hari. Mending sedikit yang penting habis.” lanjut Marta (37).
Harga daging sapi juga meningkat, seperti pada umumnya di bulan Ramadan.
Hingga saat ini, harga daging sapi standar mencapai Rp 145.000 per kilogram. Para pedagang juga yakin angka ini bisa semakin naik menjelang hari raya Lebaran mencapai sekitar Rp 160.000.
Advertisement