KEK Sanur Dibangun, Puluhan Diaspora Dokter Pulang Kampung

Diketahui KEK Kesehatan Sanur diklaim akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism ditargetkan soft opening pada akhir tahun dan beroperasi pada awal 2024.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Jul 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 11:00 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau progres pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023). (Dok BUMN)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau progres pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur atau KEK Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023). (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali, tak sekadar pusat layanan kesehatan, melainkan juga punya potensi besar dalam perekonomian nasional dan Bali.

Diketahui KEK Kesehatan Sanur diklaim akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism ditargetkan soft opening pada akhir tahun dan beroperasi pada awal 2024.

Disisi lain, keberadaan Bali International Hospital (BIH) dan Hotel Grand Inna Bali Beach di KEK Sanur tentu memberikan peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja.

"Jangan sampai negara kita dengan jumlah penduduk yang besar terbengkalai masalah lapangan pekerjaan, ini yang harus terus kita dorong," kata Erick saat meninjau progres pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, dikutip Jumat (7/7/2023).

Erick pun mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. "Yang menarik, dokter diaspora banyak yang akan pulang kampung, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar," lanjut Erick.

Menteri BUMN ini berharap KEK Sanur juga menjadi tempat bagi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Erick menyebut Indonesia memerlukan sekitar 12 ribu dokter setiap tahunnya.

"Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali," ucap Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Obatan Herbal

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Selanjutnya, KEK Sanur juga akan dilengkapi dengan kawasan botanical garden. Hal ini bertujuan meningkatkan pengembangan obat-obatan herbal Indonesia agar mampu menembus pasar global seperti yang dilakukan Cina dan India.

"Di sini ada yang menarik, ada rumah sakit manula untuk orang tua berikut fasilitas penginapan, ada vila dan hotel untuk mendorong pariwasata di Bali," kata Erick.

Bali memang telah tersohor sebagai destinasi unggulan dunia. Meski begitu, Erick ingin meningkatkan nilai tambah dengan adanya KEK Sanur yang menawarkan pengalaman berbeda dalam memadukan industri pariwisata dan kesehatan.

"Kita tidak mengubah Sanur, hanya memperbaiki fasilitas yang ada di Sanur sehingga bisa menarik wisatawan baru. Kalo diubah belum tentu cocok, tapi bagaimana kita meningkatkan turis yang sudah senang di Sanur, kita tingkatkan kompetitifnya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya