Menko Airlangga Disambangi Utusan PM Inggris, Bahas Apa?

Richard Graham selaku Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN berkesempatan untuk menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jun 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 09:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Richard Graham selaku Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN berkesempatan untuk menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu (7/6/2023) kemarin. (Sumber: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Richard Graham selaku Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN berkesempatan untuk menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu (7/6/2023) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga membahas prioritas ekonomi Keketuaan ASEAN beserta capaian KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada Pilar Ekonomi mengenai inisiatif kawasan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan pembayaran transaksi dengan mata uang lokal.

“Indonesia mengapresiasi dukungan Inggris kepada Indonesia, baik dalam agenda Keketuaan ASEAN maupun relasi bilateral Indonesia – Inggris yang telah dibangun dan dijaga dengan baik,” ungkap Menko Airlangga.

Kunjungan Richard Graham ke Indonesia dalam rangka menegaskan komitmen Inggris mendukung agenda Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023 dan kerjasama ekonomi bilateral kedua negara.

Inggris selaku mitra wicara ASEAN telah memberikan dukungan terhadap 2 Priority Economic Deliverables (PED) Indonesia terkait pengembangan kerangka inisiatif industri bersama kawasan dan penyusunan roadmap standar di kawasan untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain itu, Inggris juga menyampaikan minat untuk mendukung prioritas ekonomi Indonesia terkait ketahanan pangan dan energi kawasan.

Sebagai salah satu mitra perdagangan terbesar Indonesia di wilayah Eropa. pihak Inggris menyampaikan kesiapannya dalam mendukung dan mendorong percepatan program hilirisasi industri, ekosistem kendaraan listrik, dan ekonomi digital.

Pihak Inggris juga menyampaikan perkembangan atas dukungannya dalam mengembangkan infrastruktur dan pendidikan di Indonesia.

"Kunjungan saya sebagai Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia dan ASEAN menggarisbawahi komitmen kami untuk kemitraan bilateral dan multinasional dengan wilayah ini, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong ambisi-ambisi regional," ujar Richard Graham.

 

 

Operasikan Universitas di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Richard Graham selaku Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN berkesempatan untuk menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu (7/6/2023) kemarin. (Sumber: ekon.go.id)

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengatakan, “Terkait keinginan untuk mengoperasikan universitas di Indonesia, Inggris dapat berbicara dengan Universitas Brawijaya dan Kawasan Ekonomi Khusus Singasari di Malang. Dapat juga mengambil model kerja sama yang telah dilakukan oleh Monash University, Apple Academy dan IBM Academy”.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengangkat isu terkait regulasi turunan dari regulasi Due Dilligence on Forest Risk Commodities yang tengah disusun pihak Inggris. Sebagai mitra strategis dan sesama Co-chair dari Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue, Indonesia mengapresiasi upaya Inggris yang mendorong dialog dan konsultasi dalam rangka memajukan isu keberlanjutan untuk komoditas hutan dan pertanian.

“Indonesia berharap Inggris tidak mengikuti langkah Uni Eropa yang belum lama ini telah mengeluarkan peraturan EU Deforestation-Free Regulation (EUDR) yang bersifat diskriminatif terhadap sejumlah komoditi ekspor unggulan Indonesia, utamanya kelapa sawit, dan dapat merugikan petani kecil (smallholders). Untuk itu Indonesia siap melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyamakan pemahaman bersama dengan pihak Inggris guna mencari langkah dan titik temu yang fair dan bersifat non-diskriminatif yang dapat diterima kedua pihak,” tegas Menko Airlangga.

 

Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Richard Graham selaku Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN berkesempatan untuk menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu (7/6/2023) kemarin. (Sumber: ekon.go.id)

Kemudian, kedua belah pihak juga menegaskan keinginannya untuk menjajaki kemungkinan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Inggris melalui platform dialog kerjasama ekonomi dan perdagangan, Joint Economic and Trade Committee (JETCO), yang telah terbentuk sebelumnya.

“Kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia memiliki pasar domestik yang besar dan produk yang diproduksi juga dapat diekspor, dan bersifat komplementer,” kata Menko Airlangga.

Lebih lanjut Menko Airlangga juga berharap relasi bilateral Indonesia dan Inggris dapat menjadi lebih erat dan kerja sama investasi antara kedua negara pun diharapkan dapat dieksplorasi dan direalisasi lebih lanjut.

Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah – Kemenko Perekonomian. Sedangkan Richard Graham didampingi oleh Duta Besar Inggris untuk RI beserta jajaran Kedubes Inggris untuk Indonesia dan ASEAN.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya