PM Inggris Keir Starmer Ingin Kerahkan Pasukan Internasional ke Ukraina, Ini Respons Trump

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, perencanaan militer untuk melindungi potensi gencatan senjata Ukraina sedang bergerak ke tahap operasional.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 23 Mar 2025, 16:04 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 16:04 WIB
Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer menang Pemilu Inggris 2024. (AP)
Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer menang Pemilu Inggris 2024. (AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Rencana Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mengerahkan pasukan internasional guna mendukung gencatan senjata di Ukraina ditolak oleh utusan khusus Donald Trump.

Steve Witkoff mengatakan bahwa ide tersebut didasarkan pada gagasan "sederhana" tentang perdana menteri Inggris dan para pemimpin Eropa lainnya yang menganggap "kita semua harus seperti Winston Churchill".

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis pro-Trump Tucker Carlson, Witkoff memuji Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa ia "menyukai" presiden Rusia tersebut, dikutip dari laman BBC, Minggu (23/3/2025).

"Saya tidak menganggap Putin sebagai orang jahat," katanya.

"Ia sangat pintar."

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, perencanaan militer untuk melindungi potensi gencatan senjata Ukraina sedang bergerak ke "tahap operasional".

Hal ini terjadi setelah pertemuan virtual dengan 29 pemimpin dunia lainnya, dikutip dari laman BBC.

Para pemimpin militer akan bertemu di London pada Kamis mendatang untuk menyusun rencana yang kuat dan kokoh guna mendukung kesepakatan damai dan menjamin keamanan Ukraina di masa depan.

Pertemuan tersebut menyusul Ukraina yang menyetujui gencatan senjata selama 30 hari setelah perundingan dengan AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia setuju dengan gagasan tersebut, tetapi menetapkan sejumlah prasyarat untuk perdamaian.

 

Promosi 1

Zelenskyy: Butuh Tekanan Aktif

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) berjabat tangan selama pertemuan di 10 Downing Street di London, Sabtu (1/3/2025).
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) berjabat tangan selama pertemuan di 10 Downing Street di London, Sabtu (1/3/2025). (Dok. Peter Nicholls/Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bergabung dalam pertemuan Sabtu (15/3) mengatakan bahwa "tekanan aktif diperlukan, bukan hanya perundingan".

"Dunia harus memahami bahwa Rusia adalah satu-satunya hambatan yang mencegah perdamaian," katanya.

"Jalan menuju perdamaian harus dimulai tanpa syarat. Jika Rusia tidak menginginkan ini, maka tekanan kuat harus diterapkan sampai mereka menginginkannya. Moskow mengerti satu bahasa," kata Zelenskyy.

Ia mendesak negara-negara Eropa untuk memproduksi senjata mereka sendiri sesegera mungkin dan berbicara dengan AS dan Presiden Donald Trump untuk mencapai kesepakatan lebih cepat melalui "sanksi penuh, tekanan kuat, dan memaksa Rusia untuk berdamai".

Dalam pidato setelah panggilan video, Keir mengatakan bahwa dunia membutuhkan tindakan bukan kata-kata dan syarat kosong.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya