Letjen TNI TB Silalahi Meninggal Dunia, Menteri PANRB Berduka

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Letjen TNI Purn. Tiopan Bernhard atau TB Silalahi pada Senin, 13 November 2023.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Nov 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2023, 19:00 WIB
LETNAN JENDERAL TNI DR TB SILALAHI MENINGGAL DUNIA
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Letjen TNI Purn. Tiopan Bernhard atau TB Silalahi pada Senin, 13 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Letjen TNI Purn. Tiopan Bernhard atau TB Silalahi pada Senin, 13 November 2023.

TB Silalahi adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI periode 1993-1998 era Presiden Soeharto.

 

“Innalilahi winnailaihi roji’un. Kita kehilangan salah satu putra terbaik bangsa yang berjasa untuk negeri ini,” ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Selasa (14/11).

Menteri Anas mengenang T.B. Silalahi sebagai sosok teladan yang tegas  dan konsisten. Ia adalah nasionalis sejati yang peduli terhadap perkembangan negaranya.

Pada masa kepemimpinannya, kebijakan menitikberatkan pada sistem pembinaan karier PNS, kebijakan pertumbuhan non-PNS (zero growth), perampingan organisasi, penerapan 5 hari kerja di indtansi pemerintah, peningkatan pelayanan umum, dan proyek percontohan otonomi daerah tingkat II.

Peraturan perundangan penting pada era ini yaitu tentang Tromol Pol 5.000 sebagai media pemantauan dan pengawasan yang nantinya berkembang dan digunakan masyarakat menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK).

Semangat Juang TB Silalahi

Menteri Anas berharap semangat juang T.B. Silalahi dapat terus diteladani oleh seluruh masyarakat. “Selamat jalan Bapak T.B. Silalahi. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Amin,” katanya

T.B. Silalahi lahir pada 17 April 1938 di Pematang Siantar. Selain menjadi Menteri PANRB, T.B. Silalahi pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Profil TB Silalahi, Mantan Menteri PAN-RB yang Meninggal pada Usia 85 Tahun

tb-silalahi-131126b.jpg
TB Silalahi

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Letjen TNI Dr Tiopan Bernhard Silalahi (TB Silalahi) meninggal dunia pada usia 85 tahun.

Mengutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (14/11/2023), TB Silalahi tutup usia pada pukul 20.00 WIB, Senin, 13 November 2023 di RS Medistra, demikian berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com dari Kemenpan RB.Saat ini, almarhum disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

"TB Silalahi rencananya akan dimakamkan pada Kamis, 16 November 2023 pukul 00.00 WIB di Hall of Silence di TB Silalahi Center, Balige.

T.B Silalahi pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) periode 1993-1998 era Presiden Soeharto. Pria kelahiran 17 April 1938 di Pematang Siantar ini juga pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mengutip laman menpan.go.id, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengenang, T.B. Silalahi sebagai sosok teladan yang tegas dan konsisten. T.B. Silalahi sebagai nasionalis sejati yang peduli terhadap perkembangan negaranya.

Pada masa kepemimpinan T.B. Silalahi, kebijakan menitikberatkan pada sistem pembinaan karier PNS, kebijakan pertumbuhan non-PNS (zero growth), perampingan organisasi, penerapan lima hari kerja di instansi pemerintah, peningkatan pelayanan umum dan proyek percontohan otonomi daerah tingkat II.

Peraturan perundangan penting pada era ini yakni tentang Tromol Pol 5.000 sebagai media pemantauan dan pengawasan yang akan berkembang dan digunakan masyarakat menuju wilayah bebas korupsi (WBK).

Profil Mantan Menteri PAN-RB T.B Silalahi

TB Silalahi
TB Silalahi produser film I Leave My Heart in Lebanon

Menteri Anas berharap semangat juang T.B. Silalahi dapat terus diteladani oleh seluruh masyarakat. “Selamat Jalan Bapak T.B. Silalahi. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.Amin,” ujar dia.

Mengutip berbagai sumber, Ia hidup dalam kekurangan karena harus membiayai pengobatan sang ayah. T.B Silalahi kehilangan sang ayah pada usia lima tahun. Sejak usia muda, T.B Silalahi membantu keluarga dengan berjualan di pasar. Usai menyelesaikan pendidikan SMA, Ia diterima kuliah di jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, lantaran terkendala biaya kuliah, ia pun melepas mimpinya menjadi seorang arsitek.

Kemudian ia mengikuti seleksi di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang. T.B Silalahi lolos seleksi dan menjadi Taruna Militer pada 1958-1961. Karier di militer berkembang pesat hingga akhirnya menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAD pada 1986 dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.

Ia pun masuk bidang pemerintahan dengan menjadi menteri pada Kabinet Pembangunan VI. T.B Silalahi mendapatkan kepercayaan menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada era Presiden Soeharto. Pangkat T.B. Silalahi pun dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI.

 

Bangun Museum Pribadi

TB Silalahi dan pemain-pemain film I Leave My Heart in Lebanon
Produser I Leave My Heart in Lebano TB Silalahi sedang bercerita tentang film terbarunya

Adapun masa hidup T.B Silalahi, ia membangun museum pribadi T.B Silalahi di Balige, Sumatera Utara. Museum pribadi T.B Silalahi tersebut diberi nama Museum Jejak Langkah dan Sejarah T.B. Silalahi yang dibangun sebagai wadah untuk memotivasi generasi muda untuk terus meraih cita-cita dengan melihat pengalaman T.B Silalagi mulai dari kecil sebagai anak penggembala kerbau hingga menjadi seorang jenderal, demikian seperti dikutip dari laman disbudpar.sumutprov.go.id.

Museum T.B. Silalahi ini adalah yayasan nirlaba yang didirikan oleh Letjen TNI (Purn) Dr.Tiopan Bernhard Silalahi. Yayasan ini bertujuan melestarikan budaya Batak dan membentuk karakter masyarakat Batak. Yayasan ini didirikan berdasarkan akta nomor 10 tanggal 7 Agustus 2006 dan akta nomor 7 tanggal 8 Januari 2007.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya