Erick Thohir Gandeng UEA Bangun Pusat Data Raksasa Berkapasitas 1.000 MW

Saat ini, terdapat lebih dari 60 pusat data berskala besar di Tanah Air, dengan pasar pusat data lokal diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 14 persen antara 2023-2028.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Des 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 14:40 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir Evaluasi Kinerja Kerja dengan DPR
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/12/2022). Rapat kerja membahas evaluasi pelayanan dan pencapain kinerja Kementerian BUMN RI Tahun 2022 serta rencana aksi pembinaan BUMN Tahun 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi Uni Emirat Arab menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerjasama investasi di bidang infrastruktur digital, dengan fokus khusus pada proyek pusat data di Indonesia.

Total kapasitas pusat data yang dikembangkan berdasarkan MoU ini dapat mencapai hingga 1.000 MW. Kedua negara akan menjajaki berbagai bentuk kerja sama berdasarkan MoU, termasuk kemitraan investasi, kolaborasi penelitian kebijakan, pengembangan sertifikasi, inovasi, hingga penelitian dan pengembangan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Indonesia ingin memimpin bidang data center di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya, dengan mendorong PT Telkom Indonesia untuk jadi pemimpin pusat data di kawasan ASEAN.

 

"Telkom berinvestasi secara optimal untuk memastikan pusat datanya mendukung perekonomian digital Indonesia yang akan menjadi terbesar di Asia Tenggara. Telkom juga fokus di bidang infrastruktur, salah satunya Mitratel yang sudah IPO dan menjadi IPO terbesar di bursa untuk kategori anak perusahaan," kata Erick Thohir, Minggu (10/12/2023).

Kerjasama dengan UEA ini, menurut Erick akan mempercepat pembangunan infrastruktur perekonomian, seiring dengan penajaman fokus strategis teknologi digital yang telah diterapkan.

Unit Emirat Arab menilai, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat yang didorong oleh menjamurnya perusahaan rintisan (startup).

Saat ini, terdapat lebih dari 60 pusat data berskala besar di Tanah Air, dengan pasar pusat data lokal diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 14 persen antara 2023-2028.

Relasi UEA dan Indonesia

Menteri Investasi UEA Mohamed Hassan Alsuwaidi mengatakan, perjanjian antara Indonesia dan negaranya menggarisbawahi relasi yang semakin erat antar kedua negara. Sekaligus jadi bukti UEA berkomitmen untuk berkolaborasi dengan negara-negara di bidang yang menjanjikan seperti ekonomi digital.

"Kami berkomitmen untuk mendukung dan mempercepat seluruh upaya pembangunan di Indonesia. Perjanjian ini akan berkontribusi dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas pusat data, dengan fasilitas baru yang menjanjikan untuk membuka peluang yang memperkuat jalan negara menuju masa depan yang sejahtera," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Data Center AREA31 di Depok Jadi Pusat Data Pertama di ASEAN yang Raih ISO 22237

AREA31
Data center AREA31. Dok: AREA31

Sebelumnya, EPI yang diakui sebagai lembaga sertifikasi independen internasional mengumumkan data center (pusat data) AREA31 yang berlokasi di Depok, secara sah mendapatkan dua sertifikasi dalam waktu bersamaan.

Indonesia Managing Director EPI, Moses Huwae, menuturkan AREA31 telah memenuhi standardisasi dari segi arsitektur bangunan, telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal yang mumpuni untuk dapat memperoleh Certificate Rated 3 Facilities ANSI/TIA-942-B.

Bukan itu saja, AREA31 bahkan dinobatkan sebagai data center pertama di ASEAN yang mendapatkan Certificate ISO/IEC 22237 Availability Class 3 & Protection Class 3.

“Pentingnya kesiapan dalam infrastruktur, teknologi dan fasilitas yang andal menjadi tolak ukur dalam memperoleh sertifikasi pada sebuah data center. Kriteria dan persyaratan yang telah dipenuhi oleh AREA31 dapat memberikan validasi terhadap publik akan keberhasilannya secara aktual dalam mengimplementasikan standardisasi RATED 3 dan ISO 22237,” ujar Moses melalui keterangannya, Rabu (10/5/2023).

Tidak hanya itu, sistem redundancy dan keamanan juga menjadi nilai terpenting dalam memenuhi standar EPI untuk memberikan sertifikasi pada sebuah datacenter.

Moses mengklaim penghargaan yang diberikan EPI guna memberikan edukasi terhadap target user untuk lebih dapat memahami komponen utama dalam data center.

“Life Cycle Sales akan menjadi lebih pendek dan customer cukup melihat langsung secara aktual untuk memenuhi ekspektasinya dengan optimal,” ucap Moses menambahkan.

Dengan demikian, eksistensi 2 (dua) sertifikasi tersebut dapat menciptakan dampak positif bagi customer akan keamanan data yang mereka tempatkan di AREA31.

Satu langkah lagi menuju RATED 3 Operational Certification, AREA31 memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam segi operasional agar dapat menjaga kestabilan infrastruktur, sistem layanan, dan menghindari indikasi terjadinya downtime. Hal ini menjadi tolak ukur dalam menyediakan kualitas layanan yang diberikan.


Bidik Industri Keuangan hingga Penyedia Cloud

Perusahaan riset Mordor Intelligence mencatat pasar pusat data (data center) Indonesia bernilai USD 1,67 miliar pada 2022. Angka itu diperkirakan bakal terus naik hingga USD 3,43 miliar pada 2027.

Potensi pasar yang besar itu pun menjadi magnet bagi para pelaku bisnis data center, salah satunya AREA31--data center besutan PT Dunia Virtual Online (DVO) yang telah menyiapkan 600 rak server.

President Director AREA31, Michael Alifen, menyebut pada 2023 perusahaan akan lebih fokus pada tiga segmen pelanggan yang akan disasar.

"Ada tiga segmen pasar yang kami fokuskan: industri keuangan, konten provider, dan cloud provider. Namun, kami juga tidak menutup diri untuk seluruh industri menggunakan layanan kami," ujarnya.

Michael pun optimistis layanannya mampu mengakomodir kebutuhan segmen yang disasar itu dengan sejumlah fasilitas yang ditawarkan. Untuk diketahui, AREA31 telah mendapatkan sertifikasi Rated 3 Design oleh ANSI TIA 942.

Sementara Sales & Marketing Director AREA31, Yoke Tangkar, menuturkan AREA31 merupakan data center yang mengusung konsep berbeda dari kompetitor, yaitu sebagai integrated facility, di mana perusahaan tidak hanya menawarkan layanan pusat data tapi juga teleport facility.

"AREA31 sebagai one of a kind facility di Indonesia menggambungkan data center dengan teleport facility," kata Yoke melalui keterangannya, Rabu (1/2/2023).

Dibangun di atas lahan seluas 20.000 m2 di kawasan Tapos, Cimanggis, AREA31 juga hadir sebagai 100 persen Green Initiatives, dengan menggunakan renewable energy dari PLN.

Desain gedung juga menggunakan double roof structure dengan membuat 2 meter air plenum untuk mereduksi panas paparan sinar matahari dan juga memitigasi resiko kebocoran air dari atap.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga signing ceremony kerjasama antara AREA31 dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebagai Official Indonesia Internet eXchange (IIX) Node Partner Datacenter.

  

Infografis Konsumsi Media
Musim Semi Internet (liputan6.com/deisy)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya