Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga kebutuhan pokok di Jakarta jelang Idul Adha 2023 bergerak beragam. Dilansir dari laman Info Pangan Jakarta, Senin (12/6/2023), harga sejumlah komoditas ada yang mengalami penurunan diantaranya harga telur ayam hingga beras.
Rata-rata harga telur ayam di DKI Jakarta kini dikisaran Rp 31.596 per kilogram. Harga telur tersebut memang masih terbilang tinggi, namun jika dibandingkan harga sebelumnya yang pernah mencapai Rp 36.000 per kilogram.
Adapun harga terendah dijual di Pasar Mampang Prapatan Rp 30.000 per kilogram. Untuk harga tertinggi dijual di Pasar Rawa Badak sebesar Rp 33.000 per kilogram.
Advertisement
Kemudian, untuk komoditas beras yang mengalami penurunan yakni harga beras IR I (IR 64)saat ini dibanderol sekitar Rp 12.297 per kilogram, Harga Beras IR II (IR 64) Ramos dijual rata-rata Rp 11.546 per kg, harga beras IR III (IR 64) Rp 10.677 per kg.
Kemudian harga Beras Muncul I dipatok rata-rata Rp 12.487 per kg, harga beras IR 42/Pera Rp 14.052 per kg.
Sedangkan harga Beras Setra I/Premium naik menjadi Rp 13.136 per kg. Demikian juga dengan harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 38.127 per kilogram, cabai merah besar (TW) naik menjadi Rp 47.800 per kg.ga Rp 39.000 per kilogram.
Rincian Harga Pangan
Berikut daftar lengkap harga bahan pokok hari ini berdasarkan Info Pangan Jakarta yang dikutip Liputan6.com:
- Harga Beras IR I (IR 64) Rp 12.297/kg
- Harga Beras IR II (IR 64) Ramos Rp 11.546/kg
- Harga Beras IR III (IR 64) Rp 10.677/kg
- Harga Beras Muncul I Rp 12.487/kg
- Harga Beras IR 42/Pera Rp 14.052/kg
- Harga Beras Setra I/Premium Rp 13.136/kg
- Harga Minyak Goreng (Kuning/Curah) Rp 15.773/kg
- Harga Cabai Merah Keriting Rp 38.127/kg
- Harga Cabai Merah Besar (TW) Rp 47.800/kg
- Harga Cabai Rawit Merah Rp 49.297/kg
- Harga Cabai Rawit Hijau Rp 45.326/kg
- Harga Bawang Merah Rp 46.127/kg
- Harga Bawang Putih Rp 39.659/kg
- Harga Ayam Broiler/Ras 40.318/ekor
- Harga Telur Ayam Ras Rp 31.595/kg
- Harga Gula Pasir Rp 14.712/kg
- Harga Daging Sapi Has (Paha Belakang) Rp 142.444/kg
- Harga Daging Sapi Murni (Semur) Rp 140.250/kg
- Harga Daging Kambing Rp 146.296/kg
Harga Telur Naik, Satgas Pangan Polri Turun Tangan Cari Solusi
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri turun tangan langsung untuk mencari tahu penyebab harga telur yang melambung tinggi. Sekaligus mencari solusi agar harga yang beredar di pasaran bisa semakin terjangkau masyarakat.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, dari hasil deteksi yang dilakukan kenaikan harga telur akibat dari kelangkaan bahan baku pakan ternak yang sulit didapat petani ternak ayam.
"Penyebab meningkatnya harga telur ayam ras antara lain, adanya kelangkaan bahan baku pakan ternak tersebut menyebabkan Harga Pakan Ayam yang tinggi hingga mencapai Rp 8.500 - Rp 8.700/kg," kata Whisnu dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).
Karena, komposisi bahan baku pakan ternak terdiri dari jagung, konsentrat, dan dedak bekatul alami kelangkaan pada bahan baku jagung. Akibat, produksi jagung dalam negeri yang belum mencukupi dan masih tergantung dengan impor.
"Tingginya harga pakan merupakan refleksi dari harga bahan baku pakan, sehingga menyebabkan tidak seluruh peternak ayam petelur dapat membeli pakan ternak. Sebagian peternak ayam petelur memilih untuk tutup dan peternak ayam petelur yang sanggup membeli pakan akan menaikan biaya produksinya," katanya.
Sementara faktor lain, kata Whisnu, adanya pengaruh naiknya biaya transportasi atau angkutan. Pengaruh itu membuat harga telur ayam menjadi semakin naik
"Karena beberapa daerah belum bisa mencukupi kebutuhan Telur Ayam ras di daerahnya sehingga masih supply membutuhkan dari daerah lain. Tingginya permintaan kebutuhan masyarakat," kata dia.
Advertisement
Solusi Satgas Pangan Polri
Dari berbagai faktor yang dideteksi, Whisnu mengatakan pihaknya tengah melakukan beberapa langkah untuk mencegah kenaikan harga tersebut. Dengan mencari solusi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
"Koordinasi dengan Dirjen Daglu dan instansi terkait untuk mempercepat realisasi importasi bahan baku pakan ternak karena terbatasnya stock dalam negeri," katanya.
"Turun langsung ke para distributor dan sentra pasar untuk mengecek stabilitas harga dalam rangka menjaga kestabilan bahan pakan ternak, terutama jagung dan bahan pakan yang berasal dari impor," sebutnya.
Selain itu, Whisnu mengatakan Satgas Pangan juga tengah berkoordinasi dengan Pemda dan instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi transportasi terhadap bahan pakan ternak ke peternak (Farm) dan peternak ayam petelur ke konsumen.
"Memangkas rantai distribusi yang bertujuan untuk mengurangi margin harga, sehingga harga ditingkat konsumen stabil sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah," tururnya.Â