Komoditas Pangan Melimpah, Indonesia Disebut Jadi Andalan di ASEAN

Indonesia bersama Thailand dan Vietnam telah kuatkan kerja sama pangan regional antarnegara ASEAN. Ke depan, Myanmar akan ikuti partisipasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2023, 21:21 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2023, 21:21 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan produksi dan distribusi beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) alias operasi pasar tetap jalan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan Indonesia menjadi andalan pangan di kawasan ASEAN. Selain itu, Indonesia juga dinilai memiliki komoditas pangan yang melimpah. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan Indonesia menjadi andalan pangan di kawasan ASEAN. Selain itu, Indonesia juga dinilai memiliki komoditas pangan yang melimpah.

Demikian disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat menjadi pembicara dalam kegiatan ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

“Kalau di kawasan ASEAN, harusnya kita yang diandalkan soal pangan,” tutur dia seperti dikutip dari Antara.

Arief menuturkan, Indonesia telah melakukan beberapa persoalan yang menjadi kekhawatiran di level regional ASEAN, misalkan soal isu ketahanan pangan.

Dengan konteks itu, pemerintah siapkan anggaran yang cukup kuat untuk ketahanan pangan pada 2024, yakni sebesar Rp 108,8 triliun yang tercantum pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Dana itu disalurkan melalui belanja pemerintah pusat Rp 89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 19,2 triliun.  Meski tak seluruh dana disalurkan melalui Kementerian Pertanian, Arief menambahkan, berbagai kementerian turut dilibatkan dalam upaya ketahanan pangan termasuk dari segi infrastruktur, bantuan sosial dan pangan, cadangan pangan, hingga bunga dana murah. “Itu sudah dianggarkan semua, tinggal eksekusi,” tutur Arief.

Selain itu, Indonesia bersama Vietnam dan Thailand telah menguatkan kerja sama pangan regional antarnegara ASEAN. Myanmar akan turut berpartisipasi dalam kerja sama pangan regional ke depan. Akan tetapi, di antara negara-negara itu, Indonesia memiliki komoditas pangan lebih baik.

“Pangan di Thailand dan Vietnam memang surplus, tapi produksinya masih di bawah kita. Kalau Indonesia itu sudah masuk top 4, bersama China, India dan Bangladesh,” ujar Arief.

Ketahanan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi buka suara menanggapi kebijakan larangan eskpor beras dari India.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi buka suara menanggapi kebijakan larangan eskpor beras dari India. (dok: Bapanas)

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu yang dibahas pada Pertemuan ke-10 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM). Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN berkomitmen memperkuat kolaborasi sektor keuangan untuk dongkrak ketahanan pangan di kawasan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, penguatan kolaborasi itu diwujudkan melalui proses keuangan ASEAN serta badan-badan sektoral ASEAN lainnya untuk memperbaiki kebijakan yang terkait ketahanan pangan.

Selain itu tujuan lainnya meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah serta petani kecil serta meningkatkan fasilitas perdagangan untuk mendorong ketahanan pangan di kawasan.

 

Produksi Beras Melambat Akibat El Nino, Persediaan Pangan Disebut Masih Aman

BPS Catat Kenaikan Harga Beras Sumbang Inflasi
Selain itu, bila dibandingkan dengan April 2022, harga beras eceran terpantau naik 11,34 persen secara tahunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, produksi beras Indonesia dinilai masih tetap cukup meski ada perlambatan produksi  beras sebanyak 1,2 juta ton pada musim kemarau panjang akibat dampak dari El Nino.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan terjadi perlambatan produksi akibat El Nino tetapi dapat teratasi. Ia menuturkan, ada perlambatan produksi sebanyak 1,2 juta ton beras. Namun, produksi beras Indonesia dinilai masih tetap cukup dengan total 30 juta ton beras per tahun. Dengan demikian, hingga kini, ketahanan pangan di Indonesia masih aman.

"Ini mudah-mudahan bisa masyarakat ketahui untuk tidak terlalu mengkhawatirkan,” ujar dia saat kegiatan panen di lahan Balai Besar Peramalan Organisme Penganggu Tanaman (BBPOPT), Jumat,1 September 2023, dikutip dari Antara, Sabtu (2/9/2023).

Harvick menuturkan, Kementerian Pertanian terus berupaya mengantisipasi El Nino. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain gerakan percepatan tanam, penguatan alat mesin pertanian berupa pompa air dan sumur.

“Alhamdulliah, persediaan pangan kita sampai saat ini masih aman dan tentu saja mudah-mudahan ini bisa kita atasi dengan baik,” ujar dia.

Selain itu, juga ada penyediaan benih-benih yang lebih tahan dengan situasi cuaca ekstrem. Harvick mengakui, kalau saat ini benih-benih tersebut sudah disalurkan ke berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat. Hal itu diharapkan bisa menjaga produktivitas melalui gerakan percepatan tanam.

Adapun dalam kunjungannya ke Karawang, Wamentan mengikuti panen raya padi dan meninjau tanaman kedelai di lahan milik BBPOPT di Kecamatan Jatisari, Karawang.

Kegiatan tersebut menjadi rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah cuaca ekstrem El Nino yang akan berlangsung lama.

Di sisi lain, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan terhadap sektor pertanian di daerahnya. Ia mengatakan, kondisi air di Karawang selalu tersedia mengingatkan salurkan dan irigasinya berjalan dengan baik.

“Jadi tidak ada potensi kurang air, paling hanya sedimentasi, kemudian pompa dan irigasi sedang kami maksimalkan. Selain itu percepatan tanam juga kami upayakan untuk antisipasi El Nino,” tutur dia.

 

INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya