Liputan6.com, Dumai Pertamina bersama Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Sekolah Energi Berdikari (SEB) di SMK Negeri 2 Dumai, Riau. Kehadiran program SEB ini sebagai wujud aksi nyata Pertamina dalam mempersiapkan generasi muda peduli lingkungan.
Baca Juga
Sekolah Energi Berdikari dengan tema “Energizing Sustainable Community” ini bertujuan untuk mendukung keterlibatan sekolah dan generasi muda dalam keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability), serta mendorong mereka untuk memberikan dampak yang lebih besar ke masyarakat sekitar melalui edukasi dan penggunaan energi terbarukan.
Advertisement
General Manager (GM) PT KPI Unit Dumai, Didik Subagyo, mengatakan bahwa program SEB ini sejalan dengan upaya Pertamina dalam mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengimplementasikan nilai-nilai Adiwiyata ke lembaga-lembaga pendidikan.
“Program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam pengimplementasian Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkualitas, poin 7 yaitu energi bersih dan terjangkau, dan poin 13 penanggulangan perubahan iklim,” jelasnya.
Tiga pilar dalam program SEB Energizing Sustainable Community ini meliputi kegiatan edukasi yang terdiri dari sharing session dan Perwira Pertamina Class, inovasi berupa pemasangan solar panel, serta keterlibatan komunitas berupa upcycling competition & expo.
Pertamina Hadirkan Instalasi Solar Panel
Walikota Dumai yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Yusrizal, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa program SEB berperan mendukung pemerintah dan menciptakan keberlanjutan bagi generasi masa depan yang peduli lingkungan.
“Program ini tidak hanya mendukung pemanfaatan energi terbarukan tetapi juga merupakan komitmen perusahaan untuk mengajak generasi muda agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu terkait lingkungan. melalui program Sekolah Adiwiyata,” ujarnya.
Sebagai bagian dalam rangkaian gelaran program SEB serta meningkatkan pencapaian Sekolah Adiwiyata SMKN 2 Dumai, Pertamina juga melakukan instalasi solar panel. Dengan inisiatif ini, pelajar akan diedukasi terkait energi terbarukan. Solar panel ini diharapkan juga akan menciptakan lingkungan yang lebih baik di sekolah.
Selain itu, diselenggarakan pula kegiatan sharing session yang dibawakan oleh Billy Mambrasar selaku Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi sekaligus ambassadors of SDG’s Indonesia. Sharing session juga diisi oleh Perwira PT KPI Unit Dumai dengan membawakan sejumlah materi di kelas-kelas.
Rangkaian kegiatan SEB ini juga melibatkan banyak pelajar di SMKN 2 Dumai, terutama melalui kegiatan Upcycling Competition Expo dimana Pertamina coba mendorong para pelajar untuk berinovasi dan menciptakan sebuah alat dengan semangat lingkungan melalui kegiatan daur ulang.
Launching SEB di SMKN 2 Dumai dihadiri pula oleh sejumlah stakeholder Pertamina, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, Camat Dumai Selatan, dan Lurah Bukit Datuk. Sedangkan tim Pertamina yang turut hadir pada acara tersebut antara lain Manager CSR PT Pertamina (Persero), Dian Hapsari Firasati, Tim Sustainability, Thesa Kemmy Pratama, serta Pertamedika IHC, dr. Sri Muharni Sarah.
Advertisement
Inovasi dari Desa Energi Berdikari
VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan Program Sekolah Energi Berdikari merupakan inovasi yang dijalankan dari program Desa Energi Berdikari untuk mewujudkan transisi energi dari tingkat sekolah atau Pendidikan serta memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk lebih peduli isu-isu lingkungan.
“Sekolah Energi Berdikari menyasar Sekolah Adiwiyata dengan penggunaan energi terbarukan di sekolah, penanaman pohon, serta edukasi, pembentukan kelompok ilmiah pecinta lingkungan, agar keberlanjutan program dapat tercapai dan tercipta generasi muda yang peduli lingkungan,” ujar Fadjar.
Lebih lanjut Fadjar menjelaskan dengan masuknya program Sekolah Energi Berdikari diharapkan dapat mendorong tingkatan Adiwiyata di sekolah tersebut.
“Di tahun 2023 target akan dijalankan 10 Sekolah Energi Berdikari, saat ini sudah berjalan di 3 sekolah termasuk di SMKN 2 Dumai. Dari 3 sekolah tersebut telah menghasilkan 9,9 kWp energi listrik untuk kebutuhan riset laboratorium yang setara dengan penghematan biaya listrik Rp 20 juta/tahun dan berperan dalam pengurangan emisi karbon sebanyak 13.000 kg Co2/tahun,” tutur Fadjar.
(*)