Kilang Gas Tangguh Train 3 Sudah Kantongi Pembeli di Pasar Internasional

k

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Nov 2023, 19:03 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 19:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan proyek kilang gas raksasa Tangguh Train 3 di Papua Barat, Jumat (24/11/2023) pagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan proyek kilang gas raksasa Tangguh Train 3 di Papua Barat, Jumat (24/11/2023) pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan groundbreaking proyek kilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya, Jumat (24/11/2023). Kilang gas raksasa ini target bakal beroperasi penuh mulai Desember 2023.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, selain PT PLN (Persero), sudah ada beberapa offtaker atau pembeli dari pasar internasional yang telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dari Lapangan Tangguh Train 3.

"Jadi LNG itu sebelum dibangun dan dapat sumber pendanaan harus dapat kepastian dulu barangnya dijual ke mana. Itu jadi komitmen bisa mendapatkan sumber pendanaan," ujar Arifin pasca ditemui dalam acara peresmian BBM Satu Harga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (24/11/2023).

Arifin menuturkan, penjualan gas alam cair dari Tangguh Train 3 sebenarnya fleksibel tergantung permintaan atau kebutuhan nasional. Secara porsi, ia menyebut saat ini 40 persen penjualannya untuk pasar domestik.

"Masih 40 persen (domestik), ya tergantung kebutuhannya, itu fleksibel. Kalau butuhnya banyak kita prioritaskan ke dalam negeri," kata Arifin.

"Sekarang kan gas kita alhamdulillah lumayan ya ada tambah-tambah. Terus kemudian ENI punya (blok migas) di Makassar Strait, itu lebih gede dari Tangguh Train 3," ungkapnya.

Sebelumnya di hari yang sama, Presiden Jokowi telah meresmikan Lapangan Tangguh Train 3 yang jadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Kilang gas dengan nilai investasi Rp 72,45 triliun ini diyakini bakal banyak mendongkrak produksi gas alam cair (LNG) nasional.

"Puji syukur alhamdulillah hari ini kita akan resmikan Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG jadi 11,4 juta ton per tahun, dan berkontribusi signifikan terhadap target produksi gas," ujar Jokowi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif Perpanjangan Kontrak BP di Blok Tangguh hingga 2055

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan proyek kilang gas raksasa Tangguh Train 3 di Papua Barat, Jumat (24/11/2023) pagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan proyek kilang gas raksasa Tangguh Train 3 di Papua Barat, Jumat (24/11/2023) pagi.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah memberikan persetujuan perpanjangan 20 tahun untuk Kontrak Kerjasama Tangguh (Blok Tangguh), kepada BP sebagai operator dari KKS, dan mitra KKS Tangguh.

Di dalam kesepakatan ini, KKS Tangguh, yang terdiri atas KKS Berau, Muturi dan Wiriagar yang akan berakhir di tahun 2035, akan diperpanjang hingga 2055.

Perpanjangan KKS ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Kathy Wu, bp Regional President Asia Pacific, beserta perwakilan dari para mitra Tangguh serta disaksikan oleh Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy, di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/12/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyampaikan, pentingnya peranan gas di dalam masa transisi energi untuk target net zero tahun 2060 serta menyampaikan ucapan selamat kepada BP serta harapan agar penandatanganan ini menjadi momen penting bp dalam mendukung bisnis gas di Indonesia.

“Terima kasih kepada BP yang telah memberikan komitmen untuk menjadi partner Indonesia. Pemerintah juga telah menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan hulu migas Indonesia. Kami disini untuk mendukung kalian, mari kita berkerja sama dengan baik," kata Arifin.

Menteri ESDM berharap agar BP dapat segera melangsungkan selebrasi berikutnya yaitu penyelesaian Proyek Tangguh Train 3.

Kepastian Investasi

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan perpanjangan Blok Tangguh tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas nasional, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang.

“Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar USD 4.6 miliar atau setara dengan Rp 66,7 triliun. Untuk penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar USD 5,5 miliar atau setara dengan Rp 79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya," ujar Dwi.

Disamping itu, perpanjangan Tangguh juga menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian terhadap investasi yang telah ditanamkan di Indonesia.

Komitmen Jangka Panjang BP

Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang BP terhadap Indonesia.

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini – bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah – untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya. Perpanjangan ini membantu membuka peluang-peluang baru bagi masa depan Tangguh," ungkapnya.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan SKK Migas atas dukungan untuk proyek penting ini. Kami menantikan kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia dan para mitra kami hingga di tahun-tahun mendatang,” pungkas Anja-Isabel.

  

Infografis Ladang Gas
10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya