Liputan6.com, Jakarta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak para pelaku usaha terlibat aktif dalam rangka membantu pemerintah untuk mencapai target net zero emission (NZE). Sekaligus, memberdayakan masyarakat dalam mengelola perhutanan.
Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK Bambang Supriyanto menuturkan, pelaku usaha sudah saatnya untuk bersinergi. Terutama dalam pelaksanaan Program Penilaian peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) di lokasi perhutanan sosial.
Baca Juga
Hal itu disampaikan Bambang dalam acara Dialog Interaktif Temu Mitra Usaha Perhutanan Sosial dalam Sinergitas PROPER wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Kamis, 31 Agustus 2023. Acara ini juga dihadiri banyak pelaku usaha, salah satunya PT Astra Internasional.
Advertisement
"Kalau kita bekerja sama, keberlanjutannya adalah manfaat. Ini sangat baik bila mengikuti Proper," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/8/2023).
Menurut Bambang, pendampingan kepada masyarakat sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menelurkan Reforma Agraria. Dengan kebijakan itu, artinya memercayai masyarakat untuk merawat hutannya dengan syarat adanya pendampingan.
"Supaya kelompok masyarakat itu bisa melestarikan hutannya dan mengentaskan kemiskinan. Bila hutannya bagus karbonnya meningkat bisa menyerap emisi," jelas Bambang.
Libatkan Pemda dan Pelaku Usaha
Untuk mengerjakan itu, Bambang melanjutkan, tidak cukup dilakukan KLHK. Sehingga melalui Perpres Nomor 28 Tahun 2023, kepala negara memerintahkan kepada pemerintah daerah maupun pelaku usaha untuk membantu masyarakat meningkatkan kapasitas.
Bambang meyakinkan kerja sama dengan para pelaku usaha juga berdampak baik bagi tiap perusahaan. Termasuk menyehatkan iklim investasi.
Â
Sinergi
Sementara itu, Head of Environment Astra, Bondan Susilo berharap ke depan antara pelaku usaha dengan pemerintah semakin solid bersinergi di bidang lingkungan. Sehingga program kolaborasi terkait perhutanan sosial semakin meluas.
"Kami sadar masih ada beberapa target yang harus kita lakukan, terutama dengan perluasan area perhutanan sosial, harapannya kita bisa melakukan ini dengan cara-cara yang lebih efektif dan efisien," kata Bondan menjelaskan.
Dia menambahkan, Astra optimis dengan kolaborasi membangun perhutanan sosial memilik banyak potensi yang baik. Selain menjaga lingkungan, tentu langkah ini turut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Program ini mempunyai potensi, baik itu dari sisi peningkatan ekonomi maupun penyerapan karbon," ujarnya.
Â
Advertisement
Proyek Karbon Perhutanan Sosial
Astra dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi secara nasional oleh NDC Indonesia, dan secara internal oleh Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030, sedang mengembangkan Proyek Karbon Perhutanan Sosial Astra.
Upaya ini di antaranya melalui Program Penanaman Pohon untuk mengimbangi emisi sisa sesuai dengan peraturan atau standar yang ada yang dikembangkan di lahan seluas 1.439 hektar.
Proyek ini telah tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya Garut, Sukabumi, Cianjur, Banyumas, Yogyakarta, Bogor, dan Samosir.
Adapun program ini mengadopsi konsep agroforestri dengan menggabungkan program penanaman pohon dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.