Link Live Streaming Pengumuman Gaji PNS Naik 2024, Disampaikan di Nota Keuangan

Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan gaji PNS naik pada 2024 dalam Nota Keuangan 2023

oleh Ilyas Istianur PradityaMaulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Agu 2023, 12:41 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 12:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI
Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan gaji PNS naik pada 2024 dalam Nota Keuangan 2023 - DPD RI

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas mengkonfirmasi gaji PNS naik pada 2024.

Pengumumannya akan disuarakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sesi kedua Sidang Tahunan MPR RI 2023, Rabu (16/8/2023).

Namun, Anas masih merahasiakan berapa besaran kenaikan gaji pokok PNS tahun depan.

"Kita lihat nanti siang, kita tunggu Presiden. Kalau enggak, enggak ada kejutan," kata MenpanRB Anas di sela-sela Sidang Tahunan MPR 2023 di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Anas mengatakan, para abdi negara ini berhak menerima kenaikan gaji lantaran itu sudah lama tidak dilakukan. "Sudah lama sekali kan mereka (tidak naik gaji). Tapi di satu sisi kinerja mereka harus ditingkatkan," pintanya.

Tingkatkan Kinerja

Dengan adanya kenaikan gaji pokok ini, ia meminta para aparatur sipil negara (ASN) untuk meningkatkan performanya. Itu selaras dengan proses penyederhanaan proses bisnis.

Oleh karenanya, pemerintah nantinya akan merekrut CPNS baru yang selaras dengan tuntutan zaman, melalui efisiensi lewat proses digital.

"Ke depan juga ada digitalisasi. Maka di penerimaan ASN baru akan ada talenta digital yang akan direkrut. Karena dengan digitalisasi ini banyak memangkas proses bisnis dan mengurangi tenaga ASN yang tidak produktif," tutur Menpan RB.

Untuk bisa menyaksikan langsung nota keuangan dimana Presiden Jokowi akan menyampaikan mengenai gaji PNS 2024, bisa disaksikan di kanal Youtube resmi Sekretariat Presiden atau kanal Youtube DPR RI https://youtube.com/live/lzksFaAzNww?feature=share

Adapun Nota keuangan akan disampaikan pada pukul 13.00 WIB.

Poin-Poin Penting Pidato Kenegaraan Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menghadiri Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Dalam acara yang digelar secara langsung di gedung DPR RI itu, Presiden Jokowi tampak hadir dengan mengenakan baju Adat Tanimbar, Maluku.

Presiden Jokowi pun disambut langsung Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Dalam pidato Kenegaraan, Jokowi menyampaikan berbagai isu mulai dari permasalahan rakyat hingga perekomonian, hilirisasi, serta perkembangan penanganan stunting di Indonesia.

Berikut adalah beberapa poin penting pidato Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023) :

Penyalahgunaan Kebebasan Berpendapat dan Demokrasi

Di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI, Jokowi menyinggung budaya santun budi pekerti luhur di Indonesia yang mulai memudar.

"Apapun bisa sampai ke Presiden. Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan, ejekan, bahkan makian dan fitnahan. Bisa dengan mudah disampaikan," kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI, yang disiarkan langsung secara daring pada Rabu, 16 Agustus 2023.

"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang? Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia.. Memang tidak semua seperti itu," ungkapnya.

Jokowi pun meyerukan masyarakat untuk menjaga mentalitas sekitarnya, sehingga Indonesia bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi menuju Indonesia Emas 2045. 

"Ini yang bolak balik saya sampaikan di setiap kesempatan. Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar. Untuk meraih Indonesia Emas 2045 meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dan tidak hanya peluangnya saja. Tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah," tambah Jokowi di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI.

Bonus Demografi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti pelung besar dari bonus demografi terhadap perekomonian di Indonesia.

"Bonus demografi yang akan mencapai puncak di Tahun 2030-an adalah peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045, 68% adalah penduduk usia produktif. Disinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," jelas Jokowi di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI.

Selanjutnya Peluang besar yang kedua adalah kepercayaan internasional yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan sekedar melalui retorika semata.

"Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," ujar Presiden.

Jokowi melanjutkan, hal itu tercermin dari momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi dalam menjunjung HAM kemanusiaan dan kesetaraan, serta kesuksesan menghadapi krisis dunia dalam 3 tahun terakhir, yang menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia.

Di tambah lagi, Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan- perbedaan yang ada.

"Lembaga think tank Australia Lowy Institute menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence Yang terus meningkat tajam dan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power," ungkap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya