Liputan6.com, Jakarta - Majalah National Geographic dikabarkan memberhentikan karyawan. Terhitung, 17 posisi editorial termasuk semua penulis staf publikasi, tim podcast dan editor terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kabar rencana National Geographic ini telah diumumkan dan eksekusi akan dilakukan dalam 2 tahun setelah pengumuman. Majalah ini sudah cukup tua karena berusia lebih dari 100 tahun. Dan staf National Geographic yang terkena PHK ada yang sudah bekerja selama 40 tahun.
Baca Juga
Dampak dari PHK ini maka beberapa perjalanan liputan yang sudah direncanakan sejak lama akhirnya harus dibatalkan.
Advertisement
“Sebagian besar staf National Geographic pada saat itu diberi tahu bahwa posisi mereka akan ditiadakan dalam dua bulan, yang mengakibatkan banyak pemberangkatan minggu ini,” kata salah satu korban PHK NatGeo sebagaimana dilansir dari CNN.com, Jakarta, Jumat (30/6/2023).
Masih dari sumber yang sama, PHK yang dilakukan tersebut merupakan bagian dari gelombang PHK dari perusahaan induknya Disney. Secara kumulatif, ada ribuan posisi dipangkas dari raksasa perusahaan media ini.
Tidak jelas berapa banyak staf yang kena PHK selama putaran terakhir PHK di majalah tersebut. Namun langkah tersebut dilakukan karena perusahaan induk Walt Disney Co. telah memangkas ribuan staf di seluruh divisinya tahun ini.
“Perubahan staf tidak akan mengubah kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan ini, tetapi memberi kami lebih banyak fleksibilitas untuk menceritakan kisah yang berbeda dan bertemu audiens kami di mana mereka berada di banyak platform kami,” kata juru bicara Majalah NatGeo.
Sebagai informasi, hingga akhir 2022, National Geographic telah memiliki lebih dari 1,7 juta pelanggan. Adanya PHK massal dijamin tidak akan ada perubahan dan penurunan kualitas dari majalah dengan bingkai khasnya yang berwarna kuning.
“Perubahan staf tidak akan mengubah kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan ini, tetapi memberi kami lebih banyak fleksibilitas untuk menceritakan kisah yang berbeda dan bertemu audiens kami di mana mereka berada di banyak platform kami,” kata juru bicara itu.
Tetap Mempertahankan Kualitas
“Setiap sindiran bahwa perubahan baru-baru ini akan berdampak negatif pada majalah, atau kualitas penceritaan kami, adalah tidak benar,” sambungnya.
Staf penuh waktu akan digantikan oleh daftar penulis lepas, kecuali konten digital tertentu yang akan ditulis oleh editor internal. National Geographic saat ini hanya mempekerjakan dua editor teks yang ditunjuk. Sekelompok yang disebut editor multi-platform yang menangani cetak dan digital, dan sekelompok editor khusus digital.
Majalah itu juga mempekerjakan dua reporter pengawas satwa liar yang posisinya didanai dan dikelola secara terpisah.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement