5 Merek Rice Cooker yang akan Dibagikan Gratis ke 500 Ribu Keluarga

Pemerintah masih mematangkan data calon penerima Rice Cooker yang ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2023.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2023, 15:21 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 15:21 WIB
Pemerintah akan membagikan secara gratis Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) yang berbentuk penanak nasi (rice cooker). Foto: Freepik
Pemerintah akan membagikan secara gratis Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) yang berbentuk penanak nasi (rice cooker). Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan membagikan secara gratis Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) yang berbentuk penanak nasi (rice cooker). Target dalam target program penyediaan AML akan dibagikan kepada 500 ribu Rumah Tangga pada tahun 2023 yang direncanakan tersebar di 36 provinsi. 

Pembagian rice cooker ini sebagai amanat Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah melaksanakan proses penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik yang diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat daerah setempat.

"Sebagai progres pada tahap awal, distribusi AML pada bulan Desember ini akan dilakukan kepada 53.161 Rumah Tangga yang tersebar di 26 provinsi," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu saat menyaksikan penyerahan Alat Memasak Berbasis Listrik di Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023).

Pembagian, dilakukan setelah validasi dari kepala desa/lurah atau pejabat daerah, dilakukan verifikasi dan validasi yang melibatkan PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam.

Selanjutnya, dilakukan penetapan wilayah pendistribusian AML oleh Menteri ESDM melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, pengadaan melalui e-katalog, dan pendistribusian yang melibatkan PT Pos Indonesia dan/atau badan usaha lain.

Jisman mengatakan bahwa terdapat lima merek AML yang memenuhi spesifikasi pada e-katalog dari beberapa badan usaha yang mengikuti proses pengadaan AML, yakni Cosmos, Maspion, Miyako, Sanken, dan Sekai.

AML yang akan didistribusikan memiliki kapasitas 1,8-2,0 liter, mencantumkan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan hemat energi, serta memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

 

Target Pembagian

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menyaksikan penyerahan Alat Memasak Berbasis Listrik atau Rice Cooker di Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023). (Dok Kementerian ESDM)
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menyaksikan penyerahan Alat Memasak Berbasis Listrik atau Rice Cooker di Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023). (Dok Kementerian ESDM)

Ia menyampaikan, untuk mencapai target program penyediaan AML bagi 500.000 Rumah Tangga pada tahun 2023 yang direncanakan tersebar di 36 provinsi. Pemerintah masih mematangkan data calon penerima AML yang ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2023.

Selanjutnya akan dilakukan pendistribusian AML dengan target penyelesaian pada Minggu ketiga Januari 2024 sebagaimana hal ini dimungkinkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2023.

"Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan program yang baru dimulai pada pertengahan Oktober 2023, pemenuhan kelengkapan persyaratan usulan calon penerima AML, serta kondisi geografis dan cuaca dalam pelaksanaan verifikasi lapangan, merupakan tantangan tersendiri dalam penyelesaian program di Tahun Anggaran 2023 ini," ungkap Jisman.

 

Kurangi Impor

Rice Cooker
Pemerintah akan membagikan secara gratis Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) yang berbentuk penanak nasi (rice cooker). Foto: Freepik

Penyediaan AML oleh Kementerian ESDM meliputi biaya pembelian paket dan distribusi AML hingga ke rumah tangga calon penerima, sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat.

Lebih lanjut Jisman menjelaskan, Program penyediaan AML merupakan hibah dari Pemerintah dan tidak untuk diperjualbelikan yang dilengkapi dengan pembubuhan stiker pada AML tersebut.

Dalam paket AML juga disertakan brosur pola pemakaian AML untuk menjadi pedoman bagi masyarakat dengan daya 450 VA.

"Diharapkan dengan adanya program ini, secara bertahap dapat mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung kegiatan memasak yang lebih hemat dengan teknologi yang lebih bersih," tutup Jisman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya