Diputuskan Jumat, Ada Sinyal Indonesia Mayoritas di Divestasi Saham Vale Indonesia?

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proses negosiasi divestasi Vale tidak sealot seperti yang diduga

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2023, 20:49 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 20:48 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk kepada Holding BUMN Tambang Mind ID masih jadi tanda tanya. Gambaran soal rencana akuisisi saham tersebut pun belum menemui titik terang, seusai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas terkait divestasi saham Vale di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Saat ditanya soal rapat tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada pihak yang akan menjelaskan. "Biar bapak-bapak yang incharge, menteri yang lainnya yang sampaikan," ujarnya. 

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan itu kewenangan menteri terkait lain. "Itu tanya ke Menteri ESDM," ungkapnya. 

Begitu pun saat ditanya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, yang bersangkutan belum mau membeberkan detilnya.

Meskipun, Arifin berjanji akan menginformasikannya beberapa hari mendatang, dan menjamin Indonesia akan memegang porsi saham mayoritas. 

"Hari Jumat lah (keputusan divestasi saham Vale), masih berproses. Ya pokoknya mayoritas lah Indonesia," kata Arifin.

Di tempat terpisah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proses negosiasi divestasi Vale tidak sealot seperti yang diduga. 

"Enggak alot kok, sudah hampir selesai. Divestasinya diatur oleh Kementerian BUMN ya, sama Mind ID," ucapnya. 

Menurut dia, belum ada penambahan porsi saham yang akan menjadi kepemilikan dari Indonesia. "Belum (ada tambahan), 14 persen kalau enggak Salah,"imbuh Bahlil.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya