Silahkan Resign Kalau Bosmu Ucapkan 7 Kalimat Toxic Ini!

Keluar dari pekerjaan bisa menjadi pilihan yang menakutkan. Ditambah, kita telah dilatih untuk percaya bahwa setia pada perusahaan adalah karakter penting yang harus dimiliki pekerja.

oleh Amira Fatimatuz Zahra diperbarui 12 Sep 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)
Sebagai mantan perekrut Google dan CEO perusahaan kepegawaian Continuum saat ini, Nolan Church mengetahui bahwa memutuskan kapan harus bertahan dan pergi dari perusahaan bukanlah hal yang mudah. Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Keluar dari pekerjaan alias resign bisa jadi pilihan yang menakutkan bagi beberapa orang. Ditambah lagi, banyak pekerja dilatih kesetiaan kepada perusahaan adalah karakter penting yang harus dimiliki sebagai bentuk profesionalitas. Apalagi, perekrut tidak menyukai kandidat yang berpindah-pindah pekerjaan.

Sebagai mantan perekrut Google dan CEO perusahaan kepegawaian Continuum saat ini, Nolan Church mengetahui bahwa memutuskan kapan harus bertahan dan pergi dari perusahaan bukanlah hal yang mudah. Namun, jika kamu ragu, ada beberapa tanda berguna yang harus diperhatikan.

Inilah tujuh kalimat red flag yang sering digunakan oleh bos. Kalimat ini bisa menjadi pertumbangan kamu untuk bisa resign atau pindah kerja, dikutip dari CNBC Make It, Selasa (12/9/2023):

 

“Saya tidak mau dengar alasan, lakukan saja pekerjaanmu!”

Jika karyawan diharapkan terbuka dengan feedback, maka manajer juga harus bersikap terbuka. Bos yang tidak mau menerima kritik membangun menunjukkan bahwa mereka tidak terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak menghargai pendapat kamu.

“Kami menghargai kamu, tetapi naik pangkat belum direncanakan saat ini”

Pembekuan perekrutan bisa saja terjadi. Namun, jika manajer kamu memberitahu kamu untuk tidak khawatir ketika segala hal berjalan lambat tanpa memberikan waktu yang jelas, inilah saatnya untuk menjadi penasihat diri sendiri.

Kurangnya kesempatan belajar dapat menghambat karirmu, bahkan menyebabkan kelelahan. Sebelum mencapai titik itu, hubungi mentor dan jaringan kamu erta cari pekerjaan lain yang ada di luar sana.

Kalimat Lainnya yang Bisa Jadi Pertanda

"Ini belum perlu untuk kami ketahui. Informasi akan dibagikan ketika waktunya tepat,”

Ketika kamu bergabung ke perusahaan, kamu berkomitmen untuk menjalin hubungan dengan tim kepemimpinan kamu. Seperti halnya hubungan penting lainnya, kamu  transparansi dan komunikasi yang teratur.

Jika kamu buta terhadap informasi baru atau menghadapi ketidakpastian dalam jangka waktu yang lama, inilah saatnya untuk mulai mencari sesuatu yang baru.

 

“Kita bisa bicarakan tentang kompensasi pada tinjauan berikutnya”

Jika gaji kamu tidak meningkat karena kamu mendapatkan nilai tambah, atau kamu dibayar di bawah standar industri untuk peran dan pengalaman kamu, pikirkan dua kali untuk bertahan. Tanda bahaya lainnya adalah jila manajer kamu terus-menerus menunda tinjauan kinerja.

Bicaralah dengan rekan kerja kamu tentang pengalaman mereka dengan kompensasi di perusahaan. Bahkan, jika kamu memutuskan untuk keluar, punya informasi tersebut memberimu kekuatan lagi, terutama ketika kamu bernegosiasi untuk posisi berikutnya.

 

“Kita perlu mengisi peran ini. Jangan memberi tahu lebih detail dengan para kandidat”

Apakah manajemen memberikan tekanan pada pewawancara untuk membesar-besarkan rincian perusahaan, norma tim, atau ekspektasi sehari-hari kepada calon kandidat? Apakah kamu merasa perusahaanmu menjual impian kepada kandidat yang sebenarnya tidak ada?

Bersikap tidak jujur hanya akan melanggar nilai-nilai pribadi dan merusak reputasi kamu dalam jangka panjang.

 

Kalimat Lainnya

“Saya menelepon anda tadi malam jam 9, kenapa gak dijawab?”

Bekerja bisa membantu kita tumbuh dan memberikan tujuan. Namun tidak seharusnya datang dan mengorbankan kehidupanmu yang seimbang.

Prioritaskan kehidupan personal, tidak membuat kamu terlihat jadi pemalas.

Handphone yang selalu aktif dengan urgensi yang salah, atau kurangnya rasa hormat terhadap waktu kamu di luar pekerjaan berarti inilah saatnya untuk pergi.

 

“Kita tidak punya waktu untuk bersenang-senang”

Ketika kamu berada di peran yang tepat dan bekerja dengan orang-orang hebat, mustahil untuk tidak bersenang-senang. Kita semua punya hari libur, tetapi idealnya, hari baik lebih banyak daripada hari yang buruk.

Jika manajer kamu menciptakan lingkungan yang membuat kamu takut, pertimbangkan untuk cari tempat lain. Kita menghabiskan banyak waktu untuk fokus pada karir dan tidak berhak merasa bangga dan gembira dengan pekerjaan kita. Hidup ini singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya