Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan hiburan 11.11 Media Paris Hilton telah menarik kampanye iklan dari platform X, perusahaam media sosial milik Elon Musk.
Langkah perusahaan Paris Hilton ini setelah satu bulan mengumumkan kemitraan eksklusif dengan platform yang dulu bernama Twitter.
Dikutip dari CNN Money, ditulis Rabu (22/11/2023), perusahaan Paris Hilton menjadi merek terbaru yang hentikan belanja iklan di platform X karena kekhawatiran tentang antisemitisme dan pro konten Nazi di situs.
Advertisement
"11:11 Media mengambil keputusan untuk segera menarik kampanye dari platformnya," ujar Presiden dan Chief Operating Officer 11:11 Media, Bruce Gersh kepada CNN.
Keputusan perusahaan Hilton untuk menarik iklannya merupakan pukulan bagi platform X dan Chief Executive Linda Yaccarino yang mengumumkan kemitraan promosi besar-besaran dengan Hilton bulan lalu.
Kesepakatan tersebut yang disebut-sebut oleh Yaccarino sebagai “kemitraan resmi” jangka panjang antara Hilton, 11:11 Media, dan platform X bertujuan untuk menciptakan landasan peluncuran bagi inisiatif baru untuk video dan siaran langsung, live iklan, dan masih banyak lainnya. Kesepakatan itu juga membentuk perjanjian bagi hasil antara para pihak.
Yaccarino, mantan kepala periklanan NBCUniversal yang ditugaskan menarik pengiklan yang waspada untuk kembali ke platform X meski kepemimpinan Elon Musk penuh gejolak. Linda Yaccarino mengatakan, Paris Hilton sebagai “ratu budaya pop dan menggambarkan kemitraan tersebut sebagai “era baru” yang akan berlangsung secara eksklusif di platform X.
Ikuti IBM hingga Disney
Juru bicara Hilton menolak berkomentar apakah penangguhan kampanye iklan 11:11 juga berarti berakhirnya kemitraan Hilton dengan platform X. Juru bicara platform X juga tidak segera memberikan tanggapan. Paris Hilton tetap aktif di platform tersebut melalui akun pribadinya @ParisHilton. Ia memiliki 16,6 juta pengikuti di platform tersebut.
Keputusan 11:11 Media untuk menarik kampanye iklannya dari platform X setelah sekitar setengah lusin merek juga menghentikan belanja iklan di platform X pekan lalu karena kekhawatiran tentang konten pro-Nazi dan penganut Elon Musk terhadap teori konspirasi antisemite di platform tersebut.
IBM menghentikan belanja iklan di platform X pada Kamis setelah laporan dari pengawas media Media Matters menunjukkan iklannya ditayangkan bersama dengan konten pro-Nazi di platform X. Merek-merek besar lainnya termasuk Disney dan Paramount ikuti jejaknya pada Jumat, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik alasan menarik belanja iklan dari platform X.
Advertisement
Disney hingga Apple Hentikan Iklan di Platform X, Begini Respons Elon Musk
Sebelumnya diberitakan, sejumlah merek terkemuka hentikan iklannya di platform X dahulu bernama Twitter pada Jumat, 17 November 2023. Hal itu memberikan pukulan reputasi terhadap terhadap platform X milik Elon Musk setelah menerima teori konspirasi antisemite yang didukung supremasi kulit putih.
Dikutip dari CNN, ditulis Minggu (19/11/2023), selain Disney, sejumlah pengiklan besar antara lain Paramount, NBCUniversal, Comcast, Lionsgate dan Warner Bros Discovery juga hentikan iklan.
Platform X juga dilaporkan kehilangan Apple. Namun, Apple tidak menanggapi beberapa permintaan komentar. Kecepatan dan cakupan penarikan dari X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter terjadi di tengah meningkatnya reaksi keras terhadap Elon Musk karena semakin vokal mendukung keyakinan ekstremis.
Hal ini menimbulkan keraguan baru terhadap masa depan bisnis yang telah dijanjikan oleh Elon Musk dan CEO platform X Linda Yaccarino yang akan kembali hasilkan keuntungan pada awal 2024.
Penghentian iklan sementara itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan IBM pada Kamis, 16 November 2023. Iklan untuk IBM dan merek-merek besar lainnya ditemukan muncul bersamaan dengan konten pro-Nazi di platform tersebut, menurut sebuah laporan pada Kamis, 16 November 2023 oleh kelompok pengawas media Media Matters.
IBM menyebutkan apa yang digambarkannya sebagai situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima. “IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” kata juru bicara IBM.
Dalam unggahan blog yang menanggapi eksodus merek pada Jumat, 17 November 2023, platform X menuding Media Matters secara agresif mencari konten pro-Nazi dengan cara “menyalahkan pengalaman pengguna sebenarnya” dan dapat menyesatkan pengiklan.
Perseroan mencatat unggahan pro-Nazi yang dikutip dalam laporan itu hanya memiliki sedikit keterlibatan, salah satu unggahan yang disebutkan telah dikurangi visibilitasnya berdasarkan kebijakan “kebebasan berbicara, bukan jangkauan X.
Tanggapan Elon Musk
Melalui unggahan di platform X pada Sabtu pagi, 18 November 2023, Elon Musk mengancam akan menuntut hukum terhadap Media Matters.
"X Corp akan mengajukan gugatan thermonuclear terhadap Media Matters dan semua pihak yang berkolusi curang terhadap perusahaan kami,” tulis dia, seperti dikutip dari CNBC.
“Dewan mereka, donor mereka, jaringan uang gelap mereka, semuanya dan penemuan dan pernyataan mereka akan disaksikan,” ia menambahkan.
Presiden Media Matters, Angelo Carusone menuturkan, jika dia menuntut, pihaknya akan menang. “Jauh dari pendukung kebebasan berpendapat seperti yang dia klaim, Elon Musk adalah seorang penganggu yang mengancam tuntutan hukum yang tidak pantas dalam membungkam pemberitaan yang bahkan dia konfirmasikan akurat,” ujar dia.
"Elon Musk mengakui bahwa iklan yang dipermasalahkan itu muncul bersamaan dengan konten pro-Nazi yang diidentifikasi,” ia menambahkan.
Advertisement