Wapres: Potensi Ekonomi Syariah Besar Tapi Capaiannya Lambat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai potensi ekonomi syariah di Indonesia terbilang besar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Okt 2023, 16:45 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 16:45 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah ke-19, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah ke-19, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai potensi ekonomi syariah di Indonesia terbilang besar. Namun, pada saat yang sama, capaian realisasi pemanfaatan ekonomi dan keuangan syariah masih sedikit.

Dia mengatakan, sektor unggulan ekonomi syariah tercatat mengalami pertumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir.

"Kita patut bersyukur sektor unggulan ekonomi syariah catat capaian positif dalam beberapa tahun terkahir. Keunikan universalitas mampu tawarkan pilihan jalankan ekononomi syariah," kata dia dalam Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah ke-19, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Kendati demikian, Wapres memandang capaian yang sudah tercatat ini masih jauh dari potensi ekonomi syariah di Tanah Air.

"Capaian positif itu masih belum nemadai dibanding potensi ekonomi syariahnya. Potensinya masih besar, capaiannya masih sedikir, itu masih harus disesuaikan dari tantangan tersebut," ungkapnya.

Jadi Kunci

Langkah itu yang menurut Ma'ruf Amin bisa menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan implementasi ekonomi dan keuangan syariah nasional. Dia mencatat, saat ini ekonomi syariah juga tengah menghadapi tantangan disrupsi digital.

Dia melihat dampaknya membuat pasar konvensional ikut tergerus dengan pasar digital seperti Pasar Tanah Abang yang mulai sepi. Pada konteks ekonomi syariah, hal ini pula yang perlu diantisipasi

"Tantangan ini juga yang terjadi di sektor ekonomi syariah. Oleh sebab itu pelaku sketor ini harus sigap untuk mitigasi dan antisipasi," tegas Wapres.

Erick Thohir Kembali Jadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1444 H atau Sabtu (8/12/2022). Acara ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1444 H atau Sabtu (8/12/2022). Acara ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI MES yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu ini.

Masuk ke dalam jajaran pengurus, Sandiaga Uno, yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadi Wakil Ketua Umum MES.

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin memberikan apresiasi kepada Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) lalu yang dipimpin oleh Erick Thohir sebagai ketua umumnya. Kyai Ma’ruf mencatat banyak prestasi yang telah diraih MES semasa Erick Thohir memimpin.

Terdapat beberapa alasan apresiasi tersebut disampaikan oleh Kyai Ma’ruf kepada Kepengurusan MES yang lama. Pertama, karena Kepengurusan MES dibawah Erick Thohir berhasil meraih penghargaan ISO 9001.2015.

 

Selanjutnya

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir (dok: Arief)

Kedua, karena Kepengurusan MES yang lalu mampu mencatatkan hasil audit dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk Keuangan MES.

“Selamat atas prestasi – prestasi itu. Jaga dan tingkatkan terus prestasi – prestasi tersebut ke depan. Mari terus berkarya dan berinovasi dengan niatan ibadah kepada Alloh, dalam bingkai kerja Ikhlas, kerja cerdas, kerja tangkas, dan kerja tuntas untuk turut meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara,” ujar Wakil Presiden di Jakarta, Minggu (1/10/2023) saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI MES.

Ketua Umum MES Erick Thohir menegaskan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus berdampak pada pengurangan disparitas ekonomi antara yang punya dan yang tidak punya. Dia menambahkan bahwa MES ikut bertanggungjawab untuk mengurai kesenjangan ekonomi di Indonesia.

“Penguatan ekonomi syariah akan mengurai kesenjangan ekonomi di Indonesia,” ungkap Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya