Liputan6.com, Jakarta - Ada kalanya seseorang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit yang sulit sembuh, lanjut usia atau kondisi lain hingga membuatnya tidak memungkinkan untuk berpuasa.
Dalam Islam, terdapat keringanan bagi mereka yang tidak bisa berpuasa, yaitu dengan membayar fidyah sebagai bentuk pengganti.
Baca Juga
Namun, kapan sebenarnya waktu yang paling tepat untuk membayar fidyah? Apakah harus segera dilakukan setelah melewatkan puasa atau bisa ditunda hingga menjelang Ramadan berikutnya?
Advertisement
Melansir Antara, Minggu (30/3/2025), fidyah merupakan ibadah yang berkaitan dengan hak orang lain, yakni memberi makan fakir miskin.
Oleh karena itu, memahami waktu yang dianjurkan untuk membayarnya menjadi penting agar seseorang bisa menjalankan kewajiban ini dengan tepat dan tidak khawatir akan kelalaiannya.
Lantas, apa dasar hukum bayar fidyah? Allah SWT telah menjelaskan kewajiban membayar fidyah dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 184:
"(Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati menjalankan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Ayat ini menegaskan bahwa berpuasa tetap lebih utama, tetapi bagi yang benar-benar tidak mampu, fidyah menjadi solusi terakhir.
Oleh karena itu, penting untuk membayar fidyah puasa tepat waktu agar tetap mendapatkan keutamaan dalam ibadah ini.
Â
Waktu Paling Tepat untuk Membayar fidyah
Berikut beberapa waktu yang dianjurkan untuk membayar fidyah:
1. Dibayarkan di hari yang sama
Fidyah dapat dibayarkan pada hari yang sama saat seseorang tidak berpuasa. Misalnya, jika seseorang tidak bisa berpuasa karena sakit menahun, ia bisa langsung memberikan makanan matang atau bahan makanan pokok kepada fakir miskin pada hari itu juga. Cara ini memberikan keutamaan karena fidyah dibayarkan tepat waktu. Pemberian bisa dilakukan kepada orang yang sama setiap hari atau berbeda-beda.
2. Menjelang akhir Ramadan
Jika seseorang tidak membayar fidyah harian, ia bisa melunasinya di akhir bulan Ramadhan. Dalam hal ini, jumlah fidyah harus disesuaikan dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Sahabat Anas bin Malik pernah melakukan cara ini dengan membayar fidyah di akhir Ramadhan dengan mengundang fakir miskin ke rumahnya dan memberikan makanan siap santap.
Lantas, apakah fidyah bisa dibayar setelah Ramadan?
Islam memberikan keringanan bagi mereka yang belum bisa membayar fidyah tepat waktu. Jika seseorang belum mampu melunasinya sebelum Ramadan berakhir, ia tetap diperbolehkan membayarnya setelah bulan Ramadhan, sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Namun, membayar fidyah lebih awal tetap lebih utama karena puasa yang belum ditunaikan dianggap sebagai hutang yang harus segera diselesaikan.
Oleh karena itu, jika memungkinkan, fidyah sebaiknya dibayarkan sesegera mungkin agar kewajiban ini tidak tertunda terlalu lama.
Â
Advertisement
Langkah-Langkah Membayar Fidyah dengan Uang
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk membayar fidyah dengan uang:
- Hitung Jumlah Hari Puasa yang Ditinggalkan: Tentukan berapa hari puasa Ramadan yang tidak dapat Anda tunaikan karena alasan syar'i, seperti sakit parah atau perjalanan jauh.
- Tentukan Nilai Fidyah per Hari: Nilai fidyah bervariasi. Misalnya, BAZNAS DKI Jakarta menetapkan nilai fidyah sebesar Rp60.000 per hari per jiwa. Namun, nilai ini bisa berbeda di daerah lain, jadi penting untuk mengecek ketentuan BAZNAS di wilayah Anda.
- Kalikan Nilai Fidyah dengan Jumlah Hari: Kalikan nilai fidyah per hari dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk mendapatkan total fidyah yang harus dibayarkan.
- Niatkan Membayar Fidyah: Sebelum membayar, niatkan pembayaran fidyah sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan.
- Bayar Fidyah melalui Lembaga Zakat yang Terpercaya: Sebaiknya, bayarkan fidyah melalui lembaga zakat resmi seperti BAZNAS atau LAZ terpercaya. Anda juga bisa membayar langsung kepada fakir miskin, namun pastikan mereka benar-benar membutuhkan.
- Dokumentasikan Pembayaran: Simpan bukti pembayaran sebagai catatan.
Â
Pertimbangan Penting dalam Pembayaran Fidyah
Beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam pembayaran fidyah antara lain:
- Mazhab: Perbedaan mazhab dalam Islam dapat mempengaruhi perhitungan nilai fidyah. Konsultasikan dengan ulama atau referensi terpercaya untuk memastikan perhitungan yang sesuai dengan mazhab Anda.
- Ketentuan Lokal: Nilai fidyah yang ditetapkan oleh BAZNAS atau lembaga zakat setempat dapat berbeda-beda antar wilayah. Selalu periksa ketentuan terbaru di daerah Anda.
- Niat dan Keikhlasan: Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dalam membayar fidyah sebagai bentuk pengganti ibadah puasa yang ditinggalkan.
Advertisement
