Liputan6.com, Jakarta Banyak negara di dunia mungkin bermimpi masuk dalam daftar negara maju. Terbaru, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut Indonesia bersama India dan China bisa naik kelas menjadi negara maju dari posisi saat ini negara berkembang.
Keyakinan Sri Mulyani melihat hasil pertumbuhan ekonomi ketiga negara yang baik dalam 10 tahun terakhir. Perekonomian ketiga negara tersebut terbilang berdaya tahan ditengah krisis global akibat pandemi dan konflik geopolitik.
Baca Juga
“Tiga ekonomi emerging country dan dunia, Indonesia, Tiongkok, dan India memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang sangat baik," kata Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Pemerintah dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Advertisement
Lalu apa arti negara maju?
Melansir laman worldpopulationreview.com, Rabu (31/5/2023), menyebutkan istilah "negara maju" sering digunakan untuk menggambarkan negara berdaulat yang memiliki ekonomi yang matang dan infrastruktur yang maju secara teknologi.
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengukur pembangunan manusia di negara-negara dunia dengan melacak lusinan titik data di berbagai sektor.
Mulai dari PDB per kapita hingga tingkat melek huruf, harapan hidup, stabilitas politik, dan akses ke listrik. Poin-poin ini kemudian disusun menjadi satu skor, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahunan.
IPM berkisar dari 0,000 (perkembangan terendah) hingga 1,000 (perkembangan tertinggi). Negara-negara yang mendapat skor antara 1.000 dan 0.800 diklasifikasikan sebagai negara maju.
Negara-negara yang skor HDI-nya berada di bawah yang diklasifikasikan sebagai berkembang, kurang berkembang, atau (secara informal) terbelakang. HDI dapat digunakan untuk menentukan negara terbaik untuk ditinggali, karena negara yang lebih maju biasanya menawarkan kualitas hidup yang lebih tinggi kepada penduduknya.
Adapun saat ini ada 10 negara maju di dunia berdasarkan data 2021, yakni:
- Swiss — 0,962
- Norwegia — 0,961
- Islandia — 0,959
- Hongkong — 0,952
- Australia — 0,951
- Denmark — 0,948
- Swedia — 0,947
- Irlandia — 0,945
- Jerman — 0,942
- Belanda — 0,941
Adapun Indonesia menargetkan menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Ambisi besar tersebut akan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPIndonesiaJPN) 2025-2045.
Beda Pandangan
Namun ternyata beberapa sumber memiliki pandangan berbeda tentang apa yang dimaksud dengan negara maju.
Istilah negara maju sering digunakan untuk menggambarkan negara dengan ekonomi maju atau pasar maju, yang dapat mengarah pada skenario di mana negara tertentu dianggap maju di satu sisi oleh satu institusi, tetapi tidak dalam arti lain oleh institusi lain.
Misalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklasifikasikan Turki sebagai negara maju berkat HDI 2021-nya sebesar 0,838 (Turki juga merupakan anggota G20, kelompok yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia).
Namun, organisasi termasuk Dow Jones dan Financial Times Stock Exchange Group (FTSE) mengklasifikasikan Turki sebagai pasar berkembang daripada pasar maju.
Demikian pula, CIA World Factbook mengikuti sistem klasifikasi Bank Dunia, di mana Turki diklasifikasikan sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas, yang sesuai dengan ekonomi berkembang, bukan negara berpenghasilan tinggi, yang akan diklasifikasikan sebagai negara maju.
Advertisement
Target Indonesia Jadi Negara Maju di 2045
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Ambisi besar tersebut akan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Deputi Bidang Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 6 sampai 7 persen per tahun untuk menjadi negara maju.
"Ya, ekonomi kita harus tumbuh antara 6 sampai 7 persen. Rata-rata ke depan," ujarnya dalam acara diskusi publik RPJPN 2025-2045 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (30/5).
Selain itu, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia juga ditargetkan mencapai USD 30.300 pada 2045 mendatang. Penetapan angka GNI per kapita ini setara negara maju.
"Caranya dengan memperkuat industrialisasi, kita juga harus mencari sumber ekonomi baru melalui blue economy, economy creative, dan renewable energy," paparnya.
Daya saing sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan dengan Human Capital Index (HCI) sebesar 0,73. Selanjutnya, intensitas emisi GRK menuju net zero emission akan diturunkan hingga 93,5 persen.
Terakhir, kepemimpinan dan pengaruh internasional Indonesia perlu untuk lebih ditingkatkan. Global Power Index ditargetkan berada di posisi 15 besar pada 2045 mendatang.