Indonesia Bidik Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2030, Bisa Tercapai?

Pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar kubik kaki gas di tahun 2030 menjadi tujuan bersama segenap stakeholders migas di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Sep 2023, 23:43 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 23:42 WIB
lustrasi tambang migas
Pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar kubik kaki gas di tahun 2030 menjadi tujuan bersama segenap stakeholders migas di dalam negeri. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar kubik kaki gas di tahun 2030 menjadi tujuan bersama segenap stakeholders migas di dalam negeri.

Untuk itu,  demi mendorong pencapaian target tersebut, digelar acara Forum Leadership Hulu Migas 2023 ‘Lead to Win’ dengan tema Human Resource Challenges to Realize The Oil Production Target of 1 Million Barrels of Oil Per Day yang berlangsung di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta pada tanggal 11-12 September 2023. 

“Melalui forum yang diisi oleh para pembicara nasional dan internasional dengan expertise di bidang leadership, corporate culture, komunikasi, dan inovasi ini diharapkan akan me-refresh kembali mindset dan cara pandang akan tujuan besar di depan kita yakni, pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dikutip Jumat (15/9/2023).

Adapun pembicara internasional dalam forum ini yakni David M.R. Covey,  global expert terkemuka dalam bidang Leadership Development yang telah menulis buku terkenal Trap Tales: Outsmarting the 7 Hidden Obstacles to Success.

Melalui materinya, yang berjudul Trapologist at Work: How to Outsmarting the 7 Modern Day Traps,  Covey menyampaikan berbagai penyebab masalah yang menghalangi orang dalam mencapai tujuannya di pekerjaan serta strategi untuk mengatasinya. 

Adapun 7 perangkap tersebut mencakup; 

  • Pertama,  The Busyness Trap, yakni perangkap kesibukan yang bersumber dari ketidakmampuan menetapkan prioritas dan fokus serta terlalu sering mengiyakan semua permintaan pihak lain. 
  • Kedua The Procrastination Trap, perangkap prokrastinasi yang membuat kita kerap menunda menjalankan perubahan yang dibutuhkan sampai akhirnya kita dipaksa berubah oleh factor eksternal. 
  • Ketiga, The Ego Trap, perangkap ego individu yang kerap menjauhi perubahan atau mencoba melakukan pendekatan berbeda karena khawatir gagal sehingga diri sendiri akan terlihat buruk. 
  • Keempat, The Trigger Trap, perangkap emosi yang mengganggu perspektif sehingga penilaian obyektifnya menjadi terdisrupsi. 
  • Kelima The Silo Trap, perangkap bekerja secara individual dan tidak sebagai tim karena merasa diri lebih superior dari anggota tim yang lain. 
  • Lalu The Settling Trap, alias perangkap kemapanan yang membuat orang kehilangan passion dan inspirasi di pekerjaan mereka. 
  • Terakhir The Myopia Trap, ketidakmampuan orang dalam melihat hubungan antara fungsi atau kontribusi pekerjaannya strategi besar organisasinya.

 

Prioritas Utama

David M.R. Covey,  global expert terkemuka dalam bidang Leadership Development
David M.R. Covey, global expert terkemuka dalam bidang Leadership Development

Selanjutnya Covey yang merupakan putra dari penulis buku legendaris Stephen R. Covey yang menulis best seller international The 7 Habits itu pun memaparkan cara mengatasinya.

Untuk mengatasi The Busyness Trap orang harus menetapkan focus prioritas utama dalam karir dan kehidupan. Lalu demi  mengatasi The Procrastination Trap caranya dengan terus mempertahankan relevansi diri dengan berbagai pembaruan yang ada. 

Selanjutnya masalah ketiga The Ego Trap, dapat diatasi dengan terus belajar, mencoba dan mengulang kembali lebih baik dari setiap kegagalan yang dihadapi. Lalu untuk mengatasi The Trigger Trap caranya dengan menciptakan strategi demi memperluas perspektif diri sendiri sehingga tidak mudah terpicu oleh aksi orang lain.

Adapun perangkat kelima The Silo Trap dapat diatasi dengan menciptakan visi bersama dari setiap orang di organisasi sehingga mereka akan bergerak bersama alih-alih berjalan sendiri. 

Sementara mengatasi The Settling Trap caranya dengan melakukan pekerjaan yang mencakup empat dimensi kesuksesan dalam karir yakni dari sisi finansial, gagasan, passion, serta memiliki makna yang penting bagi diri kita dan orang lain.  

 

Kesuksesan

Lantas, untuk mengatasi perangkap terakhir The Myopia Trap caranya dengan meningkatkan value diri melampaui posisi strukturalnya sehingga kita menjadi kontributor utama kesuksesan di dalam organisasi. 

“Dengan memahami perangkap penghambat pekerjaan tersebut serta strategi mengatasinya diharapkan setiap orang mampu mengubah arah hidupnya menjadi lebih baik di setiap fase kehidupan atau karir mereka,” jelas Covey menyimpulkan pemaparannya. 

Selain David M.R. Covey pembicara lainnya  mencakup Andrew Tani, CEO AndrewTani & Co yang dikenal sebagai perintis pelatihan corporate culture di Indonesia, dan Ika Sastrosoebroto CEO Prominent PR yang dikenal sebagai pakar komunikasi dengan pengalaman selama puluhan tahun menangani klien dari berbagai sector pemerintah, BUMN, hingga swasta dalam dan luar negeri. 

Lalu CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) Indrawan Nugroho yang merupakan konsultan inovasi sekaligus Youtuber terkenal yang kerap membahas kasus persaingan dan inovasi bisnis di channel Youtubenya serta telah membantu puluhan perusahaan melahirkan berbagai inovasi bisnis unggulan.

Serta Apung Sumengkar, Cofounder dan Managing Director Sajid Consulting yang merupakan pakar manajemen turnaround yang telah membantu banyak perusahaan membalikkan kesulitan mereka  menjadi keunggulan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya