Liputan6.com, London - Bayangkan bisa menikmati minuman dingin kapan saja tanpa perlu kulkas. Inovasi terbaru dari Delta H Innovations, sebuah start-up berbasis di London, Inggris, menghadirkan Cool Can, kaleng aluminium pertama di dunia yang dapat mendinginkan isinya sendiri hanya dengan menekan tombol.
Mengutip Oddity Central, Jumat (28/3/2025), teknologi ini tidak hanya menawarkan kenyamanan bagi konsumen, tetapi juga berpotensi mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon dari sistem pendingin konvensional.
Cool Can mampu menurunkan suhu minuman hingga 6-7 derajat Celsius dalam waktu sekitar 10 menit dan mempertahankannya tetap dingin selama 45 menit.
Advertisement
Sekilas, Cool Can tampak seperti kaleng minuman biasa, tetapi terdapat tombol “power” di bagian bawah. Ketika tombol ini ditekan, air yang tersimpan di dasar kaleng dilepaskan ke ruang antara dinding aluminium ganda. Di dalamnya terdapat garam khusus yang bereaksi dengan air, menciptakan efek pendinginan instan pada cairan di dalam kaleng.
Menurut James Vyse, pendiri Delta H Innovations, teknologi ini menggunakan prinsip reaksi endotermik, di mana panas diserap untuk mendinginkan minuman. Lapisan ganda pada kaleng juga membantu menjaga suhu rendah lebih lama. Untuk memberi tahu pengguna bahwa minuman telah mencapai suhu ideal, logo berbentuk kepingan salju pada kaleng akan berubah warna dari putih menjadi biru.
Terbukti Berfungsi
Jurnalis Alex Pell dari The Evening Standard telah menguji Cool Can dan mengonfirmasi bahwa teknologi ini bekerja seperti yang dijanjikan. Setelah menekan tombol dan membalikkan kaleng untuk mencampur air dengan garam di dalamnya, suhu kaleng segera turun, muncul kondensasi di bagian luar, dan minuman terasa dingin saat diminum.
"Anda mungkin berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang akan diciptakan oleh perusahaan, bukan orang dari Swansea di kamar tidurnya," ujar Vyse.
"Namun terkadang, yang tidak diunggulkan menang. Jika kita melakukannya dengan benar... ini bisa menjadi Tetrapak berikutnya."
Saat ini, Cool Can masih dalam tahap paten, tetapi Delta H Innovations mengklaim sudah berdiskusi dengan Coca-Cola dan Red Bull untuk mengadaptasi teknologi ini dalam sistem produksi mereka. Jika berhasil, Cool Can bisa menjadi revolusi di industri minuman kemasan.
Namun, inovasi ini juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kapasitas kaleng hanya 70 persen dari volume kaleng biasa, karena ruang di dalamnya digunakan untuk sistem pendinginan.
Meskipun jadwal peluncuran resmi masih belum jelas, Delta H Innovations berencana untuk mengujicobakan Cool Can di berbagai festival musik musim panas ini. Jika sukses, bukan tidak mungkin teknologi ini akan segera hadir di pasaran, menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk menikmati minuman dingin kapan saja, di mana saja.
Advertisement
