Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan pengiriman paket atau barang di IKN, Kalimantan Timur menggunakan teknologi drone dalam rangka penerapan sistem logistik pintar.
Baca Juga
"Kalau sekarang mungkin di kota-kota marketplace, e-commerce, atau pedagang daring menggunakan kurir motor dalam mengantarkan barang atau pesanan kepada konsumen, namun nantinya di IKN dengan drone yang mengantarkan kiriman kepada kita," ujar Direktur Transformasi Hijau OIKN Agus Gunawan dikutip dari Antara, Rabu (6/12/2023).
Penggunaan teknologi drone dalam pengantaran paket kepada masyarakat merupakan bagian dari penerapan sistem logistik pintar di IKN.
Advertisement
Selain drone, sistem logistik pintar juga menerapkan teknologi-teknologi lainnya seperti smart label, Sistem Internet of Things dalam logistik, AI (Artificial Intelligence) enhanced supply chain analytics, serta teknologi sistem tracking logistik (logistic tracking system).
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, Ibu Kota Nusantara dapat membantu penerapan strategi logistik atau pengangkutan yang inovatif.
Salah satunya menggalakkan solusi logistik yang ramah lingkungan dan mengadopsi teknologi baru yang mendukung inovasi pengiriman jarak jauh seperti drone, dan automatic vehicle (AV).
Pengiriman Barang
IKN juga menerapkan konsep strategi pengiriman barang/logistik bertujuan untuk menciptakan sistem logistik yang efisien dan berdampak minim terhadap lalu lintas kota serta meningkatkan keselamatan dari aspek transportasi.
Hal ini sejalan dengan strategi logistik masa depan dalam rangka mengelola pergerakan kargo dan barang di seluruh wilayah IKN dengan cara-cara yang mengurangi konflik dengan transportasi penumpang, meningkatkan pemanfaatan ruang, dan menghasilkan keuntungan komersial.
Sebagai informasi, prinsip dasar pengembangan Kawasan IKN memadukan tiga konsep perkotaan, yaitu IKN sebagai kota hutan (forest city), kota spons (sponge city), dan kota cerdas (smart city).
Konsep kota cerdas telah dipertimbangkan sebagai elemen menyeluruh dalam menegaskan pembangunan IKN Nusantara sebagai Ibu Kota baru Indonesia yang dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, serta siap menghadapi masa depan.
Hijaukan Ibu Kota Nusantara, Otorita IKN Kebut Reforestasi di Lahan Bekas Tambang
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bertekad untuk mempercepat reforestasi area terdegradasi semisal bekas lahan tambang, untuk memastikan 65 persen wilayahnya menjadi hutan tropis.
"Kami harus bekerja keras dalam area ini. Tidak hanya menanam pohon, tapi juga membangun hutan yang asri dengan biodiversitas yang lebih baik," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, Rabu (6/12/2023).
Melalui ajang COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Otorita IKN juga meluncurkan Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC), dokumen peta jalan yang menjabarkan langkah-langkah Nusantara menjadi kota nol emisi atau bahkan negatif karbon pada 2045.
Myrna mengatakan, pihaknya akan meluncurkan Nature Positive Plan sebagai dokumen yang akan melengkapi RLDC.
"Untuk melakukan reforestasi dan mengontrol deforestasi, kami juga mengimplementasikan kebijakan moratorium perizinan sawit dan tambang. Di saat bersamaan penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal dilakukan bersama dengan kementerian dan lembaga lain melalui satuan tugas khusus terkait penambangan ilegal," jelasnya.
Hutan IKNUpaya ini dilakukan mengingat beberapa wilayah hutan IKN berada dalam kondisi terdegradasi. Sebelumnya itu merupakan industri ekstraktif dan mengonversi hutan alami menjadi hutan monokultur, perkebunan sawit, dan area pertambangan.
Untuk itu upaya reforestasi terus dipercepat, mengingat komitmen IKN bahwa 65 persen dari luas wilayah IKN sekitar 252 ribu hektare merupakan hutan tropis.
Di sisi lain, Otorita IKN juga hendak mengandalkan solusi berbasis alam mengatasi isu air yang berpotensi terjadi di wilayahnya. "Kami tidak hanya ingin mengurangi emisi, tapi kami ingin juga membuat Nusantara menjadi kota yang resiliensi iklim," kata Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto.
Advertisement
Isu Air
Salah satu fokusnya mengatasi isu air yang kerap terjadi di wilayah Kalimantan Timur. Saat musim hujan, beberapa wilayah rentan banjir sementara ketika musim kemarau terdapat potensi kekeringan.
Jadi untuk mengatasinya, kata Pungky, akan mengandalkan solusi berbasis alam untuk manajemen air. Sebagai contoh Otorita IKN akan membangun di area inti, waduk untuk menampung air yang akan digunakan di Nusantara.
"IKN juga dirancang menjadi kota spons yang yang mampu menyerap air hujan ke dalam tanah guna mencegah banjir untuk mengembalikan sirkulasi alami air. Langkah itu dilakukan bersamaan dengan peningkatan biodiversitas di kawasan IKN," tuturnya.