Cara Jitu Capai Target Swasembada Energi Prabowo

Visi besar terhadap swasembada energi yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakli Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat terealisasi dengan memberikan perhatian terhadap industri hulu minyak dan gas (migas) nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Nov 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 22:00 WIB
Blok Migas
Blok Migas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Dok PHI

Liputan6.com, Jakarta Visi besar terhadap swasembada energi yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakli Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat terealisasi dengan memberikan perhatian terhadap industri hulu minyak dan gas (migas) nasional.

Praktisi dan Pengamat Energi Tumbur Parlindungan mengatakan, sektor hulu migas berperan penting dalam mencapai swasembada energi dengan mendorong eskplorasi minyak dan gas bumi sebagai cadangan baru.

Tumbur menilai, swasembada energi ini harus sejalan dengan peningkatan investasi sektor hulu migas. Oleh karena itu penting bagi pemerintah membuka akses investasi yang menarik bagi para investor untuk masuk ke sektor hulu migas di dalam negeri.

“Kebutuhan fossil fuel kita masih di atas 85 persen. Oleh karena itu investasi hulu migas masih sangat diperlukan untuk meningkatkan lifting, tidak ada cara lain. Kita memiliki resources yang sangat menarik. Faktor non-resources seperti birokrasi dan lain sebagainya harus turut mendukung,” kata Tumbur, Rabu (13/11/2024).

Untuk membuat iklim investasi yang menarik investor, lanjut Tumbur, antar kementerian dan lembaga juga perlu melakukan kolaborasi dan membuat kebijakan-kebijakan yang pro terhadap industri. Dia berharap, tidak ada lagi aturan yang tumpang tindih ke depannya.

"Sekarang dengan pemerintahan baru ini sedang dilihat dan diperhitungkan kembali seberapa menarik investasi hulu migas di Indonesia. Kita bisa tunggu enam bulan ke depan gestur pemerintah seperti apa,” ucapnya.

 

 

Transisi Energi

SKK Migas-KKKS Gelorakan Industri Hulu Migas Saat Pandemi Covid-19
Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yaitu Satuan Kerja Khuhsus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) (Dok. SKK Migas Sumbagsel / Nefri Inge)

Lebih lanjut, Tumbur menyoroti wacana transisi energi, di mana pemberdayaan energi baru terbarukan (EBT) masih sangat sulit diimplementasikan. Sedangkan kebutuhan akan energi tetap harus terpenuhi. Sebab itu, energi fosil seperti minyak dan gas masih sangat relevan untuk memenuhi kebutuhan energi saat ini.

“Renewable energy kenyataannya tidak semanis itu. Banyak negara yang ingin implementasikan, tapi akhirnya balik lagi memanfaatkan energi fosil. Jadi ini kesempatan kita untuk memaksimalkan potensi migas dalam negeri. Tidak ada opsi lain selain menarik investor,” ujarnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi presiden terkait swasembada energi, salah satunya dengan penguatan industri hulu migas. Sumber daya energi Indonesia sendiri dinilai masih banyak yang belum dioptimalkan.

 

Peningkatan Lifting

Migas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream, mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 8% sepanjang 10 tahun terakhir. Dok PHE

Bahlil menekankan pentingnya upaya terobosan dan kerja keras dalam mewujudkan swasembada energi melalui sektor hulu migas dengan peningkatan lifting.

SKK Migas sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang melakukan B2B dengan KKKS diharapkan akan akomodatif, responsif, sekaligus melakukan penyesuaian diri terhadap tantangan hari ini dan ke depan.

"Harapan saya pada industri hulu migas ini jelas sebagai salah satu sektor dalam mendukung upaya ketahanan energi. Oleh karena itu, saya meminta SKK Migas untuk melakukan penataan sistem yang menghambat. Kita harus mampu wujudkan swasembada energi seperti apa yang menjadi program pemerintah ini," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya